Ki Pahang Sunarno saat mementaskan kepiawaiannya dalam pakeliran wayang kulit. Foto : Dok Pribadi.
---------------------------------------------------------------GUGATNews.com. SUKOHARJO. Boleh jadi, tidaklah merupakan hal aneh jika saja di rumah dalang ruwat Ki Pahang Sunarno yang ada di Windan RT 001 RW 007, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo ini selalu ramai kedatangan tamu. Bukan hanya dari tetangga sekitar, melainkan berdatangan dari berbagai kota di Indonesia. Bahkan tak sedikit datang berkunjung tamu mancanegara. Perancis juga Jepang serta tidak sedikit mereka para mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Mereka berdatangan lantaran hendak bermaksud menimba ilmu kesenian Jawa. Dari instrumental karawitan, sinden hingga bermain musik kendang.
Mereka bapak dan ibu ibu yang belajar karawitan di rumah Ki Pahang Sunarno. Foto : Taufik.
---------------------------------------------------------------
Adalah Ki Pahang Sunarno merupakan satu satunya seniman kesenian Jawa yang kini telah dimiliki sekaligus dibanggakan oleh masyarakat Desa Makamhaji. Sebagai figur sekaligus tokoh seni dari 11 dalang yang ada di Kartasura, Sukoharjo. Memang diakuinya, bukanlah merupakan dalang laris seperti halnya Ki Anom Suroto dan Ki Warseno Slenk. Pun demikian bukan berarti sepi tanggapan pakeliran. Beberapa pagelaran wayang kulit juga karawitannya sering diminta pentas di berbagai daerah bersama Ki Warseno Slenk.
Kemampuan dalam dunia seni Jawa maupun sebagai Dalang, bukan karena
ilmu akademis tapi Ki Pahang Sunarno memang terlahir dari keluarga Seniman
Seni Jawa yang mempunyai Trah Panjang Mas yang diartikan sebuah trah yang melahirkan Dalang wayang kulit pertama kali. Trah inilah yang boleh dan tidaknya seorang Dalang menjadi seorang peruwat.
Dalang ruwat Ki Pahang Sunarno saat melakukan ritual sakral ruwatan murwokolo, buang sial terhadap anak-anak. Foto : Taufik.
---------------------------------------------------------------
Awal cinta kerawitan dimulai dari mencoba belajar alat musik rebab, gender,kendang yang belajar dari ayahnya. Namun untuk alat gamelan lain seperti bonang dan lainnya betul betul belajar sendiri melalui seringnya mendengarkan. Sehingga tidaklah mengherankan lagi, jika seperangkat gamelan yang ada di rumahnya akhirnya semua bisa dimainkan. Kini, dirumahnya menjadi tempat belajar kerawitan yang disebut sebut Kerawitan Sinung Raos.
Hanya saja dari semenjak adanya Pandemi covid19 ini Ki Pahang
Sunarno mengalami dampak ekonomi yang berat karena tidak adanya
pagelaran kerawitan maupun pagelaran wayang kulit. Namun dalam keadaan
pandemi ini jiwa sebagai seniman yang tidak jauh dengan rasa kepedulian
untuk tetap melestarikan seni jawa semakin bergerak. Ki Pahang Sunarno
melihat saat pandemi ini anak-anak banyak waktu terbuang dengan bermainmain maka melalui pendekatan dengan orangtua akhirnya jadilah 23 anak dilingkungan Makamhaji yang mau diajak belajar kerawitan dirumahnya.
Di depan bapak dan ibu ibu, Ki Dalang Pahang Sunarno memberikan ilmunya bermain rebab. Foto : Taufik.
---------------------------------------------------------------
"Ada yang dari usia kecil PAUD , TK dan SD. Alhamdulillah Dengan waktu 3-4
bulan anak-anak sudah menguasai 4 lagu," jelas Ki Pahang antusias.
Ki Pahang sangat sedih walaupun semua ilmu yang diberikan untuk anak-anak
diberikan secara gratis alias Cuma-Cuma, tetapi masih saja ada orangtua yang tidak bisa menerimanya karena menganggap gamelan itu musrik. Dan pastinya kasihan terhadap mereka
anaknya. "Memang kalau rumahnya banyak didatangi orang kita perlu lapang dada disamping harus sering membersihkan tempatnya kadang harus menyiapkan minuman." gurauan Ki Pahang.
Bagi Ki Pahang Sunarno kalau rumahnya banyak didatangi orang yang mau belajar ilmu seni Jawa justru semakin senang karena rumah yang sering diambah manungsa, dikunjungi tamu insya Allah membawa berkah
tersendiri. Termasuk para bapak-bapak selama ini sudah ada yang belajar kerawitan biasanya hari Rabu malam. M
Bagi Ki Pahang, Karawitan Sinung Raus ini adalah salah satu dari 17 kelompok kerawitan yang ada di kecamatan
Kartasura namun pernah Bapak Bupati Sukoharjo Wardoyo bilang dari 17
kerawitan ini setahu Bupati hanya Kerawitang Sinung Raus yang sering
tampil dan Bupati menanyakkan lainnya dimana. Yang jelas keberadaan
Kerawitan Sinung Raus Ki Pahang Sunarno berani mempertanggung jawabkan baik kegiatannya maupun kualitasnya sebagai kerawitan.
MakanKu Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini Solusi di saat Pandemi Covid-19. 0811 6053 553. Instagram makankureadymeal dan YouTube MakanKu ReadyMeal.
---------------------------------------------------------------
Tentang Ki Pahang Sunarno sekarang statusnya lebih banyak menjadi peruwat murwokolo karena beliau sudah diperbolehkan meruwat oleh eyang Trah Panjang Mas yang dalam aturannya yang memperbolehkan
meruwat adalan turunan Trah panjang Mas. Tetapi sekarang Banyak Dalang
dalang yang ikut meruwat bukan karena ada trahnya dari panjang Mas tapi
bagi Ki Pahang Sunarno itu boleh saja karena tergantung pribadi dalang masing masing.
Di akhir pertemuannya dengan GUGATNews, Ki Pahang Sunarno menambahkan untuk proses selanjutnya akan membuat Sanggar seni Jawa, tentunya nama yang dipakai bukan kelompok kerawitan Sinung Raos namun harus lain, bisa jadi Sanggar seni Jawa” Tirta Bening". #Taufik/Yani G1.
------081325995968--------
Persembahan Diah Warih Anjari (DIWA). Pengusaha dan Politisi Solo yang peduli dengan wong cilik.
::::::::;::::::;:::::::::::::::::::::::::;::::;;;;;;;
Thanks for reading Ki Pahang Sunarno Wujudkan Kepeduliannya Terhadap Seni Jawa Gelar Karawitan Sinung Raos | Tags: Peristiwa Sosial Sosok
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »