Murah bukan berarti murahan, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan pembelinya. Akan halnya dengan Soto Ayam Bu Muchtar yang ada di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat itu. Foto : Achmad.
---------------------------------------------------------------GUGAT86.com. SURAKARTA. Tidak seperti biasanya, saat sebelum suasana Pandemi Covid-19 berlangsung, selalu ramai pengunjung untuk menikmati lezatnya Soto Ayam Bu Muchtar. Bukan hanya murah saja, melainkan kelezatannya tidak kalah dengan warung makan soto yang banyak di jumpai di Kota Solo ini. " Sebelum Corona, kami tidak pernah sepi pembeli. Di saat Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, pastinya kami terkena imbasnya. Museum Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tutup, sehingga tidak ada wisata. Ya Soto jadi sepi pembeli," tutur Bu Muchtar mengawali perbincangannya dengan GUGAT86.com. Senin (31/8/2020) pagi.
Namun demikian, Bu Muchtar (57) tetap sabar menyikapi situasi Pandemi yang kesemuanya tidak akan pernah tahu kapan berakhirnya. Sebagai konsekuensinya, selama wabah Virus Corona berlangsung, porsi dagangan sotonya yang harus dikurangi. Lebih banyak menjual gorengan tahu, tempe dan bakwan serta minuman. Baik teh, es teh dan jeruk, es jeruk nya. " Lha mau apalagi kalau bukan kudu senantiasa bersabar. Rejeki sudah diatur oleh Allah SWT, kita tinggal mencari dengan sabar. Alhamdulillah... pembeli tetap saja ada. Meski tidak bisa masuk museum Keraton, mereka tetap bisa melihat indahnya keraton dari luar sekaligus foto di halaman keraton,"terang Bu Muchtar sambil menambahkan, usai foto foto, biasanya mampir soto atau jajanan lainnya di depan keraton.
Bukan hanya Bu Muchtar saja yang merasakan dampak Pandemi Covid-19 itu, melainkan pedagang lainnya di depan Kori Kamandoengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, kesemuanya terdampak ekonomi nya. Baik pedagang makanan juga minuman, kemasan jamu tradisional, souvernir hingga jasa andong untuk berputar keliling keraton, termasuk becak. Hampir enam bulan ini, mereka merasakan imbasnya wabah Virus Corona. "Rejeki bisa dicari, Alhamdulillah... senantiasa sehat wal Afiat di saat wabah Corona, justru mahal harganya. Ini yang perlu disyukuri!" ujar Bu Muchtar menahan Isak, yang tampak kedua matanya basah.
Bu Muchtar dengan setia dan sabar menunggu pembeli Soto Ayam nya yang tampak sepi pembeli karena situasi Pandemi Covid-19. Foto : Achmad.
--------------------------------------------------------------- Boleh jadi, nasib keberuntungan itu sepertinya masih saja selalu mengikuti langkahnya dalam mengkais rejeki di setiap harinya. Sebagai buktinya, meskipun warung makan soto ayam di depan Kori Kamandoengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sepi pembeli, warung baksonya di rumah Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo, ramai pengunjung. "Lha inilah rejeki tersendiri, baik dengan warung soto ayam maupun bakso di rumah, ada salah satu orang pelanggan istimewa. Keluarga Ibu Bambang dan putri sulungnya, Mbak Diah Warih Anjari. Mereka ini pelanggan kami yang sangat baik sekali. Alhamdulillah.... keluarga kami sering dibantu,"papar Bu Muchtar, lagi lagi menahan Isak keharuan.
Bu Bambang dan Mbak Diah Warih Anjari ini, dikatakan Bu Muchtar, tetangga rumah di Mertodranan sekaligus penglaris dagangannya. Pelanggan setia yang belum pernah ada duanya. Maksudnya, bukan hanya hampir setiap hari membeli makanan bakso atau soto, melainkan hampir setiap hari pula membantu perekonomian. "Baik Bu Bambang dan putrinya, Mbak Diah bukan hanya makan dengan bayaran sesuai porsi, namun selalu melebihi bayaran yang dimakan. Intinya, keluarga Bu Bambang ini baik sekali," kata Bu Muchtar.
Soto ayam Bu Muchtar yang ada di depan Kori Kamandoengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sebelum Pandemi Covid-19, laris manis. Kini hampir selama wabah Virus Corona, terdampak sepi pembeli. Foto : Achmad.
---------------------------------------------------------------
Tidak hanya cukup ditinggali uang sisa pembelian saja, namun lebih dari itu. Untuk Bu Bambang, memang selain bisa dipastikan lagi hampir setiap hari membeli sekaligus memberikan bayaran yang lebih dari yang dimakan, juga tak jarang menyisipkan rejeki sedekah. Akan halnya dengan anak perempuan dari Bu Bambang ini, Mbak Diah Warih Anjari, langsung membantu sedikit modal berjualan serta gerobak alumunium untuk berdagang soto Bu Muchtar di keraton. "Selain modal dagangan, saya juga dibantu gerobak dari Mbak Diah. Setiap ketemu juga diselipin uang. Apalagi kalau pas Iedul Fitri, bisa dipastikan lagi," terang Bu Muchtar, tersenyum.
Di depan Kori Kamandoengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat inilah, Bu Muchtar menggelar dagangan Soto Ayam nya. Foto : Achmad.
---------------------------------------------------------------
Dikonfirmasi melalui ponselnya, Diah Warih Anjari selaku inisiator Relawan Sahabat DIWA yang biasa melakukan safari berbagi di saat Pandemi Covid-19, tanpa terkecuali berbagi dengan bu Muchtar, mengatakan bila dirinya hanya semata-mata melakukan apa yang menjadikan perintah Ilahi. Berzakat, sedekah dan infak, tanpa sedikitpun pamrih. " Alhamdulillah... dalam membantu siapapun, saya tidak ada pamrih sedikitpun, Melainkan hanya mengharapkan Rahmat dan Ridhlo Allah SWT, tidak ada lainnya." jelas DIWA sapaan karib Diah Warih Anjari, sambil menambahkan selain setiap Jum'at nya berbagi nasi berkah, juga berbagi dengan anak yatim-piatu. # N1NG/ Yan 1.
-------081325995968-----+--
Thanks for reading Soto Bu Mochtar Jujugan Kuliner Wisatawan Keraton Solo | Tags: Budaya Peristiwa Sosial
« Prev Post
Next Post »