Bersama keluarganya, BRM Kusumo Putro SH MH, silaturahmi ke Panti Asuhan Aysiah, Gremet, Manahan, Solo, Jum'at (13/3) siang. Foto : Kla 6.
----------------------------------------------GUGAT86.com. Surakarta. Hampir tidak jauh berbeda, suasana ke empat panti asuhan yang telah disambangi tokoh pemuda Solo yang juga anggota Perhimpunan Advokat Indonesia ( Peradi) Solo, BRM Kusumo Putro SH MH ini, sunyi dan sepi. Hanya saja, sesekali ada suara bocah tengah bermain. Namun, tidaklah pada hari Jum'at (13/3) siang itu tampak semarak.
Usut punya usut, semarak keceriaan tawa lepas bahagia anak anak penghuni panti itu, tidak terlepas dari kedatangan tamu rombongan keluarga Kusumo, panggilan akrab BRM Kusumo Putro SH MH, bersama rombongan yang membawa bingkisan khusus untuk anak-anak. Spontan, tawa ceria kebahagiaan anak itu terpancar dari raut wajah yang polos dan jujur itu. "Alhamdulillah... keluarga saya bisa berbagi dengan mereka," suara Kusumo lirih menahan haru.
Tak jauh berbeda, baik itu berada di Rumah Lentera, Pamardi Yoga, Pondok Yatim Putri Aysiah serta Keluarga Yatim Surakarta, Kusumo yang kesehariannya tampak gagah, berwibawa, tegas, pemberani, seolah di depan anak-anak yang tidak ber ibu juga ber bapak ini tampak dibuatnya tak berdaya. Terharu. Bahkan sesekali suaranya tersendat menahan isak.
Kusumo mengaku teringat akan masa kecilnya. Hanya saja, kebetulan dirinya terlahir dari lingkungan keluarga berada. Dia ingat akan beberapa teman kecilnya yang terlahir dari keluarga kurang mampu. Mereka hanya bisa melihat saat temannya makan atau cukup menyaksikan di televisi saat siaran iklan. Kalau sudah begini, Kusumo kecil segera memborong makanan untuk dimakan bersama dengan teman sebaya yang kurang mampu.
Rupanya kebiasaan berbagi dari semenjak kecil, selalu terbawa dengan sikapnya hingga kini setelah berkeluarga. Tanpa sedikitpun bermaksud riya', pamer, wah wahan, sombong, tendensius dengan maksud tertentu, sama sekali jauh dari sikap itu semua. Semata hanya Lillaahi Ta'ala, hanya mengharapkan ridho Gusti Kang Murbeng Dumadi Akaryo Jagad, Allah SWT.
Alhamdulillah, lanjut Kusumo, masalah berbagi ini sudah dilakoni puluhan tahun lalu. Berbagi sembako, zakat menjelang lebaran, potong kambing, makan bareng dengan sesama yang membutuhkan dan sedekah lainnya. "Untuk berbagi dengan anak-anak, ini baru kali pertama. Insyaallah, nantinya kami akan berbagi dengan seluruh panti asuhan di Solo, juga TPA yang ada di masjid, langgar atau surau secara bergiliran," janji Kusumo serius.
Saat itu, tidak kurang dari 150 bingkisan yang setiap bingkisannya berisikan 16 jenis makanan anak yang tentunya halallan thayibban. Bukan hanya cukup disitu saja, khusus untuk pengelola yayasan panti asuhan, diberikan sejumlah dana untuk keperluannya. "Alhamdulillah...sekali lagi kami tak ada niat riya'dan takabur. Kami hanya ingin mengajak jika berbagi itu indah dan benar, bisa dilakukan banyak orang mampu kepada mereka yang membutuhkan," tutur Kusumo.
Intinya, masih menurut penuturan Kusumo, kegiatan itu semua merupakan rasa wujud syukur ke hadirat Ilahi, jika sampai saat ini keluarganya masih bisa menikmati kehidupan yang Sakinah ma Waddah wa Rahmah sehingga bermanfaat bagi sesama dan bisa senantiasa berbagi. "Alhamdulillah... dalam waktu dekat ini, kami segera berbagi lagi jajanan kepada anak-anak."janji Kusumo sambil menambahkan bila anak anak itu hanya butuh jajanan dan mainan. Wujudkan keinginan mereka. # Yan 1.
-------081325995968-------
----------------------------------------------GUGAT86.com. Surakarta. Hampir tidak jauh berbeda, suasana ke empat panti asuhan yang telah disambangi tokoh pemuda Solo yang juga anggota Perhimpunan Advokat Indonesia ( Peradi) Solo, BRM Kusumo Putro SH MH ini, sunyi dan sepi. Hanya saja, sesekali ada suara bocah tengah bermain. Namun, tidaklah pada hari Jum'at (13/3) siang itu tampak semarak.
Usut punya usut, semarak keceriaan tawa lepas bahagia anak anak penghuni panti itu, tidak terlepas dari kedatangan tamu rombongan keluarga Kusumo, panggilan akrab BRM Kusumo Putro SH MH, bersama rombongan yang membawa bingkisan khusus untuk anak-anak. Spontan, tawa ceria kebahagiaan anak itu terpancar dari raut wajah yang polos dan jujur itu. "Alhamdulillah... keluarga saya bisa berbagi dengan mereka," suara Kusumo lirih menahan haru.
Tak jauh berbeda, baik itu berada di Rumah Lentera, Pamardi Yoga, Pondok Yatim Putri Aysiah serta Keluarga Yatim Surakarta, Kusumo yang kesehariannya tampak gagah, berwibawa, tegas, pemberani, seolah di depan anak-anak yang tidak ber ibu juga ber bapak ini tampak dibuatnya tak berdaya. Terharu. Bahkan sesekali suaranya tersendat menahan isak.
Kusumo mengaku teringat akan masa kecilnya. Hanya saja, kebetulan dirinya terlahir dari lingkungan keluarga berada. Dia ingat akan beberapa teman kecilnya yang terlahir dari keluarga kurang mampu. Mereka hanya bisa melihat saat temannya makan atau cukup menyaksikan di televisi saat siaran iklan. Kalau sudah begini, Kusumo kecil segera memborong makanan untuk dimakan bersama dengan teman sebaya yang kurang mampu.
Rupanya kebiasaan berbagi dari semenjak kecil, selalu terbawa dengan sikapnya hingga kini setelah berkeluarga. Tanpa sedikitpun bermaksud riya', pamer, wah wahan, sombong, tendensius dengan maksud tertentu, sama sekali jauh dari sikap itu semua. Semata hanya Lillaahi Ta'ala, hanya mengharapkan ridho Gusti Kang Murbeng Dumadi Akaryo Jagad, Allah SWT.
Alhamdulillah, lanjut Kusumo, masalah berbagi ini sudah dilakoni puluhan tahun lalu. Berbagi sembako, zakat menjelang lebaran, potong kambing, makan bareng dengan sesama yang membutuhkan dan sedekah lainnya. "Untuk berbagi dengan anak-anak, ini baru kali pertama. Insyaallah, nantinya kami akan berbagi dengan seluruh panti asuhan di Solo, juga TPA yang ada di masjid, langgar atau surau secara bergiliran," janji Kusumo serius.
Saat itu, tidak kurang dari 150 bingkisan yang setiap bingkisannya berisikan 16 jenis makanan anak yang tentunya halallan thayibban. Bukan hanya cukup disitu saja, khusus untuk pengelola yayasan panti asuhan, diberikan sejumlah dana untuk keperluannya. "Alhamdulillah...sekali lagi kami tak ada niat riya'dan takabur. Kami hanya ingin mengajak jika berbagi itu indah dan benar, bisa dilakukan banyak orang mampu kepada mereka yang membutuhkan," tutur Kusumo.
Intinya, masih menurut penuturan Kusumo, kegiatan itu semua merupakan rasa wujud syukur ke hadirat Ilahi, jika sampai saat ini keluarganya masih bisa menikmati kehidupan yang Sakinah ma Waddah wa Rahmah sehingga bermanfaat bagi sesama dan bisa senantiasa berbagi. "Alhamdulillah... dalam waktu dekat ini, kami segera berbagi lagi jajanan kepada anak-anak."janji Kusumo sambil menambahkan bila anak anak itu hanya butuh jajanan dan mainan. Wujudkan keinginan mereka. # Yan 1.
-------081325995968-------
Thanks for reading Berbagi Kebahagiaan Itu Indah | Tags: Peristiwa
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »