Didik Gunawan SE, ekonom yang juga mantan Ketua DPC PKB Surakarta. Foto: Yan 1.
POJOKSOLO86.com. Surakarta. Demikian ditegaskan Didik Gunawan SE. Pimpinan Independen Yes Partai No. Bukan tanpa alasan, jika ekonom yang juga politisi ini mengatakan hal itu. Pasalnya, Pilwalkot Solo yang tinggal beberapa bulan ini, hanya ada satu partai yang sudah siap dan memiliki pasangan Calwalkot nya. " Maaf, saya tidak mau menyebut nama. Insyaallah, masyarakat sudah tahu," papar Didik Gunawan SE, mengawali perbincangannya.
Ditemui di wedangan Bah Bubuk, Bumi, Laweyan, Solo, Selasa (25/2) pagi, Didik Akik, sapaan akrab Didik Gunawan SE, menyatakan dengan modal suara serta dukungan kursi dewan yang lebih 50%, menjadikan rasa percaya diri pengusung semakin besar. Sehingga partai lain menjadi pesimis, ciut nyalinya, otomatis menjadikan enggan, kalau tidak mau dikatakan takut, untuk mengajukan calon. " Tidak ada nyali keberanian bagi partai kecil untuk berkolaborasi," ujarnya.
Bisa jadi, masih menurut penuturan Didik Akik, adanya keterbatasan kader yang kapabel, kader yang mempunyai modal dukungan dan finansial, semakin mengecilkan nyali untuk mengusung bakal calon walikota dan wakil walikota dari kubu sendiri. Sehingga masyarakat yang ada di dalam lingkungan seperti ini, didominasi oleh 1 partai dan tidak ada keberanian dari partai lain bersaing Pilwalkot, menjadikan masyarakat cenderung lebih memilih mencari alternatif sendiri. Lewat jalur perseorangan, independen.
Boleh jadi, hal itu semua tidak hanya merupakan cara rakyat dalam mencari calon pemimpinnya sendiri, namun bisa dimaknai merupakan bagian protes atas lemahnya partai dalam menyediakan calon pimpinan yang layak, sehingga tidak harus membayar mahal kepada partai. Calon independen sebagai alternatifnya.
Kalah menang, kembali ditegaskan Didik, bagi mereka Pilkada adalah justru merupakan kemenangan sendiri dari sikapnya diam elite politik yang membiarkan rakyat tidak memiliki pilihan dan sikap. Bisa jadi pula, hal itu bertendensi perwujudan rakyat menolak dan melawan partai dengan caranya sendiri. Bergerak dengan biaya minimal namun semangat tinggi untuk menggaungkan suara hatinya. Independen Yes, Partai No...!
Masalah dukungan kepada perseorangan, lanjut Didik, dirinya bisa mendukung Abah Ali-Achmaf Abu Yazid (Alam) atau Bagyo Wahyono-FX Soepardjo atau bahkan keduanya. Artinya, siapapun Calwalkot Solo yang maju Independen dan lolos Verifikasi Faktual ( Verfak) dari KPU, dirinya akan mendukung total sepenuhnya. " Saya akan berbuat maksimal untuk mendukung independen dengan edan edanan positif," terang Didik Gunawan SE, yang belum berkenan menyampaikan apa yang dimaksud dukungan edan edanan. # Yani.
-------------868686------------
POJOKSOLO86.com. Surakarta. Demikian ditegaskan Didik Gunawan SE. Pimpinan Independen Yes Partai No. Bukan tanpa alasan, jika ekonom yang juga politisi ini mengatakan hal itu. Pasalnya, Pilwalkot Solo yang tinggal beberapa bulan ini, hanya ada satu partai yang sudah siap dan memiliki pasangan Calwalkot nya. " Maaf, saya tidak mau menyebut nama. Insyaallah, masyarakat sudah tahu," papar Didik Gunawan SE, mengawali perbincangannya.
Ditemui di wedangan Bah Bubuk, Bumi, Laweyan, Solo, Selasa (25/2) pagi, Didik Akik, sapaan akrab Didik Gunawan SE, menyatakan dengan modal suara serta dukungan kursi dewan yang lebih 50%, menjadikan rasa percaya diri pengusung semakin besar. Sehingga partai lain menjadi pesimis, ciut nyalinya, otomatis menjadikan enggan, kalau tidak mau dikatakan takut, untuk mengajukan calon. " Tidak ada nyali keberanian bagi partai kecil untuk berkolaborasi," ujarnya.
Bisa jadi, masih menurut penuturan Didik Akik, adanya keterbatasan kader yang kapabel, kader yang mempunyai modal dukungan dan finansial, semakin mengecilkan nyali untuk mengusung bakal calon walikota dan wakil walikota dari kubu sendiri. Sehingga masyarakat yang ada di dalam lingkungan seperti ini, didominasi oleh 1 partai dan tidak ada keberanian dari partai lain bersaing Pilwalkot, menjadikan masyarakat cenderung lebih memilih mencari alternatif sendiri. Lewat jalur perseorangan, independen.
Boleh jadi, hal itu semua tidak hanya merupakan cara rakyat dalam mencari calon pemimpinnya sendiri, namun bisa dimaknai merupakan bagian protes atas lemahnya partai dalam menyediakan calon pimpinan yang layak, sehingga tidak harus membayar mahal kepada partai. Calon independen sebagai alternatifnya.
Kalah menang, kembali ditegaskan Didik, bagi mereka Pilkada adalah justru merupakan kemenangan sendiri dari sikapnya diam elite politik yang membiarkan rakyat tidak memiliki pilihan dan sikap. Bisa jadi pula, hal itu bertendensi perwujudan rakyat menolak dan melawan partai dengan caranya sendiri. Bergerak dengan biaya minimal namun semangat tinggi untuk menggaungkan suara hatinya. Independen Yes, Partai No...!
Masalah dukungan kepada perseorangan, lanjut Didik, dirinya bisa mendukung Abah Ali-Achmaf Abu Yazid (Alam) atau Bagyo Wahyono-FX Soepardjo atau bahkan keduanya. Artinya, siapapun Calwalkot Solo yang maju Independen dan lolos Verifikasi Faktual ( Verfak) dari KPU, dirinya akan mendukung total sepenuhnya. " Saya akan berbuat maksimal untuk mendukung independen dengan edan edanan positif," terang Didik Gunawan SE, yang belum berkenan menyampaikan apa yang dimaksud dukungan edan edanan. # Yani.
-------------868686------------
Thanks for reading Didik Gunawan, SE: Independen Yes Partai No | Tags: Peristiwa Politik Sosok
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »