Bupat Sukohajo Hj Etik Suryani,SE, MM memberi sambutan sekaligus membuka sosialisasi pengelolaan sampah ( 27-9-21)
GUGAT news.com. SUKOHARJO.
Bagi wilayah Kabupaten Sukoharjo, sampah menjadi masalah yang serius. Hal ini bisa dilihat dari masuknya sampah setiap harinya ada sekitar 140 ton ke TPA Mojorejo. Sebuah jumlah yang tidak sebanding dengan luas tanah TPA, sehingga kedepannya sangatlah memungkinkan jika nantinya sampah tidak tertampung lagi di TPA Mojorejo. Bertambahnya sampah bisa disebabkan karena jumlah penduduk Sukoharjo yang semakin bertambah serta gaya hidup yang semakin berubah.
Agus Purwantu,SE memberikan paparanya tentang budidaya maggot.
Dalam kesempatan itu, Hj Etik Suryani mengungkapkan, jika memilah sampah mulai dari sumbernya adalah langkah untuk mengurangi sampah dan ini harus dilakukan setiap Kepala Desa. Saat itu pula, Bupati Sukoharjo mengajak kepada semua Kepala Desa supaya mau belajar budidaya Black Soldier Flay ( BSF ) atau sejenis ulat yang disebut maggot. Untuk Kelebihannya dari maggot, mampu mengurai sampah organik dari jumlah yang besar hanya dengan waktu yang cepat, tidak berbau, serta maggotnya mempunyai nilai jual dengan harga cukup tinnggi.
Anwar Zaini dan Irfan dari team BUMDES Karya Makmur menjawab pertanyaan dari peserta sosialisasi
"Harapan kami, bila Maggot ini bisa diaplikasikan di setiap desa, di seluruh wilayah Sukoharjo, bisa menjadikan
pioner pengolahan sampah tersendiri."tandas Bupati Sukoharjo Etik Suryani, SE, MM pada pembukaan sosialisasi Pengelolaan Sampah dengan maggot. Senin, 27 September 2021 bertempat di Auditorium Gedung Menara Wijaya lantai 10.
5 Camat dan 60 Kepala Desa hadiri sosialisasi pengelolaan sampah di Kabupaten Sukoharjo.
Bersamaan dengan itu, Bupati Sukoharjo bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo mengundang 5 Camat, seperti Kartasura, Baki, Grogol, Mojolaban dan Sukoharjo yang wilayahnya mempunyai volume sampah sangat banyak, serta 60 Kepala Desa untuk mengikuti sosialisasi budi daya
Black Soldier Flay atau maggot.
Agustinus Setyono selaku Ketua Dinas Lingkungan Hidup Sukoharjo, menambahkan jika dalam
mengembangkan budi daya maggot, pastinya sangat membantu mengurangi jumlah dari banyaknya pengurangan
sampah pada sumbernya sekaligus meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah juga merubah peri laku masyarakat agar memilah milah sampah dari sumbernya.
Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini Solusi Di Saat Pandemi Covid-19
"Harapan DLH setelah sosialisasi ini tiap Desa bisa mandiri dalam mengelola sampahnya, khususnya melakukan budi daya Maggot sebagai mana sudah dilakukan Kepala desa Makamhaji Agus Purwanto,SE dengan BUMDESnya," papar Agustinus
Adapun Sosialisasi pengelolaan sampah dengan budidaya Black Soldier Flay atau Maggot ini dipaparkan oleh Kepala Desa Makamhaji Agus Purwanto, SE dan Irwan tehnisi pengelolaan sampah dari BUMDES Karya Makmur milik Desa Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo.
Dalam paparan akhirnya, sebagaimana harapan Bupati Sukoharjo Etik Suryani,SE, MM Sukoharjo agar bisa menjadi Pioner pengelolaan sampah, maka Kepala Desa Makamhaji Agus Purwanto, SE dan teamnya BUMDES Karya Makmur siap membantu dan
melakukan pembinaan untuk Desa yang akan melakukan budidaya Black Soldier Flay ( BSF ) atau maggot. # Naskah dan Foto : Taufik / Yani
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Thanks for reading Bupati Hj Etik Suryani SE, MM Ajak Setiap Desa Atasi Sampah Dengan Maggot | Tags: Peristiwa
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »