Masjid Sidodadi yang ada di Kampung Sidodadi, Pajang, Laweyan, Solo, ini tampak megah. Foto : Taufik.
---------------------------------------------------------------
GUGATNews. SURAKARTA. Tidaklah seperti masdjid pada umumnya yang biasa menggunakan nama nama yang diambil dari bagian ayat suci Al Qur'an. Misalkan Masjid Al Ikhlas, Al Makmur, Janattul Firdaus dan masih banyak yang lainnya. Namun, tidaklah demikian dengan masjid yang satu ini. Dinamakan sesuai dengan keberadaan nama kampung dimana masjid itu berdiri. Adalah Masjid Sidodadi. Masjid yang berdiri megah di tengah perkampungan Sidodadi, Pajang, Laweyan, Solo.
Namun demikian, Masjid Sidodadi yang dibangun di tengah perkampungan Sidodadi RT 003 RW 001 Pajang, Laweyan, Solo ini perlu diapresiasi tersendiri sekaligus acungan dua jempol dengan konsisten, konsekuensinya memenuhi apa yang menjadikan himbauan pemerintah akan Protokoler Kesehatan Covid-19. Hampir sudah selama 9 bulan, semenjak wabah Virus Corona Covid-19 melanda penduduk dunia tanpa terkecuali Indonesia, Kota Surakarta umumnya, Masjid Sidodadi sudah menerapkan Prokes yang disarankan Pemerintah Kota Surakarta.
Meski ada aturan Kesehatan tentang Protokol Kesehatan untuk tempat beribadah, namun masih ada Beberapa Masjid yang menolaknya, karena semua tergntung Pengurus Takmir dalam menanggapi Pandemi ini. Hanya saja, hal itu tidaklah berlaku di Masjid Sidodadi. Dengan bijak dan tegasnya, senantiasa konsekuen dengan himbauan pemerintah untuk menerapkan aturan protokoler kesehatan Covid-19.
Terjaga sekali sosial distancing dan physical distancing, jaga jarak shot satu dengan lainnya. Foto : Taufik.
---------------------------------------------------------------
Sebagai wujud nyata, saat itu Jum'at 1 Januari 2021 didepan Masjid berdiri seseorang pengurus memberikan langsung masker kepada jamaah sholat Jumat yang kedapatan tidak memakai masker. Bukan hanya itu saja, di dalam masjidpun shof ditandai garis garis yang berjarak sekitar 1 meter. Sehingga tampak ketika posisi disaat sedang khusyuk mendengarkan khutbah, para Jamaah semua bermasker. Tidak ada terkecuali termasuk anak kecilnya, demikian juga jarak saat sholat. Sosial distancing dan physical distancing terjaga.
Sangat rapi berjarak satu meter, Bukan hanya itu saja, sekalipun ada tempat wudlu, namun tempah khusus cuci tangan tetap disediakan berjumlah 6 buah. Sangat Rapi dan tertib. Pastinya tidaklah ketinggalan sabun serta handsanitizer nya guna mematuhi aturan protokol kesehatan. Boleh jadi, hal ini bagian dari keberhasilan tersendiri oleh pengurus masjid dalam memeberikan edukasi protokol kesehatan kepada para Jamaahnya.
Seperti kita ketahui, tidak semua pengurus Takmir Masjid memiliki persepsi yang positif mengenai protokol kesehatan Covid-19 ini. Inilah yang menarik GUGATNews untuk berbincang bincang dengan Pengurus takmirnya, sejauh mana persepsi pandemi ini .
“ Sejak awal pandemi kami selalu berusaha mematuhi aturan Pemerintah bahkan sampai sekarang, setiap jamaah yang tidak memakai masker akan diberikan masker secara gratis. Kalau esoknya tidak memakai masker, maka pengurus akan memberikan lagi. Demikian seterusnya sampai jamaah itu tahu kalau datang ke masjid harus pakai masker. Edukasi ini memang terus kami jalankan agar para Jamaah bebas dari Covid 19 sehingga alhamdulillah..... lingkungan disini juga aman alias tidak ada warga sampai isolasi." jelas Tumin, Ketua Takmir Masjid Sidodadi.
MakanKu Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini Solusi di saat Pandemi Covid-19. Persembahan Makanku. 0811 6053 553. Instagram makankureadymeal dan YouTube MakanKu ReadyMeal.
---------------------------------------------------------------
Ditambahkan Tumin yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Kalurahan di salah satu kampung di Solo ini, untuk pengadaan madkert tetap dana diambilkan dari kas Masjid karena dari jamaah ya untuk jamaah. Untuk pengajian tetap ada, namun ustadnya tidak mencari dari luar. "Virus Covid 19 ini memang ada bukan rekayasa." tegas Tumin yang saat itu didampingi oleh Aji Saikhurrohman, sekretaris masjid Sidodadi sekaligus Ketua RW 01 Sidodadi.
Seperti diketahui bersama, secara kaidah fikih sebagai bagian umat Islam harus mengutamakan keselamatan umum dari pada manfaat dari sesuatu. Inti dari kaidah fikih itu jangan membahayakan diri sendiri dan jangan membahayakan orang lain.Karena itu wajib bagi Jamaah untuk berusaha menghindari virus ini dengan cara protokol kesehatan, termasuk segala aktifitas di Masjid.
Kita tahu bahwa virus apapun adalah makhluk yang tidak berakal, karena itulah secara sunatullah virus akan hinggap kepada siapapun tidak peduli itu orang baik atau jahat. Bahkan kepada orang sehat maupun tidak sehat, jadi begitu virus ada kesempatan berkembang jadilah korban virus namun ada terkecuali orang orang yang betul dikehendaki Allah SWT. Paham dan persepsi inilah sehingga kami semua pengurus Masjid tegas memperlakukan protokol kesehatan sesuai aturan Pemerintah, kepada semua jamaah yang sholat di Masjid Sidodadi, Pajang,Laweyan, Surakarta. #Taufik/Yani G1.
---------081325995968---------
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Thanks for reading Konsekuensi Masjid Sidodadi Penuhi Prokes Covid-19 Perlu Diapresiasi | Tags: Budaya Peristiwa Sosial
« Prev Post
Next Post »