Menunggu tak kunjung datang bantuan penyemprotan dari pemerintah atau lainnya, warga Kalurahan Pajang ini berinisiatif sendiri melakukan disinfektan. Foto : Dokumen Pribadi.
-----------------------------------------------GUGAT86.com. Surakarta. Selasa sore (24/3) sekitar pukul 15.30 WIB, suasana Kampung Belukan yang tidak jauh dari Masjid Laweyan, tidak seperti biasanya. Ramai bergemuruh layaknya suara deru mesin. Padahal, perkampungan padat penduduk itu jauh dari pabrik.
Selidik punya selidik, manakala GUGAT86.com berusaha mencari arah sumber suara, ternyata di kampung yang bersebelahan dengan makam bersejarah ulama besar di jaman Kerajaan Pajang itu tengah mengadakan penyemprotan disinfektan. "Nunggu pemerintah, puasa nanti baru disemprot. Alhamdulillah, kami ada peralatan dan bahan disinfektannya. Ya sudah kita kerjakan," papar Ngabdur, tokoh masyarakat setempat.
Rencananya, ditambahkan Ngabdur, sementara satu RW dulu, baru menyeluruh. Itupun kalau sudah sepakat dan di setujui di seluruh Kalurahan Pajang."Sementara RT 004 dan RW O04 terlebih dahulu. Bukan tanpa alasan, untuk RT 004 saja yang KK nya ada 65 sudah makan waktu hampir 6 jam,"ujar Ngabdur semangat.
Bisa jadi, waktu penyemprotan bukan sehari dua hari untuk se RW yang ada ratusan KK itu. Melainkan bisa sepekan. Bukan hanya itu saja, tenaga relawannya yang belum ada. Kalau masalah bahan dari Wipol serta peralatan semprotannya, selalu siap tersedia. Gratis dari donatur warga. Hanya saja, tenaga relawannya yang belum siap.
Mungkin, lanjut Ngabdur, dalam seminggu ini semua sudah siap. Artinya, baik itu bahan, peralatan serta tenaga relawannya. Hal itu, berkenaan dengan antusias warga yang menghendaki setiap rumahnya di semprot. Otomatis, mereka dengan suka rela akan turut membantu penyemprotan. "Selain sepanjang jalan kampung, juga setiap teras rumah kami disinfektan. Insyaallah, kampung Pajang RT 004 RW 004 terbebas dari paparan Virus Corona," harap Ngabdur. # Yan 1.
-----081325995968----
-----------------------------------------------GUGAT86.com. Surakarta. Selasa sore (24/3) sekitar pukul 15.30 WIB, suasana Kampung Belukan yang tidak jauh dari Masjid Laweyan, tidak seperti biasanya. Ramai bergemuruh layaknya suara deru mesin. Padahal, perkampungan padat penduduk itu jauh dari pabrik.
Selidik punya selidik, manakala GUGAT86.com berusaha mencari arah sumber suara, ternyata di kampung yang bersebelahan dengan makam bersejarah ulama besar di jaman Kerajaan Pajang itu tengah mengadakan penyemprotan disinfektan. "Nunggu pemerintah, puasa nanti baru disemprot. Alhamdulillah, kami ada peralatan dan bahan disinfektannya. Ya sudah kita kerjakan," papar Ngabdur, tokoh masyarakat setempat.
Rencananya, ditambahkan Ngabdur, sementara satu RW dulu, baru menyeluruh. Itupun kalau sudah sepakat dan di setujui di seluruh Kalurahan Pajang."Sementara RT 004 dan RW O04 terlebih dahulu. Bukan tanpa alasan, untuk RT 004 saja yang KK nya ada 65 sudah makan waktu hampir 6 jam,"ujar Ngabdur semangat.
Bisa jadi, waktu penyemprotan bukan sehari dua hari untuk se RW yang ada ratusan KK itu. Melainkan bisa sepekan. Bukan hanya itu saja, tenaga relawannya yang belum ada. Kalau masalah bahan dari Wipol serta peralatan semprotannya, selalu siap tersedia. Gratis dari donatur warga. Hanya saja, tenaga relawannya yang belum siap.
Mungkin, lanjut Ngabdur, dalam seminggu ini semua sudah siap. Artinya, baik itu bahan, peralatan serta tenaga relawannya. Hal itu, berkenaan dengan antusias warga yang menghendaki setiap rumahnya di semprot. Otomatis, mereka dengan suka rela akan turut membantu penyemprotan. "Selain sepanjang jalan kampung, juga setiap teras rumah kami disinfektan. Insyaallah, kampung Pajang RT 004 RW 004 terbebas dari paparan Virus Corona," harap Ngabdur. # Yan 1.
-----081325995968----
Thanks for reading Tunggu Bantuan Disinfektan Tak Kunjung Datang Warga pun Berinisiatif Sendiri | Tags: Peristiwa
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »