Ustadz Achmad Abu Jazid yang akrab disapa Gus Amak Solo.
-------------------------------------------------
Lebaran Ketupat
------------------------------
Setelah melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari, hari ini masyarakat Jawa, khususnya di daerah Pesisiran, merayakan *Rioyo Kupat*.
Dlm filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau KUPAT merupakan kependekan dr Ngaku Lepat & Laku Papat. Ngaku lepat berarti mengakui kesalahan. Laku papat artinya 4 tindakan.
Tradisi sungkeman untk pelaksanaan ngaku lepat (izin kesalahan) untk org Jawa. Meminta org tua, meminta hati yg rendah, memohon keikhlasan & ampunan dr org lain.
Laku Papat adlh Lebaran, Luberan, Leburan, Laburan. Pertama, lebaran. Sdh usai, menandakan berakhirnya wktu puasa. Kedua, luberan. Meluber atau melimpah, ajakan bersedekah untk kaum miskin. Pengeluaran zakat fitrah. Ketiga, leburan. Sdh habis & lebur. Maksudnya dosa & kesalahan akan melebur hbs krn setiap umat Islam dituntut untk saling memaafkan satu sama lain. Keempat, laburan. Berasal dr kata labur, dgn kapur yg biasa digunakan untk penjernih udara atau pemutih dinding. Diperuntukkan manusia selalu melahirkan kesucian lahir & batinnya
Filosofi Kupat - Lepet
Kupat, knp mesti dibungkus janur? Janur, diambil dr bahasa Arab ”Ja'a nur” (tlh dtg cahaya). Bentuk fisik kupat yg segi 4 ibarat hati manusia. Saat org sdh mengakui kesalahannya, mk menangisi kupat yg dibelah, pasti putih bersih, hati yg tanpa iri & dengki. Knp? krn senang sdh dibungkus cahaya (ja'a nur)
Lepet, silep kang rapet. Mangga dipun silep ingkang rapet, mari kita kubur / tutup yg rapat. Jd stlh ngaku lepat, minta maaf, tutup kesalahan yg sdh dimaafkan, jgn diulang lg, agar persaudaraan lebih mudah seperti lengketnya ketan dlm lepet
Betapa besar peran para wali dlm memperkenalkan agama Islam. Umat muslim hrs memuliakan budaya atau mengajarkan yg tlh disampaikan para wali di Indonesia ini.
Inilah cikal bakal transisi kalimat mhn maaf lahir & batin, di saat Idul Fitri, jg lahirnya tradisi halal bihalal di Indonesia. Smg bermanfaat. Aamiin
----0000----
Thanks for reading Ustadz Achmad Abu Jazid : Sejarah Ketupat | Tags: Budaya
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »