Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo kini giliran melarang sekolah dibuka, setelah sebelumnya melarang lomba 17 an dan Tirakatan. Foto : Achmad.
---------------------------------------------------------------GUGAT86.com. SURAKARTA. Belum lama Surat Edaran (SE) sampai di meja kerja seluruh Kepala Kalurahan se Kota Solo, adanya larangan mengadakan kegiatan lomba 17 Agustus an dan malam Tirakatan, kali ini Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo kembali menegaskan, jika Pemkot Surakarta tidak akan membuka sekolah meski Menteri Kependidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) mengijinkan sekolah melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
Bukannya tanpa alasan, jika orang nomor satu di Kota Solo itu mengatakan demikian, pasalnya saat ini wilayah Kota Solo masih merupakan zona oranye bahkan cenderung masuk kategori zona merah. Lonjakan kasus selama dua pekan terakhir pada 12-26 Juli menjadikan Solo kembali ke Zona Merah, setidaknya beresiko tinggi. Barulah penurunan kasus saat 19 Juli-2 Agustus, kembali ke Zona sedang atau oranye. " Memang, pembolehan Kemendikbud itu pada zona kuning, resiko rendah akan pemaparan Corona," terang Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo sambil menambahkan, ia tidak mau kalau sekolah kudu buka tutup. Sekalian buka terus tanpa resiko pemaparan Corona. Minggu (9/8/2020).
Dalam kesempatan itu, Rudi, panggilan karib Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, menegaskan bila pembelajaran tatap muka kesemuanya itu berdasarkan SKB-4 Menteri, masalah panduan penyelenggaraan tahun ajaran baru di saat Pandemi Covid-19. Hanya saja, hal itu juga masih perlunya acuan dan saran dari wali murid, orang tua siswa siswi serta Kepala Daerah setempat. " Pastinya sah dan wajar saja jika kepala daerah menunda Adanya pembelajaran sekolah harus melalui tatap muka," terang Rudi.
Kalau saya, lanjut Rudi, maunya belajar tatap muka ya langsung terus. Bukan beberapa hari masuk sekolah tatap muka, selanjutnya libur panjang lagi lantaran ada yang salah satu siswanya terpapar Virus SARS CoV-2. Sepertinya kurang pas. " Masalahnya, para PAUD, TK, SD dan SMP peraturan itu berlaku bagi mereka, yang tentunya masih serasa sulit sekali untuk tidak menjaga jarak. Pastinya lebih suka bergerombol. Sosial distancing dan physical distancing nya terabaikan. Dampaknya kembali pemaparan Virus SARS CoV-2 tak bisa dihindarkan lagi,"papar Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. # V1N/Yan 1.
SD Djama'atul Ikhwan (DJI) yang ada di Sondakan, Laweyan, Solo, beberapa bulan saat Pandemi Covid-19 ini sepi kegiatan sekolah. Foto : Achmad.
-------081325995968-----
Thanks for reading Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo Melarang Sekolah Dibuka Usai Keluarkan SE Larangan Lomba 17 Agustus an Dan Tirakatan | Tags: Budaya Sosial
« Prev Post
Next Post »