Rektor UNS Resmikan Lokasi Merdeka Belajar di Delanggu sekaligus Panen Raya Padi Rojolele. Foto : Ist.
GUGAT news.com. SURAKARTA.
– Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Jamal Wiwoho menuju Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten untuk meresmikan lokasi Program Merdeka Belajar UNS, Minggu (28/2/2021) pagi.
Kunjungan Prof. Jamal ke Desa Delanggu turut didampingi oleh Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Ahmad Yunus. Selain meresmikan lokasi Program Merdeka Belajar UNS, Prof. Jamal juga ikut Panen Raya Padi Rojolele.
“Ini satu peristiwa yang amat langka. Wiwit ini adalah sebuah ungkapan rasa syukur kepada Allah _Subhanahu Wa Ta'ala_ atas nikmat, yakni Panen Raya Padi Rojolele,” ucap Prof. Jamal.
Jangan lengah meski berubah orange
Di hadapan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah, Ir. Suryo Banendro dan tamu undangan yang hadir, Prof. Jamal menjelaskan alasan pemilihan Desa Delanggu sebagai lokasi Program Merdeka Belajar UNS.
Ia mengatakan UNS sebagai institusi pendidikan di Jawa Tengah mendengar keluhan para petani di Desa Delanggu. Keluhan yang disampaikan diantaranya lamanya masa tunggu panen dan tanaman padi yang mudah terserang hama.
Melihat permasalahan itu, Prof. Jamal mengatakan UNS tidak akan berdiam diri dan berinisiatif membantu para petani dalam meningkatkan kualitas varietas padi Rojolele agar semakin baik.
“Kami kampus UNS tidak berdiam diri hanya di Kentingan dan di Manahan. Tapi, harus ada dimana-mana. Dan, keberadaan UNS dimana-mana dalam Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar adalah contoh nyata betapa pentingnya kami mendampingi para petani,” lanjutnya.
Melalui Program Merdeka Belajar, UNS juga akan menerjukan mahasiswanya dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) untuk memasang panel surya di areal persawahan di Desa Delanggu.
Tujuannya, agar padi Rojolele tidak dimakan oleh hama dan burung pipit serta sumber energi dari matahari yang disimpan di panel surya dapat digunakan sebagai energi listrik warga Desa Delanggu di malam hari.
“Kami turut bersama-sama berpikir bagaimana kemudian menyalurkan listrik menggunakan panel surya dan tidak dimakan hama,” imbuh Prof. Jamal.
Prof. Jamal dalam sambutannya juga menyampaikan UNS akan mendorong mahasiswanya untuk mau belajar menjadi petani. Hal itu disinggung Prof. Jamal sebab lambat laun generasi muda Indonesia enggan menjadi petani dan mulai meninggalkan sektor pertanian sebagai tumpuan pangan dan ekonomi rakyat.
“Sekarang ini generasi muda sering mengatakan petani itu orang yang tidak sukses apalagi lulusan perguruan tinggi kalau jadi petani tidak bisa jadi PNS,” tuturnya.
Oleh karenanya, melalui Program Merdeka Belajar ini, UNS ingin menggugah kecintaan mahasiswa terhadap sektor pertanian sekaligus mematahkan stigma jika menjadi petani hidupnya tidak bisa sejahtera.
Menanggapi pemilihan Desa Delanggu sebagai lokasi Program Merdeka Belajar UNS, Kepala Distanbun Jateng mewakili Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyampaikan harapannya kepada UNS.
Ir. Suryo Banendro meminta mahasiswa memperhatikan dan meningkatkan varietas unggul padi Rojolele. Caranya, dengan menarasikan ilmu “titen” yang telah dipercaya oleh masyarakat tradisional sejak lama dalam menanam padi menjadi karya/ riset yang mudah dipahami generasi muda.
“Saya minta teman-teman dari UNS untuk bisa menarasikan ilmu ‘titen’ para petani tentang cara mengusir hama dan sebagainya sudah menjadi tugas bagi mahasiswa untuk mampu menarasikan berbagai hal yang telah dilakukan para petani secara ilmiah,” ujar Ir. Suryo Banendro.#D3DJ4R/Yani G1.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Thanks for reading Rektor UNS Resmikan Lokasi Merdeka Belajar Di Delanggu | Tags: Budaya Sosial
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »