Wedangan angkringan kini marak bak jamur tumbuh di musim penghujan. Merebak ada di mana mana. Meski Pandemi. Foto : VIQ.
---------------------------------------------------------------
GUGAT86.com. SURAKARTA. Bisa jadi, maraknya wedangan angkringan, yang dahulu dikenal sebagai Hidangan Istimewa Kampung (HIK), lantaran dalam berjualannya dipikulah berbagai jenis dagangannya dalam angkringan dan berjalan kaki keluar masuk kampung. Saat itu pula, berbagai rasa makanan sederhana itu sudah menjadikan keistimewaan tersendiri bagi warga kampung, jika malam mulai menjelang. Sekitar tahun 1970 an.
Kali ini, HIK kembali mulai bermunculan di seputar Soloraya. Bukan hanya malam hari belaka, melainkan dari pagi sekitar pukul 05.00 WIB sudah digelar puluhan menu jajanan sekaligus nasi bungkus yang menjadikan "trademark" wedangan, nasi kucing alias nasi bungkus kecil dengan sambal dan secuil ikan bandeng. Pastinya, tidak ketinggalan jajanan tempo dulu. Jadah, tempe dan tahu bacem serta jajanan tradisional lainnya dimakan bersama hangatnya seduhan wedang jahe. Juga minuman lainnya.
Hanya saja, wedangan angkringan, HIK yang dipikul kali ini sudah tiada lagi. Mungkin, lantunan penawaran dengan suara khas melengking HIK....HIK...HIIIIKKK masih bisa dijumpai di pelosok pelosok desa. Lain halnya di perkotaan, HIK itu kini telah berubah menjadi angkringan atau wedangan yang telah menetap di suatu tempat. Tak perlu jalan mengitari kampung di setiap malamnya. Pastinya, merupakan solusi tersendiri dalam mengkais rejeki di saat Pandemi Covid-19 berkepanjangan. Tentunya, protokoler kesehatan tetap diterapkan. Cuci tangan, bermasker dan jaga jarak, sosial distancing dan physical distancing.
Buktinya, belakangan ini HIK, Wedangan, Angkringan tumbuh subur ada dimana mana, bak jamur tumbuh di musim penghujan. Bahkan keberadaan satu dengan lainnya pun sudah tidak perlu berjauhan. Dalam satu gang yang hanya sepanjang 100 meter saja, bisa ada 4-5 wedangan. Tak jarang, jaraknya bisa sekitar 15-25 meter dari angkringan satu ke wedangan berikutnya. "Dulu puluhan tahun, Hik wedangan saya kecil dan hanya nempel di tembok pagar orang. Alhamdulillah...kini bisa sewa rumah untuk berjualan selama 22 jam, dibagi 3 shift," papar Jembuk, pemilik wedangan Jembuk yang ada sebelah RS PKU Muhammadiyah, Solo.
Akan halnya wedangan Rajiman yang ada di Jalan raya Dr Rajiman, Sondakan, Laweyan, Solo, semula juga hanya nempel depan toko dan kecil, saat ini biasa menerima kunjungan tamu ratusan orang setiap malamnya. Puluhan sepeda motor dan mobil pun, menempati lahan lokasi parkir di pinggir jalan Rajiman, namun tetap aman dan nyaman. Meski tampak besar dengan penampilan eksklusif, namun harga untuk makan dan minuman masih terjangkau meski daly situasi Pandemi Covid-19.
Steak dan Wedangan Wahyu Tumurun yang ada di sebelah barat Pasar Klewer, Solo, setiap malamnya tidak pernah sepi pembeli. Foto : V1Q.
---------------------------------------------------------------
Wajar dan sah-sah saja, jika suasana wedangan saat jaman milenia ini selalu ramai dengan pembeli dan pengunjung. Masalahnya, wedangan tempo dulu pedagang melakukan jemput bola, mendatangi pembeli, kalau sekarang terbalik. Pembeli yang berbondong-bondong datang ke HIK, Angkringan dan
Wedangan. "Alhamdulillah... meski keberadaan wedangan saya hanya kecil. Namun dari jam 11.00-23.00 selalu ramai pembeli," tutur Gondrong pemilik wedangan KPK yang ada di Kabangan, Sondakan, Laweyan, Solo.
Dalam pantauan GUGAT86.com, di Soloraya, Kota Solo khususnya, tidak kurang ada ribuan Hik, wedangan dan angkringan. Dari kelas pinggiran jalan, gang kampung yang hanya menggunakan gerobak angkringan hingga yang menggelar menempati ruangan rumah dengan suasana hingar-bingar full music secara live, langsung atau hanya organ tunggal belaka, semua ramai pembeli meski di saat Pandemi Covid-19. "Alhamdulillah...rejeki tersendiri di saat Pandemi. Efisiensi disaat Pandemi dengan membuka kuliner apa saja dan laku disaat Covid-19. Mereka butuh makanan murah, ya ini solusinya," terang Kanjeng Cuk, pemilik Steak Dan Wedangan Wahyu Tumurun, Solo. # N1N/Yan 1.
-----081325995968-----
Thanks for reading HIK Wedangan Angkringan Solusinya Mengkais Rejeki Di Saat Pandemi Covid-19 | Tags: Budaya Sosial
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »