Makam Prabu Handayaningrat Pengging Tertimpa Robohnya Pohon Kepoh. Foto : Yan 1.
GUGAT news.com. BOYOLALI.
Pagi itu, sekitar pukul 06.30 WIB, Sabtu (28/8/2021), yang biasanya ramai peziarah atau pengunjung dari berbagai daerah di Tanah air ini, ke Malangan, Dukuh. Pengging, Boyolali guna berziarah ke makam Ki Ageng Pengging Prabu Handayaningrat, Pengging Sepuh yang lebih dari 700 tahun lalu bertahta sebagai Raja di Kerajaan Pengging, di hari Kamis atau malem Jumat, namun tidak pada hari itu. "Kalau ramai peziarah, biasanya hari Kamis sore hingga Jumat dini hari. Mereka datang dengan maksud dan tujuan tersendiri. Kalau pagi ini, kebetulan mau ada acara labuhan,"tutur Untung Syukur Sujiwo, yang turut diiyakan oleh rekan rekannya.
Masalah jatuhnya Pohon Kepoh, Mas Untung, panggilan setiap harinya di Kampung Malangan, menceritakan jika peristiwa itu terjadi sudah lebih dari 2 bulan. Tepatnya, pada Minggu 20 Juni 2021 sekitar pukul 16.00 sore, yang saat itu bersamaan dengan mulai meredanya hujan deras. Meski tiada angin besar, sore itu mendadak tiba tiba broook.... kresek....Pohon tua Pohon Kepoh yang ada di area makam Prabu Handayaningrat roboh menimpa pusara makam dan mobil yang ada di luar pagar makam. "Saat itu pula, ada 3 korban yang harus dilarikan ke rumah sakit. 1 meninggal dunia 2 luka luka," terang Untung yang kembali di iiyakan oleh teman temannya yang hendak melakukan labuhan ke Laut Selatan. Parangkusumo, Bantul, Yogyakarta.
Syukur Untung Sujiwo, warga Malangan, Dukuh, Pengging, Boyolali.
Anehnya, masih menurut penuturan Untung, yang rusak berat hingga ringsek malahan mobil yang ada di luar pagar, jauh dari berdirinya Pohon Kepoh yang langsung tertimpa tubuh Pohon Kepoh berdiameter 20 meter itu. Padahal, pusara nisan makam Ki Ageng Pengging Prabu Handayaningrat juga tertimpa besarnya tubuh Pohon Kepoh tersebut. Namun kerusakan hanya sedikit, juga termasuk pusara nisan putranya, Eyang Amiluhur. " Begitu mobil bisa ditarik, dikeluarkan dari reruntuhan Kepoh, tidaklah demikian dengan batang Pohon Kepohnya masih dibiarkan begitu saja hingga saat ini. Kalau belum ada perintah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, ya kami tak berani mengutak Atik," kembali penuturan Untung diamini teman temannya.
Untung bersama rekannya saat hendak labuhan Langse ke Parangkusumo.
Jatuhnya Pohon Kepoh, Ditambahkan Untung, bisa jadi faktor usia yang sudah lebih dari 700 tahun tersebut. Masalahnya, saat itu tidak ada hembusan angin kencang, bahkan udara terasa nyaman dengan mulai redanya hujan deras. Selain itu, posisi ketinggian pohon yang mencapai 500 meter itu, sudah mulai tidak tegak lurus berdirinya. Sudah mulai miring ke arah Selatan. Bukan hanya itu saja, sepertinya akar penyangga yang tumbuh menjalar
kemana mana dan hingga keluar tanah ini, tampak mulai rapuh. Sehingga bisa dipastikan lagi, akan mulai kurang mampu menahan lebatnya daun, dahan dan ranting atas yang memiliki diamater 150 meteran.
Untuk tangkai, dahan, ranting dan daun, dijelaskan Untung bersama teman temannya, yang bisa digergaji, dipotong potong untuk dibersihkan dari area makam. Selanjutnya ditata rapi diletakkan di sebelah Utara pagar makam. Nantinya, kalau semua kayu sudah terpotong, baik di dalam area makam maupun di luar pagar makam dan terkumpul rapi, akan dipergunakan sebagai bahan kayu untuk pembuatan cungkup makam. Bangunan rumah terbuka di atas area makam Prabu Handayaningrat yang juga merupakan Putra Ndalem Prabu Brawijaya V Majapahit. " Pengunjung, peziarah juga diperkenankan kalau mau ambil secukupnya untuk dibuat tasbih," pungkas Syukur Untung Sujiwo.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Thanks for reading Robohnya Pohon Kepoh Prabu Handayaningrat Makan Korban | Tags: Budaya Sosial
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »