Featured Post
Boyolali Akan Ramai Dikunjungi Musisi Rockers
Tidak kurang dari 20 Grup Musik Rock Bakal Manggung di Boyolali atau lebih tepatnya berada di destinasi wisata air Kalipepe Land, Gagak Sipa...
Warga Perumahan Pondok Baru Permai Blok K Gentan, Baki Geger Temukan Guling Penyumbatan Saluran Air
Guling yang sengaja di Pasang oknum warga kampung menjadikan banjirnya rumah rumah di Perumahan Pondok Baru Permai Blok K, Gentan, Baki, Sukoharjo. Foto : Yani.
GUGAT news.com, SUKOHARJO
Beberapa hari belakangan ini, suasana nyaman di Perumahan Pondok Baru Permai Blok K Gentan, Baki, Sukoharjo, sepertinya tampak terusik. Bagaimana tidak, sudah puluhan tahun ini, suasana aman, nyaman dan tenang, akhir akhir ini ada peristiwa yang tidak "lucu" apalagi menarik, namun dengan insiden sepele dari ulah segelintir warga kampung sudah menjadikan seluruh penghuni perumahan dibuatnya resah.
Apalagi yang berada
Akhmad Luthfi, Raffi Ahmad Blusukan Di Pasar Triwindu Solo
Raffi Ahmad bersama Bacalon Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol Akhmad Luthfi dan artis ibukota blusukan di Pasar Barang Antik Triwindu. Foto ; Yani
GUGAT news.com, SOLO
Pagi itu, Minggu (17/11) sekalipun kios kios pedagang barang antik di Pasar Triwindu, Keprabon, Banjarsari, Solo, belum pada buka, lantaran jam masih menunjukkan pukul 07.00, namun suasana tampak meriah dan ramai sekali. Ternyata, kesemuanya itu tidak lain dikarenakan adanya kedatangan Bacalon Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol Akhmad Luthfi dan Gus Yasin.
Bukan hanya itu saja, tak lama setelah Komjen Pol Akhmad Luthfi yang sepertinya sedang membuat konten tentang Pasar Barang Antik Triwindu Solo, datang segerombolan artis ibukota. Ada Raffi Ahmad, Gading Marten, Celine, Ria Ricis, Yaumi dan masih banyak lagi yang lainnya mulai memasuki area kawasan Pasar Tradisional Barang Antik Triwindu. " Dulu pernah diajakin Pak Jokowi, hari ini kita diundang Pak Luthfi," papar Raffi Ahmad dengan tertawa khasnya.
Selesai dari blusukan di Pasar Tradisional Barang Antik Triwindu, Bacalon Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol Akhmad Luthfi dan Bacalon Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Yasin, langsung mengajak gerombolan artis ibukota itu untuk menikmati sarapan pagi dengan Lezatnya Soto Legendaris Triwindu Hj Roso Sunarto (1939). Sambil menikmati lezatnya Soto Legendaris Triwindu, mereka menunggu kedatangan mantan Presiden Jokowi.
Sehingga tidaklah lama kemudian, Mantan Presiden Jokowi pun datang dengan berjalan kaki setelah turun dan tidak jauh dari warung makan Soto Triwindu, yang pastinya ada semacam pengawalan khusus dari Paspampres. Puluhan, bahkan mungkin ratusan awak media dari berbagai penerbitan media sekaligus televisi, radio serta online bahkan TikTok er hingga YouTube er pun langsung berhamburan menyalami Mantan Presiden Jokowi yang terus saja mengumbar senyum.
Entah apa yang disampaikan sekaligus pesan petuah dari Mantan Presiden Jokowi terhadap Bacalon Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol Akhmad Luthfi dan Gus Yasin Bacalon Wakil Gubernur Jawa Tengah, bisa jadi yang tahu dsn leluasa mendengar pembicaraan mereka, para artis ibukota tersebut. Pasalnya, awak media tidak diperkenankan berada di ruangan tempat Pak Jokowi sarapan pagi itu di Warung Makan Soto Hj Roso Sunarto Triwindu. Media hanya diijinkan sebentar untuk mengambil foto atau vidio, selanjutnya diminta keluar.
Dikonfirmasi tentang seputar Bacalon Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol Akhmad Luthfi dan Gus Yasin Bacalon Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2024-2029 untuk Kemenangan Jokowi hanya berujar singkat," sabar saja dan ditunggu," Sepertinya awak media belum merasa puas dengan pertanyaan yang dijawab Mantan Presiden Jokowi hanya dengan jawaban singkat. Sehingga terus saja, Mantan Presiden Jokowi harus tersenyum dengan banyaknya pertanyaan wartawan.
Kembali Mantan Presiden Jokowi itu menjawab dengan singkat namun penuh makna," Jangan Sombong!" Dengan pertanyaan wartawan yang masih seputaran Pilgub yang rakyat banyak mengungkapkan rasa kekhawatiran akan menang nya Pilgub Jateng, khususnya mereka para warga masyarakat Kota Soloraya. "Sabar, dilihat saja dan jangan sombong!" ujar Pak Jokowi yang langsung masuk ke mobilnya. #Yani.
Diah Warih Anjari Sarapan Bareng Dengan Warga Samanhudi
Kini Di Solo Ada Wedangan Motor
GUGAT news.com, SOLO
Puluhan tahun silam dikenal sebagai Hidangan Istimewa Kampung (HIK) yang berjualannya masih angkringan dan dipikul muter muter keliling dari kampung satu ke kampung lainnya. Selain makan minumannya belum selengkap seperti angkringan saat ini, hanya jahe dan teh saja, jajanan pun juga masih sangat tradisional dan terbatas. Nasi juga oseng soun, secuil sambel bandeng.
Pastinya, belum sekomplit sekarang ini. Namun demikian, HIK saat itu cukup populer dan dinanti banyak pembelinya disetiap gang gang kampung setelah selesai dikumandangkannya seruan adzan shalat berjamaah Isya. Bahkan tak jarang, penjual HIK pun biasa mangkal di depan masjid, mushola, surau atau langgar. Ini banyak dijumpai di Kampung Batik Laweyan dari dulu hingga sekarang ini.
Ada wedangan Gus Plengeh di depan Masjid Laweyan, Solo masjid tertua di Solo. Wedangan Lik Man ada di area Masjid Al Makmur. Mungkin khususnya di Kampung Batik Laweyan, ada banyak bahkan puluhan HIK, wedangan, angkringan di Kampung Batik Laweyan dan dari pagi hingga jelang dini hari. Hanya saja, HIK nya sudah modern dengan fasilitas kekinian, semacam live musik.
Adalah Bagong (59) yang akrab disapa BG itu, sudah lebih dari 7 tahun menekuni pekerjaannya sebagai pedagang HIK bermotor dengan keliling dari kampung satu ke kampung berikutnya. Hanya saja, begitu pagi hari yang dimulai keluar rumahnya di Kampung Keprabon, Banjarsari, Solo, baru ngepos di sepanjang jalur lambat Jalan Slamet Riyadi, tidak lebih dari jam 10.00 WIB dagangan sudah ludes habis terjual.
" Ya kalau masih longgar waktu dan badan tidak terasa capek, siang bakda Lohor, saya keluar lagi. Dan kembali lagi, bisa dipastikan lagi dagangan akan laku terjual hanya di sekitar Kampung Keprabon dan Kauman, tidak perlu keluar jauh. Alhamdulillah... dagangan laris manis cukup keliling tidak jauh dari rumah, Keprabon. Mungkin karena, saya jemput bola pembeli ya. Kami datang bersamaan dengan jika mereka pada kumpul kumpul di gang Kampung. Kadang hanya datang sekali saja, sudah habis di tempat itu..!" papar BG tersenyum puas.
Sepertinya, lanjut BG, di Kota Solo ini masih ada dan banyak sekali kesempatan untuk mencari rejeki dengan berjualan wedangan motor keliling kampung. Bukan tanpa alasan, lantaran di Kota Solo ini ada 5 kecamatan dan 54 Kalurahan. Mungkin kalau kampung nya bisa ratusan, karena setiap Kalurahan ada beberapa kampung. Modal cukup sepeda motor, tidak perlu yang baru dengan tambahan tatakan meja untuk makanan dan minuman. Tidak perlu meja apalagi kursi. Semuanya sudah ada di tempat tongkrongan warga kampung yang kita datangi.
Yang saya ketahui, masih menurut penuturan BG, sepertinya di Solo dengan wedangan motor ini, dirinya yang memulai saat 7 tahun silam. Kini masih bisa dihitung dengan jari, mungkin ada 1 sampai 10 saja. Karena wedangan di Solo sudah mulai milenia. Berlokasi di tempat strategis dan ada musiknya. Hal ini yang menjadikan daya tarik tersendiri. " Masih sedikitnya wedangan motor, Alhamdulillah...dagangan saya justru laris manis dengan tanpa adanya pesaing," pungkas BG tertawa. #Yani.
Teguh-Astrid Berdampingan Di Silaturahmi Forum Kyai
Teguh-Astrid tampak serius mendengar sekaligus menyimak apa yang telah disampaikan Ustadz Abdul Halim selaku koordinator silaturahmi Forum Kyai bersama Bacalon Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta di Hargo Ndalem Pondok Pesantren Takmirul Islam Tegalsari, Bumi, Laweyan, Solo pada Kamis (14/11) siang hingga sore hari. Foto : Yani.
Penipuan..! Give Away Menggunakan Nama Baim Wong
Hati hati kalau ada tlpon yang memunculkan suara dan wajahnya Baim Wong seperti ini, mungkin wajah lainnya. Ditolak saja, atau dipermainkan biar pulsa mereka terkuras. Intinya, jelas jelas penipuan mengatasnamakan nama besar artis Baim Wong dan Paula. Foto : Ist.
Yang Disukai Allah SWT Itu Wanita Kuat dan Sabar
Ani Widyastuti memberikan penjelasan tentang Kali Pepe Foundation kepada ratusan ibu ibu janda yang hadir di resto Hasna Kali Pepe Land. Adalah Kali Pepe Foundation merupakan wadah untuk berkegiatan para janda mandiri dan mampu menghidupi diri pribadi dan keluarga. Foto ; Yani
GUGAT news.com, BOYOLALI
Ditegaskan Ani Widyastuti selaku Ketua Kali Pepe Foundation yang nantinya merupakan sebuah wadah pertemuan, silaturahmi bagi para janda di seputar Soloraya terlebih dahulu, barulah nanti berkembang ke seluruh Jawa Tengah dan selanjutnya merambah ke berbagai wilayah, daerah di seluruh Tanah air, Indonesia. Bisa jadi mendunia dan dari Kali Pepe Foundation inilah cikal bakal nya. Bukan hanya semacam arisan atau kumpulan saja melainkan kegiatan untuk menjalin tali silaturahmi serta kegiatan kemaslahatan, yang pastinya diharapkan membawa rahmad serta berkah tersendiri.
"Adalah merupakan solusi tersendiri bagi siapapun, khususnya mereka para ibu ibu janda yaitu kesabaran dan kekuatan. Allah SWT menyukai kepada mereka para wanita, janda khususnya untuk senantiasa bersabar dan kuat. Dengan kedua persyaratan itu, nantinya Allah SWT akan membukakan jalan keluar dan solusinya yang terbaik. Alhamdulillah...kita dipertemukan Allah SWT di Kali Pepe Foundation. Wadah positif dan bagus sekali bagi mereka para janda yang nantinya banyak bermanfaat dan bermaslahat di tengah masyarakat. Kebetulan saya sendiri juga bagian termasuk single parent, janda juga," terang Ani Widyastuti, tersenyum. Selasa (12/11) siang.
Selain sabar dan kuat, masih menurut penuturan Ani Widyastuti, Manager Marketing Kali Pepe Land itu, sangat dibutuhkan kemampuan bisa fokus dengan apa yang menjadikan program dari Kali Pepe Foundation. Fokus ini mempunyai dampak yang luar biasa hasilnya. Meskipun bukan tergolong orang pintar sekalipun, namun jika senantiasa selalu fokus kepada apa yang dikerjakan, kesuksesan telah mendekati. Ditambah lagi mau bekerja keras serta terus berusaha dan terakhir doa ikhtiar kepada Allah SWT, bisa dipastikan lagi akan sukses dengan segala kegiatannya.
Menariknya, Kali Pepe Foundation ini bukan hanya khusus bagi seorang janda muslimah, melainkan non muslim pun diperbolehkan untuk menjadi anggota. Intinya, Kali Pepe Foundation ini merupakan wadah berkegiatan bagi janda janda yang berkeinginan bisa dan mampu berdiri sendiri, mandiri setelah beberapa kali menjadi dan bagian dari pelatihan ketrampilan bimbingan dari program gratis Kali Pepe Foundation. Sementara waktu, memang program bimbingan di fokuskan pada bidang Kulineran. Sesuai dengan pemiliknya Kali Pepe Foundation, Puspo Wardoyo owners Ayam Bakar Wongsolo Grup, founder Makanku serta pemilik dari destinasi wisata air Kali Pepe Land yang ahli memasak.
Ditegaskan kembali oleh Ani Widyastuti jika Kali Pepe Foundation ini ide serta gagasan cemerlang dari sang jawara kulineran. Puspo Wardoyo Pemilik 250 outlet Ayam Bakar Wongsolo Grup yang ada di seluruh tanah air, Malaysia dan Jeddah Arab Saudi. Applaus tersendiri bagi Puspo Wardoyo yang dengan super sibuknya masih bisa saja dan sempat memikirkan untuk bisa membantu, memerdekakan para janda untuk bisa mandiri setelah selesai dari mengikuti ketrampilan dari Kali Pepe Foundation. Selesai dari kegiatan mengikuti program ketrampilan khususnya kuliner, bukan dilepas begitu saja. Ada sedikit modal usaha dan gerobak.
"Bukan tanpa alasan, jika Pak Puspo Wardoyo berkeinginan sekali untuk bisa membantu mengangkat sekaligus memberikan kunci suksesnya para janda. Sehingga beliau membuat wadah untuk menjadikan suksesnya para janda yang luput dari perhatian pemerintah. Selama ini, lebih banyak pemerintah memberikan perhatiannya kepada para anak-anak yatim. Insyaallah...dengan Kali Pepe Foundation ini merupakan solusi tersendiri yang tepat bagi ibu ibu janda," tegas Ani Widyastuti. #Yani.
Kali Pepe Foundation Akan Kumpulkan Ribuan Janda
Puspo Wardoyo owners Ayam Bakar Wongsolo Grup bersama Ani Widyastuti selaku marketing Kali Pepe Land tengah memberikan motivasi kepada ratusan janda yang kali ini telah memiliki wadah yang cukup menjanjikan, Kali Pepe Foundation. Foto : Yani
Bambang "GAGE ' Nugroho Yang Muda, Cerdas, Pengusaha dan Islami
Teguh Prakoso, KPH Poerbodiningrat dan Bambang GAGE'' Nugroho selesai dari sosialisasi Teguh Bambang Bersama Paguyuban Trah Ndalem, keturunan Sinuhun Paku Buwono (PB) VIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Ndalem Daryonagaran. Minggu sore (10/11). Foto : Yani.
GUGAT news.com, SOLO.
Boleh jadi, kalau mau menghendaki pemimpin yang muda, cerdas, sekaligus pengusaha dan Islami, adalah Bambang "GAGE'' Nugroho sebagai jawabannya. Sehingga tidaklah mengherankan lagi, bilamana Pilkada Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta tahun 2024-2029, nanti pas tanggal 27 November pilih nomor 1. Teguh Prakoso dan Bambang Nugroho.
Bagaimana tidak muda, usia belum sampai 50 tahun, kelahiran 1978, masih muda bukan? Cerdas jelas Bambang "GAGE'' Nugroho ini cukup cerdas. Selesai menyandang gelar sarjana, magister pun diselesaikan sudah. Sebagai konsekuensinya mengajar di salah satu fakultas di UNS Solo. Belum selesai dari itu, di Kota Bengawan ini beliau sangat populer dengan usahanya percetakan. Kurang apalagi?
Berbicara tentang seputar kegiatan rohani ke Islam an, cukup mumpuni dengan kegiatan management pada Pondok Pesantren As Salam, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. Sehingga rasanya pas dan sah sah saja, bilamana Bambang "GAGE'' Nugroho ini maju Pilkada pada 2024-2029 dan menang. Jadi Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta mendampingi Teguh Prakoso. "Nomor 1 adalah pilihan tepat, Pak Teguh sendiri sudah berpengalaman sebagai Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta," tegas Bambang "GAGE'' Nugroho.
Dalam kesempatan itu, selaku tuan rumah Ndalem Daryonagaran sekaligus pemilik acara pertemuan Paguyuban Trah Ndalem, keturunan Sinuhun Paku Buwono (PB) VIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, beliau Kanjeng Pangeran (KP) Poerbodiningrat mengungkapkan jika pasangan Bacalon Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakoso dan Bambang GAGE'' Nugroho, sangat tepat sekali. Lebih jauh berpengalaman dari Bacalon lainnya.
Pak Teguh Prakoso, lanjut KP Poerbodiningrat, bukan hanya pernah menjadi legislatif saja dengan duduk menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Surakarta, dijalani sebagai Wakil Walikota Surakarta sekaligus pernah pula menjabat sebagai Walikota Surakarta, jelas menguasai bidang pemerintahan. Sedangkan Mas Bambang GAGE'' Nugroho, muda, cerdas, pengusaha sekaligus Islami. Kursng apa?
Sehingga tidak ada salahnya lagi, masih menurut penuturan KP Poerbodiningrat jika nantinya pada Rabu 27 November untuk berbondong-bondong mendatangi bilik TPS untuk memilih nomor 1 Teguh Prakoso dan Bambang GAGE'' Nugroho. Janganlah lupa itu, pemerintahan dari Teguh- Bambang nantinya akan benar-benar mewujudkan apa yang hendak menjadikan keinginan masyarakat Kota Solo dengan programnya yang kesemuanya bermuara pada kesejahteraan warga masyarakat Kota Solo.
Banyak sekali keinginan warga masyarakat Kota Solo yang akan dipenuhi oleh pemerintahan Teguh Bambang nantinya jika menang terpilih sebagai Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta. Dari mulai bantuan gad melon per KK selama 5 tahun, SIM C Gratis, berikan intensif RT, RW, PKK, Posyandu dan Karang Taruna, serta subsidi biaya sekolah swasta SD, SMP, SMA, SMK dan SLB.
Masih ada lagi, Internet gratis per KK, membangun 3 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serengan, Laweyan dan Jebres serta satu keluarga tidak mampu satu sarjana. Menurunkan restribusi sarana olahraga dan bantuan Sarpras olahraga per RW. Menambah hibah RLTH 35 juta setiap rumah. Menambah modal usaha 25 juta setiap RT. Percepatan birokrasi dalam melayani masyarakat dan satu kelurahan satu entrepreneur. Terakhir, memberikan bantuan dan perlindungan hukum pada warga tidak mampu, perempuan dan anak. #Yan 1.
Teguh Bambang Silaturahmi ke Ndalem Daryonagaran PB VIII Mohon Wejangan KPH Poerbodiningrat
Bacalon Walikota Surakarta Teguh Prakoso berbincang akrab dengan Kangjeng Pangeran Haryo+KPH) Poerbodiningrat di Ndalem Daryonagaran saat acara Silaturahmi Trah Ndalem keturunan Sinuhun Paku Buwono (PB) VIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Foto ; Om Yani.
GUGAT news.com, SOLO
Sepertinya, bukan tanpa alasan jika beliau Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Poerbodiningrat yang dikenal sebagai politisi senior dari Partai Golkar Solo, berkenan menerima kunjungan jalinan silaturahmi Bacalon Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakoso dan Bambang "GAGE'' Nugroho di Ndalem Daryonagaran PB VIII saat ada pertemuan Trah Ndalem, keturunan Sinuhun Paku Buwono (PB) VIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sekaligus mendukung pemenangan Pilkada Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta 2024-2029. Minggu sore (10/11).
"Alhamdulillah.... Secara pribadi, saya ini dikenal sebagai tokoh masyarakat untuk khususnya di Pasar Kliwon yang juga dikenal sebagai politisi senior dari Partai Golkar Solo dan kebetulan Trah Ndalem, keturunan Sinuhun Paku Buwono VIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, bukan tanpa alasan jika kami menerima silaturahmi Mas Teguh Prakoso dan Mas Bambang "GAGE" Nugroho sekaligus memberikan support dan dukungan untuk menang di Pilkada Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta tahun 2024-2029," tegas KPH Poerbodiningrat.
Sebulan lalu, lanjut Kanjeng Koes, sapaan akrab KPH Poerbodiningrat, kami pernah bertemu sebelumnya dengan Mas Teguh-Bambang bicara tentang dukungan. Ya akhirnya kami sepakat untuk menggelar acara yang berbarengan dengan pertemuan keluarga besar Trah Ndalem, keturunan Sinuhun PB VIII seperti sekarang ini. Menariknya, tamu yang diundang terbatas cukup 250 sesuai dengan lokasi Ndalem Dari, ternyata yang datang melampaui dari 250 hadirin.
Sebenarnya, masih menurut penuturan Kangjeng Kus, dirinya sebagai paman sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa bertemu dengan Respati Astrid. Meski lewat telepon, akhirnya sudah bisa bertemu dan bicara tentang pencalonan Walikota Surakarta. Sayang setelah pertemuan meski hanya melalui telepon, namun tidak ada respon tindak selanjutnya. Ya sudah, akhirnya kami terima silaturahmi dari Mas Teguh dan Mas Bambang untuk mendukungnya maju Bacalon Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta.
Bukannya jengkel apalagi kecewa, sama sekali bukan itu, tegas Kangjeng Kus, kami hanya bersikap profesional saja. Memang, dirinya sebagai tokoh serta senior dari politisi Partai Golkar Solo, namun lebih cenderung memilih dan mendukung personil pribadi Teguh Prakoso dan Bambang GAGE'' Nugroho sebagai pemenang Pilkada Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta. " Sebagai paman, sudah berusaha mendekati sekaligus ingin membantu namun kurang berkenan , ya sudah, kita terima silaturahmi Teguh Bambang," tegas KPH Poerbodiningrat.
" Ya sudahlah, sebagai paman yang berkeinginan untuk membantu keponakan, namun kurang berkenan ya sudah kami terima silaturahmi Teguh Bambang untuk maju dan menangkan Pilkada Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta. Pastinya bukan harus yang muda melainkan yang sudah berpengalaman. Pak Teguh berpengalaman sedangkan Mas Bambang sebagai pengusaha, ya sudah klop lah. Insyaallah...menang," pingkas KPH Poerbodiningrat, serius. #Yan 1.
Selain Devile Drumband Juga dipamerkan Tombak dan Tarian
Devile Drumband Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, kirab pusaka tombak dan tari tarian dari Kampus ISI Solo. Foto : Yani
GUGAT news.com, SOLO
Tiga pekan ini, pada setiap hari Sabtu sore di halaman Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat bukan hanya digelar Devile Drumband Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat saja, melainkan ada pertunjukan kesenian tari tarian dari mereka para mahasiswa mahasiswi Institut Seni Indonesia (ISI) Solo serta ada kirab pusaka tombak.
"Sudah tiga pekan ini, selain ada gelaran Devile Drumband Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat juga ada kirab pusaka serta tari tarian dari mereka para mahasiswa mahasiswi ISI Solo. Jadi sekarang ini, Devile Drumband setelah keluar dari halaman Talang Paten menuju ke Halaman Kori Kamandungan untuk menerima pusaka agar dikirab bersama Devile mengelilingi Alun alun Lor," jelas Kanjeng Raden Arya Tumenggung (KRAT) Aris
Ditambahkan Kanjeng Aris, panggilan akrab KRAT Aris, begitu selesai serah serahan pusaka tombak, selanjutnya dikirab bersama Devile Drumband untuk mengelilingi Alun alun Lor Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Begitu Kirab pusaka bersama Devile Drumband,giliran halaman Kori Kamandungan dipergunakan untuk pementasan tari tarian untuk mengisi kekosongannya suasana Kori Kamandungan.
Sekitar lima menit menjelang masuknya kembali kirab pusaka tombak yang diiringi Devile Drumband menuju halaman Kori Kamandungan, kesempatan diberikan kepada pengunjung yang berdatangan dari berbagai daerah di Soloraya untuk berfoto bersama penari sekaligus bergodo atau prajurit keraton yang mengawal suasana Kori Kamandungan. Selesai dari bagian sesi foto pengunjung dengan penari dan prajurit, tak lama kemudian Devile Drumband masuk kembali ke halaman Kori Kamandungan.
"Saat itu pula, pusaka tombak langsung dikembalikan masuk ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk dirawat. Masalah namanya pusaka itu apa serta jenisnya sekaligus kegunaannya kenapa harus dikirab, saya tidak tahu. Itu yang tahu hanyalah Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII. Kami hanya menjalankan tugas. Wewenang masalah pusaka tombak hanya ada di kuasa Sinuhun PB XIII. Saya hanya bertugas koordinasi keberadaan Devile Drumband saja," terang Kanjeng Aris.
Dalam kesempatan itu, selain komandan prajurit Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KRAT Rajono Yudhonagoro yang mengaku sangat bangga dan senang sekali bisa tampil di depan Wakil Presiden Kanjeng Pangeran (KP) Gibran Rakabuming Widuro Nagoro bersama isteri dan tamu pejabat negara, pada hari Minggu sore (3/11), ternyata kesemuanya bergodo mengaku hal yang sama. Bangga sekali bisa tampil dengan Devile Drumband Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. #Yani.
UNS Jadi Tuan Rumah Pertemuan MDGB PTNBH
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjadi tuan rumah Pertemuan Majelis Dewan Guru Besar (MDGB) Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). Rektor UNS, Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si., secara langsung membuka kegiatan ini. Hari pertama Pertemuan MDGB PTNBH berlangsung di Ballroom Gedung Ki Hadjar Dewantara Tower UNS, Kamis (7/11/2024) malam.
GUGAT news.com, SOLO
“Peran Guru Besar dalam Penyiapan Generasi Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045” menjadi tema besar pertemuan 17 dari 24 Dewan Profesor (DP) PTNBH seluruh Indonesia. Ketua DP UNS, Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D., mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran para delegasi guru besar. Pertemuan ini menjadi momentum yang baik bagi Beliau untuk membahas berbagai isu penting. Salah satunya adalah Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) No. 44 Tahun 2024 Tentang Profesi, Karier, dan Penghasilan Dosen. Prof. Suranto menyoroti hal luar biasa dari peraturan ini dimana pengangkatan guru besar akan dilakukan oleh perguruan tinggi.
“Ini tugas kita. Kita memiliki tanggung jawab yang besar tentang bagaimana kita akan melahirkan para guru besar baru. Pada kesempatan ini saya mohon sumbang saran. Sudah siapkah kita secara moral, etika, dan kepatutan? Mohon kita dapat memberikan sumbangsih yang terbaik untuk bisa berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia, terutama terkait para guru besar ini,” ujar Prof. Suranto dalam sambutannya.
Ketua MDGB PTNBH, Prof. Dr. Andi Pengerang Moenta, S.H., M.H., DFM., dalam sambutannya menyampaikan adanya titik krusial yang selayaknya menjadi topik pembahasan dalam pertemuan kali ini. Keberadaan dewan profesor pada perguruan tinggi menjadi pusat kekuatan moral dan intelektual yang memainkan peran vital dalam menjaga dan mengembangkan kualitas akademik, keilmuan, dan karakter institusi. Tugas Dewan Profesor tidak hanya sebatas mengawasi dan menjaga standar akademik, tetapi juga mendorong inovasi keilmuan yang mampu menjawab tantangan zaman. Prof. Andi Pangerang turut memandang Permendikbudristek No. 44 Tahun 2024 sebagai regulasi yang membawa perubahan signifikan bagi tata kelola perguruan tinggi, khususnya dalam konteks kebijakan akademik dan struktur organisasi di universitas.
Pertemuan MDGB PTNBH seluruh Indonesia resmi dibuka oleh Prof. Hartono. Dalam sambutannya Beliau menekankan ini bukan hanya forum untuk bertukar pikiran. Ini menjadi momentum strategis dalam merenungkan peran sentral yang diemban para guru besar dalam menghadapi tantangan global dan dinamika zaman. Tema hari ini dinilai sangat relevan dan krusial. Di tangan para cendekiawan, terletak tanggung jawab untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga unggul dalam karakter, inovasi, dan kepemimpinan.
“Sesuai dengan tema kita pada hari ini, untuk mewujudkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045 dan seterusnya, ada beberapa aspek penting yang harus kita perhatikan bersama diantaranya peningkatan kualitas pendidikan dan riset, pembentukan karakter dan kepemimpinan, serta kontribusi dalam kebijakan nasional,” ujar Prof. Hartono.
Beberapa rangkaian kegiatan akan berlangsung selama 3 hari hingga Sabtu (9/11/2024). Hari kedua pertemuan, para guru besar akan melaksanakan rapat pimpinan dan sidang komisi. Hasil pembahasan tiap komisi akan disampaikan dalam rapat pleno. Pertemuan MDGB PTNBH turut menyajikan pertunjukan hiburan Wayang Orang: Gatutkaca Winisudha di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS pada Jumat (8/11/2024) malam. Hari terakhir pertemuan akan mengagendakan kegiatan kunjungan ke Museum Manusia Purba Sangiran di Sragen, Jawa Tengah. #Yan 1.
Sate Kambing Buntel Untuk Lansia
Sarwo Edhie (59) warga Cemani, Grogol, Sukoharjo, penikmat kulineran masakan daging kambing. Salah satunya Sate Kambing Buntel. Foto : Yani
GUGAT news.com, SUKOHARJO
Saat masih mudanya, Sarwo Edhie sang pengusaha rental mobil di Kota Solo ini sangat menyukai olahan masakan serba daging kambing dengan variasi rasanya. Dari sate kambing bakar, tongseng, gule, nasi goreng juga nasi godong masak, serta variasi rasanya. Misalkan Garmas alias garang atau dibakar daging sate kambing di bakar dahulu selanjutnya dimasak berkuah dengan santan untuk masak tongseng.
Masih ada lagi variasinya menu daging kambing masak krengseng, ini bagian dari tengkleng daging bagian kaki serta kepala kambing selanjutnya dimasak layaknya tongseng. Dan masih banyak lagi variasinya masakan daging kambing. Dari beberapa varian rasa olahan daging kambing, sekarang ini Edhie lebih menyukai masakan Sate Kambing Buntel.
"Saat masih muda dengan kondisi gigi yang masih utuh dan kuat pastinya, semua jenis masakan olahan daging kambing saya menyukai dan Alhamdulillah...tidak ada pengaruhnya tentang tekanan darah jadi tinggi. Saat muda, hampir tiap hari makan masakan daging kambing. Gule, tongseng, sate, nasi goreng, godog kambing. Pokoknya tidak ada pantangan. Hanya saja, karena faktor usia, saya sekarang lebih senang makan Sate Kambing Buntel. Empuk dan Lezatnya bukan main," jelas Edhie.
Bukan tanpa alasan, manakala Edhie di usia yang sudah tidak muda itu lagi, lebih menyukai Sate Kambing Buntel. Sebab, selain empuk dagingnya juga cukup enak dan lezat. Pastinya, tidak perlu mengunyah sudah empuk. Sate kambing buntel ini dibuat dari sayatan daging yang dicacah atau di blender hingga lembut, barulah ditusuk dengan sujen bambu yang langsung dilumuri lemak daging kambing sebagai pembungkus cacahan daging.
Sehingga tidaklah mengherankan lagi, jika sate kambing buntel ini bukan hanya empuk saja melainkan enak dan pastinya lezat, lantaran dibungkus dengan daging lemak. Sate Kambing Buntel ini bisa dimakan setelah rampung di bakar atau bisa juga dimasak seperti menu masakan tongseng. Namun, lebih enak kalau dikonsumsi sebagai sate kambing buntel. Variasi rasanya menjadikan lidah terus mengadakan sensasi daging kambing.
"Banyak warung sate kambing di Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jogjakarta, namun sepertinya yang saya ketahui adanya Sate Kambing Buntel ini hanya di Solo saja, di kota lain sepertinya belum ada. Ya kalau pas keluar kota, saya hanya makan sate kambing biasa saja, bukan buntel. Sumonggo, silakan saja kalau mau mencicipi lezatnya Sate Kambing Buntel ya datang ke Solo. Hampir bisa dipastikan Warung Sate Kambing Buntel banyak ditemui di gerai sate kambing," pungkas Edhie sambil menambahkan jika Sate Kambing Buntel bukan hanya untuk lansia saja, anak muda bisa jadi ketagihan rasanya yang empuk dan lezat. # Yan 1.
Alun alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Masih Ditutup
Di belakang Sitihinggil Kidul ini adalah Alun alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang belum sepenuhnya selesai dari revitalisasi termasuk Sitihinggil Kidul. Foto : Yan 1.
GUGAT news.com, SOLO
Lain halnya dengan Alun alun Lor Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, begitu dikunjungi Wakil Presiden Republik Indonesia Kanjeng Pangeran (KP) Gibran Rakabuming Widuro Nagoro sampai sejauh mana revitalisasi dilakukan yang selanjutnya silaturahmi berkunjung ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII, Minggu sore (3/11), saat itu pula Alun alun Lor Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dibuka untuk umum.
" Selesai Wapres KP Gibran Rakabuming Widuro Nagoro dari peninjauan revitalisasi Alun alun Lor Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dilanjutkan silaturahmi kepada Sinuhun PB XIII, sore itu juga Alun alun Lor bisa dikunjungi karena langsung dibuka untuk umum. Hanya saja, sebatas berkeliling Alun alun Lor, tidak boleh masuk area rumput hijau. Untuk Alun alun Kidul masih tahap revitalisasi, jadi belum dibuka umum," jelas KGPH Adp Dipo Kusumo.
Masih menurut penuturan Gusti Dipo, panggilan akrab Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Adipati (KGPH Adp) Dipo Kusumo selaku Pengageng Perintah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sinuhun PB XIII, meskipun telah dibuka untuk umum, namun tetap terbatas kunjungannya. Artinya, pengunjung hanya diperbolehkan menggunakan space jalan yang sudah disediakan di Alun alun Lor untuk digunakan beraktivitas olahraga, bisa berjalan kaki juga bisa berlari.
Memang, lanjut Gusti Dipo, space untuk umum yang disediakan Alun alun Lor sepertinya kalah besar dengan Alun alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, nantinya. Saat ini masih revitalisasi yang hanya tinggal beberapa persen selesai. Bisa jadi, sekaligus selesainya bersamaan dengan rampung nya juga revitalisasi Sitihinggil Kidul yang sekarang ini masih terus saja dikebut pekerjaannya. Seperti dengan pemasangan paving blok dan penanaman rumput hijau.
Termasuk pengecatan pagar besi Sitihinggil Kidul sepertinya jam ga belum selesai, taraf pengecatan warna aslinya biru laut. Mungkin saja, nantinya area Sitihinggil Kidul ini sudah tidak dipergunakan lagi untuk kandang beberapa kerbau bule. Masalahnya, sudah dibuatkan kandang khusus tersendiri di sebagian selatan dari Alun alun Kidul. Termasuk penataan khususnya UMKM kulineran.
"Khususnya UMKM kulineran, perlu pemikiran panjang untuk mencarikan solusinya. Sebelum ada revitalisasi tidak kurang 250 UMKM kulineran dan mainan anak-anak serta ruang keluarga. Lha semuanya itu kini tidak dibuatkan, hanya ada beberapa shelter UMKM Kuliner yang tidak lebih dari 50 ruang. Kami tengah mencarikan solusi terbaik nya masalah UMKM di Alun alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat itu," pungkas KGPH Adp Dipo Kusumo. #Yan.