Ketupat lebaran Syawalan
SYAWALAN
Syawal adlh nama bulan ke-10 pd penanggalan Hijriyah. Arti Syawal adalah naik, ringan, atau membawa (mengandung). Hal ini karena dahulu, ketika penamaan bulan2 hijriyah ‘disesuaikan’ dgn musim, suhu meningkat karena berada pada musim panas seperti halnya Ramadhan (musim panas).
Selain itu, bangsa Arab mengamati pd bulan inilah unta2 mengandung, menaikkan ekornya sebagai tanda tak mau dikawini. Maka masyarakat saat itu memiliki kepercayaan pernikahan di bulan Syawal akan berakhir sial, 'tdk baik'. Kepercayaan ini menghilang dengan pernikahan Rasulullah SAW di bulan Syawal.
'Aisyah RA istri Nabi SAW menceritakan,
تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللهِ فِي شَوَّالٍ، وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ، فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللهِ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي؟، قَالَ: ((وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَحِبُّ أَنْ تُدْخِلَ نِسَاءَهَا فِي شَوَّالٍ))
“Rasulullah SAW menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan Syawal pula. Maka isteri2 Rasulullah SAW yg manakah yg lebih beruntung di sisinya dariku?”
(Perawi) berkata,
" 'Aisyah RA dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal” (HR. Muslim).
Allah telah mendidik kita dalam bulan Ramadhan naik tingkat, menjadi tinggi derajat kita dimataNYA. Inilah Syawal saat kita naik tingkat dengan cara terus meningkat dan bertambah ketaqwaan kita kepadaNYA.
Puasa mengajarkan kita bisa mengontrol emosi, amarah. Bulan Syawal setelah usai Ramadhan meluluskan pribadi2 yg lebih sabar. Madrasah Ramadhan jg meningkatkan rekaat shalat dlm tarawih di malam hari. Syawal menjadi momentum kuantitas rekaat shalat menjadi ringan ditegakkan, minimal istiqomah sebagaimana Ramadhan.
Satu bulan, kita telah belajar menahan lapar dan dahaga. Rasa lapar dan dahaga adlh fitrah manusia. Insya Allah Syawal kemampuan 'menahan' kita bisa menghasilkan sikap cerdas memandang kehidupan dunia lebih bijak. Tidak emosional atas kehidupan yg sebentar dan cenderung melalaikan ini. Kita semua paham bahwa dunia adlh tempat singgah sementara, bila persinggahan maka pasti suatu saat kita semua akan meninggalkan persinggahannya dan menuju kepada tujuan yg benar yaitu akhirat, kematian.
Kematian sudah pasti akan kita alami. Syawal adlh meningkatnya keyakinan utk menambah bekal kehidupan setelah meninggal nanti. Anak, saudara, istri, dan siapa pun itu tak bisa menemani kita. Harta, kekayaan, kendaraan dan kekuasaan tak bisa kita bawa bersama saat mati, kita akan sendirian. Hanya amal ibadah kita yg akan menemani dan menjadi bekal, tak terkecuali puasa di bulan Syawal ini.
Dari Abu Ayyub Al Anshoriy, Nabi SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)
Ya Allah, bulan Syawal ini kami berdoa sebaik2 permohonan, keberhasilan, ilmu, amal, pahala, kehidupan, kematian dan tetapkan kami dlm semua kebaikan. Mohon kukuhkan iman kami, terimalah puasa, shodaqoh dan sholat kami, ampunilah semua salah dan khilaf kami dan mohon tempat terbaik kami saat kembali kepadaMU. Aamiin.
Allahu a'lamu bishowab.
Solo 28 Mei 2020/
5 Syawal 1441'
*_Ust H Ipmawan M Iqbal_*
Thanks for reading Kajian Islam Ustadz H Ipmawan M Iqbal : Syawalan | Tags: Kajian Islam
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »