Masjid Laweyan ini peninggalan dari ulama besar Keraton Kasultanan Pajang Ki Ageng Henis. 500 tahun lalu.
Foto : Achmad.
------------------------------------------------
-GUGAT86.com. SURAKARTA. Boleh jadi, kedengarannya cukup janggal. Namun, itulah kenyataannya terhadap Masjid Laweyan, masjid tertua di Kota Solo yang berada di Kampung Batik Laweyan itu. Tutup tapi buka atau buka tapi tutup. "Hampir dua bulan ini, Masjid Laweyan tutup tapi dibuka atau dibuka namun tutup," jelas Rofik, muadzin di masjid bersejarah peninggalan Kerajaan Pajang itu sambil tersenyum.
Dikatakan Rofik, masjid buka tapi tutup, tutup tapi buka, hal itu tidak terlepas dari adanya Pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia tanpa terkecuali Indonesia. Solo utamanya.
Suasana memang dibuat sedemikian rupa, maksudnya, dari pintu pagar hingga pintu masuk masjid selalu tertutup. Hanya saat menjelang salat wajib lima waktu ataupun
salat Jumat beberapa pintu masjid terbuka untuk sementara waktu. Setelah itu ditutup kembali."Shalat Jumat juga baru dua kali digelar setelah sebelumnya ditiadakan. Menjelang lebaran Iedhul Fitri dan setelah Iedhul Fitri." papar Rofik.
Kembali ditegaskan Rofik, sampai kapan Masjid peninggalan sejarah Kerajaan Pajang ini melakukan Operasional buka tutupnya. Yang jelas, untuk jamaah masjid wajib salat lima waktu tetap dilakukan, meski pintu masjid tidak dibuka semuanya. Jama'ah pun masih dari sekitar tetangga masjid. Akan halnya jumatan, jamaah juga didominasi orang sekitar masjid. " Kami tetap konseken dengan aturan pemerintah. Wudhu, cuci tangan dengan sabun atau handzanitizer yang disediakan, masker dan jaga jarak," pungkas Rofik. # V1N/ Yan 1.
-----081325995968------
Thanks for reading Masjid Laweyan Tutup Tapi Buka | Tags: Budaya Sosial
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »