Bagaimana Prospek Pariwisata Indonesia di Tahun 2021? Inilah Jawaban Pakar Pariwisata UNS. Foto : Ist.
---------------------------------------------------------------
GUGATNews com. SURAKARTA. UNS– Sektor pariwisata Indonesia selama 9 bulan ini babak belur akibat pandemi Covid-19. Sejak kasus pertama ditemukan di Indonesia pada awal Maret lalu, hingga saat ini jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 terus merangkak naik dan sudah menembus angka 713.000 orang.
Hal ini tentu mengakibatkan banyak destinasi wisata, hotel, bandara, pelabuhan, stasiun, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, dan sentra kuliner terpaksa ditutup oleh pemerintah untuk mencegah penularan Sars-Cov-2.
Dilansir dari tirto.id, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani mengklaim, kerugian yang hanya diakibatkan oleh pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama pandemi Covid-19 sebesar Rp. 85,3 triliun.
Lalu, apakah sektor pariwisata Indonesia dapat bangkit di tahun 2021? Atau, jangan-jangan pariwisata masih tetap lesu? Pakar pariwisata Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr. Deria Adi Wijaya, menjawab keraguan ini dengan memproyeksikan pariwisata Indonesia di tahun 2021 akan bangkit.
Ia mengatakan pariwisata akan terus bertahan dengan adanya adaptasi kebiasaan baru di semua aspek. Caranya, tentu setiap wisatawan yang hendak melancong ke destinasi wisata diharuskan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dan membawa surat keterangan negatif Covid-19 dari hasil tes usap maupun tes cepat antigen.
“Perlu adaptasi baru. Jadi, tetap menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, ditambah lagi dengan kebijakan pemerintah wajib menunjukkan surat nonreaktif dari rapid test atau PCR. Itu merupakan suatu kebijakan yang nantinya membiasakan wisatawan beradaptasi dengan kebijakan pemerintah tersebut,” ujar Dr. Deria saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (28/12/2020).
Dr. Deria juga optimis geliat pariwisata akan bangkit dengan adanya vaksinasi massal. Ia menyebut masyarakat sudah lelah menunggu akibat diharuskan bekerja dari rumah, menjaga jarak, dan dibatasi bepergian selama 9 bulan ini.
“Vaksinasi massal jika berhasil saya yakin pandemi berakhir dan pariwisata akan meledak lagi. Karena di sini saya prediksikan jika sudah berakhir masyarakat sudah lelah menunggu dan sudah menahan diri untuk tidak traveling. Sektor pariwisata punya potensi besar untuk menangkap peluang tersebut,” lanjutnya.
Persembahan Diah Warih Anjari (DIWA). Pengusaha dan Politisi Solo yang peduli dengan wong cilik.
---------------------------------------------------------------
Saat ditanya mengenai prospek kunjungan wisatawan di 5 destinasi super prioritas, Dr. Deria yang juga Kepala Program Studi (Kaprodi) D-3 Usaha Perjalanan Wisata (UPW) Sekolah Vokasi (SV) UNS menyebut Borobudur akan menjadi destinasi wisata yang paling laku.
Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari eksistensi Borobudur sebagai destinasi pariwisata Indonesia sejak dulu. Dr. Deria mengatakan Borobudur merupakan magnet pariwisata yang besar dan banyak wisatawan dari berbagai negara tertarik untuk mengunjungi salah satu keajaiban dunia tersebut.
Selain Borobudur, Dr. Deria menambahkan jika Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo juga punya prospek kunjungan wisatawan yang bagus pada tahun 2021. Seperti, Mandalika misalnya, yang pada tahun 2021 direncanakan akan menjadi tempat perhelatan MotoGP pertama di Indonesia sejak tahun 1997.
Peluang tersebut tentunya akan semakin besar terwujud usai Wali Kota Brno Marketa memutuskan MotoGP Ceko keluar dari kalender MotoGP 2021.
“Mandalika juga menjadi magnet besar karena akan menjadi tempat sirkuit MotoGP. Itu kelasnya dunia. Jadi, bisa dibayangkan seluruh dunia jika ada sirkuit GP di situ akan banyak mengalokasikan waktu dan potensi mereka (red: wisatawan) untuk berkunjung ke Mandalika,” jelasnya.
Meski pariwisata Indonesia di tahun 2021 punya prospek yang bagus, Dr. Deria mengingatkan pemerintah agar tetap berhati-hati dengan ancaman Supercovid. Ia meminta pemerintah memperketat akses masuk di semua gerbang wisata Indonesia dari luar negeri.
Caranya, dengan memperbanyak pemasangan kamera termal di bandara, pelabuhan, terminal, dan stasiun, memperketat proses screening terhadap wisatawan, dan kewajiban untuk melakukan tes usap maupun tes cepat antigen.
Ayo patuhi apa yang menjadikan himbauan pemerintah akan Protokoler Kesehatan Covid-19. DIWA.
---------------------------------------------------------------
*Penunjukkan Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif*
Dalam perbincangan bersama _uns.ac.id_, Dr. Deria juga ikut menanggapi penunjukkan Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang baru menggantikan Wishnutama.
Ia mengatakan dengan dipilihnya Sandiaga Uno akan membawa harapan baru bagi pariwisata Indonesia yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Dr. Deria melihat adanya peluang UMKM untuk maju di bawah kepemimpinan Sandiaga Uno.
UMKM yang diproyeksikan berkembang oleh Dr. Deria, diantaranya usaha/ industri souvenir dan oleh-oleh. Ia mengatakan dalam mengembangkan UMKM di sektor pariwisata juga perlu didukung oleh kerja sama yang baik dengan berbagai pihak.
“Beliau punya strategi untuk menggeliatkan sektor pariwisata Indonesia dengan banyak berkolaborasi dengan berbagai sektor, baik dari kementerian BUMN, Kemendag dan kementerian lain untuk bisa menyamakan persepsi dan bisa memberikan kemajuan,” ucap Dr. Deria.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar Kemenparekraf di bawah kepemimpinan Sandiaga Uno dapat mengembalikan tingkat kepercayaan wisatawan terhadap pariwisata Indonesia. Salah satu caranya dengan memprioritaskan penerapan CHSE.
CHSE merupakan singkatan dari Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan). Dr. Deria berharap pengelola destinasi wisata menyediakan tempat isolasi dan fasilitas medis yang baik dalam menyambut adaptasi kebiasaan baru di sektor pariwisata.
“Misalnya, dengan meningkatkan kunjungan wisatawan di Bali. Salah satu langkah prioritas dia dengan meningkatkan kepercayaan wisatawan waktu berkunjung bahwa Bali aman, siap untuk dikunjungi, dan menerapkan CHSE. Saya harap tidak hanya diterapkan di Bali, namun juga di semua destinasi wisata di Indonesia. Saya harap CHSE ini sudah menjadi prioritas pengembangan untuk destinasi sekarang,” pungkasnya. #D3DJ4R/Yani G1.
-------081325995968--------
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Thanks for reading Jawaban Pakar Pariwisata UNS Tentang Prospek Pariwisata Indonesia | Tags: Peristiwa Sosial Sosok
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »