PPTQ Ibnu Mas'ud Putri Pencetak Generasi Putri Penghafal Al-Qur'an

Abdurrahman, owners, pendiri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an (PPTQ) Ibnu Mas'ud Putri sekaligus Ketua Yayasan Ibnu Mas'ud. Foto : Yan 1

-------------------------------------------------------------

GUGAT86.com.

KARANGANYAR. Pagi itu, Minggu (12/7/2020) suasana Dukuh Kuwon RT 001 RW 005, ,

Desa Tugu, Kecamatan Jumantono, Karanganyar, Surakarta, tidak seperti biasanya, sepi. Saat itu, layaknya ada kegiatan penerimaan siswa baru sebuah pesantren. Rupanya, penerimaan santri khusus remaja putri, sudah dilakukan beberapa bulan lalu. "Alhamdulillah...ini acara silaturahmi Ta'aruf , perkenalan wali santri dengan pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Ibnu Mas'ud Putri," papar Abdurrahman Pendiri sekaligus Ketua Yayasan Ibnu Mas'ud, membuka obrolannya dengan wartawan.

Ditambahkan Abdurrahman, sebagai visinya, akan terwujudnya generasi Tahfidz, penghafal Al Qur'an yang berakhlakul karimah serta siap terjun mengabdi untuk kemaslahatan umat. Sebagai Misinya, menjalankan program Tahfidzul Qur'an secara intensif dan terprogram. Membekali sekaligus mempraktekkan adab dan akhlak Islami. Mencetak para pengajar Al Qur'an yang kompeten, beraqidah dan berpemahaman sesuai salafus Sholeh. Melaksanakan kegiatan pendidikan pesantren dan dakwah secara independen dan penuh rasa tanggung jawab kepada umat melalui Yayasan Ibnu Mas'ud.

Masalah pendidikan, masih menurut penuturan Abdurrahman, massa pendidikan di PPTQ Ibnu Mas'ud Putri,

selama 6 tahun yang dibagi menjadi dua jenjang. Yaitu Setingkat SLTP atau sederajat serta setingkat SLTA atau yang

sederajat. Sebagai programnya, penghafal Al Qur'an, Tahfidzul dan bahasa Arab. Sedangkan untuk kurikulum, ada Tahsinul Qiroah, Tahfidzul Al Qur'an 30 juz, Bahasa Arab, Ulumusyi Syar'i, Hifdzul Mutun, Riyadhoh dan juga ketrampilan.

"Out put yang diharapkan, hafal Alquran 30 juz, pastinya berahlakulbkarimah serta memiliki kemampuan membaca Al Qur'an dengan standart bacaan bersanad. Pastinya mampu berbahasa Arab, memahami ilmu ilmu Syar'i. Siap terjun berdakwah pada masyarakat atau lembaga. Ini semua harapan dari PPTQ Ibnu Mas'ud terhadap alumni santriwati," harap Abdurrahman.

Kembali ditegaskan Abdurrahman selaku owners, pendiri sekaligus Ketua Yayasan Ibnu Mas'ud, masalah administrasi kesiswaan, dibebaskan adanya uang pengembangan untuk 10 pendaftar pertama dan lulus seleksi. Bukan hanya itu saja, beasiswa 100% bagi anak yatim juga ditekankan sesuai dengan kemampuan bagi dhuafa. " Sumonggo saja, silakan bagi donatur yang hendak mendonasikan sebagian hartanya, PPTQ Ibnu Mas'ud Putri siap menerima untuk kepentingan dakwah dan kemaslahatan umat, pengembangan pondok pesantren selanjutnya," urai Abdurrahman seraya tersenyum.

Abdurrahman Pendiri PPTQ Ibnu Mas'ud Putri ( baju putih) bersama Ngadi, Kepala Kalurahan Tugu, Jumantono, Karanganyar, Surakarta. Foto : Yan 1.

__________________________________________

Dalam kesempatan itu, selaku Kepala Desa Tugu, Ngadi mengungkapkan banyak rasa terima kasihnya terhadap adanya pembangunan PPTQ di wilayahnya. Bukan tanpa alasan, jika orang nomor satu di Desa Tugu itu berujar demikian. Pasalnya, semula lokasi yang kini dibangun megah Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Ibnu Mas'ud Putri, suasananya sepi dan angker. Apalagi berdampingan dengan makam kuno, lengkap sudah suasana "Gung lewang lewung" layaknya hutan belantara yang penuh dengan situasi misteri.

"Alhamdulillah...kini ada PPTQ Ibnu Mas'ud Putri, bukan hanya menjadikan meriahnya suasana setiap hari dari rasa sepi dan angker saja, melainkan mampu mendongkrak segalanya yang ada di Desa Tugu. Setidaknya mulai dikenal banyak orang dari berbagai penjuru tanah air lantaran banyaknya santri Putri mulai berdatangan dari berbagai daerah. Dulu, yang berani lewat disini, hanya para orang tua saja. Alhamdulillah...sekarang ini menjadi ramai dan tidak menyeramkan lagi. Bisa jadi, tidak lama lagi akan menjadi semakin bertambah ramai seiring bertambah megah dan terkenalnya PPTQ Ibnu Mas'ud Putri," pungkas Ngadi, optimis Desa Tugu akan segera populer. # V1N/ Achmad Yani.