Ir. Roose Ida Maryana Moesthofa M.Si : Berbagi Disaat Pandemi Berdampak Rejeki Tersendiri

Ir Roose Ida Maryana Moesthofa M.Si bersama putranya menyusuri sepanjang jalan pinggiran Kota Solo untuk berbagi di saat Pandemi.

--------------------------------------------------GUGAT86.com. Surakarta. Ditemui di jalan Adisucipto yang berbatasan dengan Solo-Sukoharjo-Karanganyar, Ir Roose Ida Maryana Moesthofa M.Si yang diboncengkan putranya dengan sepeda motor sambil menenteng puluhan nasi bungkus untuk takjil, mengaku sangat bangga dan gembira manakala di saat Pandemi Covid-19 melanda dunia, tidak terkecuali Indonesia, dirinya bisa berbagi."Alhamdulillah...ada sedikit Rejeki dari Ilahi bisa dipakai untuk berbagi,"tutur Ida, sambil menarik nafas panjang.

Kembali menarik nafas panjang sambil meletakkan puluhan nasi bungkus yang belum sempat dibagikan, Ida mengatakan jika bukan hanya nasi takjil untuk berbuka saja yang dibagikan, melainkan nasi lengkap dengan sayur dan air mineral untuk makan sahur, juga sedikit uang. Bahkan bukan hanya itu saja, khusus untuk Paket Sembako berupa beras, gula, minyak, telur dan mie instan juga sedikitr uang setiap bulannya rutin dibagikan ke pelosok-pelosok Desa Jumantono, Karanganyar. Paket ini hanya untuk anak yatim dan jompo. Untuk anak yatim ada tambahan nasi kotak, makanan kecil dan alat tulis. " Untuk di Jumantono ini, kami bekerja sama dengan Polsek dan Kades. Mereka yang mendata, kami yang memberikan paket Sembakonya," ujar Ida yang alumni SD DJI, Sondakan, Laweyan, Solo ini bangga.

Masih menurut penuturan Ida yang juga alumni SMP Batik Surakarta ini, Ikhwal kegiatan yang suka berbagi bukan hanya saat Ramadhan dan Pandemi Covid-19 ini, tidak lain lantaran ilmu Agama Islam yang dipelajarinya saat masih duduk di bangku SD DJI dan SMP Batik Surakarta yang selalu mengingatkannya akan zakat, sedekah dan infak. "Tidak akan jatuh miskin bagi siapa pun yang selalu menunaikan perintah Allah SWT. Zakat, sedekah dan infak. Karena ini merupakan bagian dari ibadah yang telah dijanjikan Allah SWT akan balasannya. Rejeki tersendiri dan halallan thayibban," ujar Ida sambil tersenyum.

Kembali ditegaskan Ida, dengan kebiasaannya untuk selalu berbagi dan pasti mengajak putra putrinya, dimaksudkan agar mereka bisa turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dimana saat itu tengah

membutuhkan. Bukan hanya itu saja, diharapkan pula anak anaknya juga bisa mengamalkan apa yang menjadi perintah Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah dari semenjak kecil. Memang Ida sengaja selalu mengajak anaknya untuk menemani saat berbagi. Baik di perbatasan Kota Solo dengan kabupaten di sekitarnya serta keluar masuk pelosok desa. " Kami lebih suka berbagi dengan mereka orang pinggiran Kota Solo dan desa desa. Masalahnya, di Solo sudah banyak yayasan dan donatur. Kalau di desa, belum ada dan bisa jadi tepat sasaran," pungkas Ida sambil pamitan untuk melanjutkan pembagian takjil menyusuri perbatasan Kota Solo dengan kabupaten sekitarnya. # Achmad.