Kuliner Kampung Batik Laweyan siap menunggu kehadiran Diah Warih Anjari. Foto : Achmad.
---------------------------------------------------------------
GUGAT86.com. Surakarta. Tidaklah seperti hari hari sebelum Wabah Virus Corona melanda penduduk dunia, tidak terkecuali Indonesia, Solo khususnya, semua terdampak. Hanya saja, berbeda permasalahan dan cara mengatasinya. Sebelum Pandemi Covid-19, kuliner Kampung Batik Laweyan yang ada di sebelah paling ujung barat Kampung Batik Laweyan, Kecamatan Laweyan, Solo yang berbatasan dengan kampung Pajang, selalu ramai pembeli. Kini sepi bersamaan dengan Pandemi Covid-19.
Bahkan merupakan pangkalan terakhir guna melepaskan rasa lelah barang sejenak, setelah berbelanja batik sambil berwisata jalan kaki mengitari kios kios batik yang sekaligus merupakan rumah dan pabrik batiknya. Bersamaan sepinya pembeli batik, sepi pula pengunjung kuliner Kampung Batik Laweyan. "Alhamdulillah...meski Pandemi, tetap saja ada pembeli lauk pauk juga nasi,"papar Bu Medi, penjual nasi pecel dengan beragam sayuran lainnya.
Didampingi Eko, salah satu putrinya Bu Medi yang setiap sore hingga malam hari berjualan Ayam Kremes di lokasi Kuliner Kampung Batik Laweyan, mengaku sangat senang dan berterima kasih sekali di beri MMT Diah Warih Anjari yang akan maju Pilkada Surakarta tahun ini mendampingi Gibran Rakabuming Raka sebagai Calon Walikota Surakarta dan Wakil Walikota Surakarta. "Jangankan kepikiran beli MMT, untuk bisa kembali modal bakulan nasi setiap hari saja, sudah Alhamdulillah. Terima kasih bantuan MMT nya Mbak Diah Warih Anjari, semoga terkabul hajatnya menjadi Wakil Walikota Surakarta tahun ini," doa Bu Medi yang diamini Mbah Mul dan Mas Mbong, pedagang kuliner lainnya di Kampung Batik Laweyan.
Akan halnya Mbah Mul yang berjualan Bakmi Toprak, Tahu Acar dan Gado Gado, mengaku tidak kalah gembiranya. Masalahnya, beberapa hari belakangan ini yang semula tampak panas lokasi berjualannya, kini mulai adem, sejuk. Pembeli kembali nyaman saat antri dan makan di tempatnya. "Insyaallah... pemberian MMT dari Mbak Diah Warih Anjari ini mendatangkan berkah. Baik yang memberi maupun yang diberi. Semua mendapat Rahmat dan ridho Allah SWT. Mbak Diah tercapai apa yang dicita citakannya," doa Mbah Mul.
Tidak jauh berbeda dengan Mas Mbong, penjual aneka es juice, merasa senang dengan pemberian MMT dari Diah Warih Anjari. Setidaknya dengan adanya MMT pemberian dari DIWA, panas matahari yang kalau tengah hari memanasi tempat jualan es juice nya, kini sudah tidak lagi. Tampak adem dan sejuk. " Sayangnya lebar MMT kurang sedikit ke bawah, jadi masih sedikit cahaya matahari masuk. Kalau lebar 12 meter, sudah pas. Matur nuwun, Mbak Diah Warih Anjari. Mugi kesaenanipun diganti ganjaran saking Gusti Allah," papar Mas Mbong dengan logat Jawa.
Dalam kesempatan itu, Medi pemilik warung nasi pecel dan Eko putrinya jika sore hari berjualan nasi ayam kremes, setelah rampung memasang MMT di shelter kuliner Kampung Batik Laweyan, menawarkan lokasi tempat pemasangan MMT lagi berukuran besar yang juga tak jauh dari shelter kuliner Kampung Batik Laweyan. " Kalau masih ada MMT lagi ukuran 4x3 bisa dibentangkan di depan pojok kuliner Kampung Batik Laweyan. Biar tambah semarak," usul Medi, sambil menunjuk lokasi di depan warung nasi nya. # V1K. Yan 1.
--------081325995968------
Thanks for reading Wajah Ayu DIWA Terpampang Di Kuliner Kampung Batik Laweyan | Tags: Politik Sosial
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »