Nunung Daryonagoro bersama suami.
GUGAT news.com. SOLO
Kini, plong, lega sudah hati Nunung Daryonagoro, owners, pemilik wedangan dan steak Wahyu Tumurun yang ada di Jalan Gajah Suranto No 7 Gajahan, Pasar Kliwon, Solo. Pastinya bukan tanpa alasan jika artis penyanyi tembang tembang campursari itu, mengaku sangat senang sehingga berbunga bunga hatinya. "Piye, bagaimana to? Lebih dari sebulan dikurung di rumah tanpa adanya aktifitas yang menghasilkan uang. Job nyanyi sepi, warung ditutup karena PPKM,"urai Nunung seraya tertawa ceria.
WT Gelar Syukuran sekaligus 17 Agustusan
PPKM Darurat yang dimulai dari tanggal 3 Juli sampai 20 Juli, diperpanjang lagi sampai 26 Juli hingga 2 Agustus, menjadikan jasa usaha kulinernya wedangan dan Steak WT tutup total. Bukan hanya mentaati peraturan pemerintah akan Instruksi Kemendagri sekaligus Surat Edaran (SE) Walikota Surakarta saja untuk menutup usaha kulinernya melainkan memang tidak bisa buka sama sekali warungnya.
" Mau buka darimana? Jalan yang mengarah menuju WT ditutup semua selama PPKM. Jalan raya di depan WT, jalan Rajiman dari Pasar Klewer tutup total. Bahkan jalan menuju WT dari arah barat, butulan ke Gajahan, juga ditutup. Jalan mau keluar rumah saja tertutup, mana mungkin pengunjung bisa masuk WT. Alhamdulillah....itu semua telah berlalu. Yah daripada stress berkepanjangan tidak ada kegiatan, 4 Agustus WT kami buka dari jam 15.00-20.00 meski tetap saja masih sepi," papar Nunung Daryonagoro tersenyum.
Ditambahkan Nunung, barulah hari ini Jum'at 20 Agustus, bener bener hati ini plong, lega, selain ada sedikit tambahan uang pemasukan, bisa meluapkan rasa kangennya yang sudah dipendam lebih dari sebulan, bernyanyi. "Alhamdulillah...hari ini bener bungah hati saya, bisa bernyanyi bahkan bersamaan dengan syukuran kemerdekaan RI sekaligus ulang tahun nya HASSTA, Himpunan Artis Seniman Seniwati Surakarta. Pokoknya, hari ini kami gembira sekali," tutup Nunung Daryonagoro sambil terus bernyanyi bersama komunitasnya. #Yan 1
°°°°°✓ 081325995968 °°°°°°
Thanks for reading Nunung Daryonagoro : Plong Sedikit Longgar | Tags: Budaya Sosial
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »