Tugu Lilin Pajang Solo atau Tugu Lilin Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo. Foto : Achmad Yani.
GUGAT news.com. SURAKARTA.
Sepertinya tidak banyak yang tahu akan sejarah atau setidaknya cerita asal muasal Tugu Lilin Pajang, Solo ataupun Tugu Lilin Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo yang keberadaannya memang menempati lokasi perbatasan Solo dan Sukoharjo, sehingga disebut demikian.
Puluhan tahun lalu atau bahkan ratusan tahun silam, dari mereka para leluhur bertutur, berujar, berpapapar dari orang tua yang satu ke orang "sepuh" lainnya, tidak pernah sepadan dalam menerangkan sejarah berdirinya Tugu lilin Pajang atau juga dikenal Tugu Lilin Makamhaji, selalu berbeda-beda.
Ada yang menceritakan, Tugu Lilin dibangun sejak adanya Kerajaan Kasultanan Pajang, dimana dari Tugu Lilin ke arah selatan sekitar 500 meter, dahulu berdirinya Kerajaan Kasultanan Pajang sekitar tahun 1.500 atau abad 14-15 yang hingga kini hanya tinggal peninggalan berupa umpak batu masjid keraton, kini ada di Pesanggrahan Jaka Tingkir di Desa Sonojiwan, Makamhaji Kartasura, Sukoharjo. Juga nama kampung, seperti Tegal Keputren, Tegal Kembang, Gedong pusaka juga wilayah desa Mayang.
Ada pula yang berujar, jika Tugu Lilin Pajang dibangun semasa kejayaannya Sinuhun Paku Buwono (PB) II Keraton Kartasura. Sekitar 3 Km, Tugu Lilin ke arah Barat. Sekitar abad ke 16 sekitar tahun 1600 an berdirinya Keraton Kartasura yang hingga saat ini masih ada peninggalan sejarah nya. Berupa tembok beteng mengelilingi kampung keraton. Juga peninggalan sejarah lainnya berupa nama nama seperti Pagelaran, juga Alun alun.
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, ada di Kota Solo. Foto : Achmad Yani.
Selain ada yang meyakini jika Tugu Lilin Pajang Solo ataupun Makamhaji Kartasura, merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan Kasultanan Pajang serta Keraton Kartasura juga tidak sedikit yang mempercayai bilamana keberadaan Tugu Lilin dibangun oleh Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang kini peninggalannya masih ada dan berdiri di Kampung Baluwarti, Pasar Kliwon, Solo. Merupakan pindahan dari Keraton Kartasura seusainya pemberontakan Mas Garendi, 1745.
Tugu Lilin yang berada di tengah jalan pertigaan Solo-Sukoharjo atau tepatnya dari arah Solo, Jalan Dr Rajiman, dari Barat jalan Slamet Riyadi Kartasura serta dari Selatan Gentan, Baki, Sukoharjo, melintas Jalan Raya Jaka Tingkir itu, sepertinya tidak salah kalau saja keberadaannya di kllaim bagian dari keraton. Baik Pajang, Kartasura dan Solo, merupakan bagian satu kesatuan. "Toh pada tahun tahun itu, hanyalah keraton saja yang mampu membangun segala sesuatunya untuk kepentingan umum," terang Subagyo, warga Laweyan penyuka sejarah.
Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini Solusi Di Saat Pandemi Covid-19
Boleh jadi, ditambahkan Subagyo, adanya Tugu Lilin tersebut menjadikan semacam wilayah atau pembatas daerah- teritorial keraton. Baik itu Pajang maupun Kartasura. Barang kali saja, lain halnya dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, justru merupakan semacam Ilham untuk mendirikannya batas wilayah keraton atau semacam sambutan selamat datang, telah memasuki wilayah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Sebagai gambaran, masih menurut penuturan Subagyo, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang saat itu Sinuhun Paku Buwono (PB) X, diberbagai arah untuk menuju, masuk ke keraton dibuatlah gapura kembar bertuliskan PB X dan simbol keraton. Dari Selatan ada Gapuro Grogol, Sukoharjo ke arah Utara sebelum masuk alun alun Kidul, ada Gapura Gading. Gapura Jurug dari arah Timur, Gapura Nusukan dari arah Utara dan sebelum masuk Alun alun Utara, ada Gapura Gladag.
Demikian dari arah Barat dibangunlah Gapura Jajar yang ada di jalan Raya Selamet Riyadi Solo, merupakan jalan kelas satu, protokol. Sedangkan jalan raya yang ada di selatan di buat Gapura Makamhaji, persis ada di sebelah timur lintasan rel kereta api Solo-jogja-Jakarta. " Itulah istimewanya Tugu Lilin Pajang, mampu mengilhami PB X membangun gapura dari berbagai sisi. Pastinya, kini Tugu Lilin tambah cantik dan mampu mengurai arus lalu lintas dari kemacetan sekaligus meminimalkan terjadinya kecelakaan," pungkas Subagyo. #Achmad Yani.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Thanks for reading Sepintas Tentang Tugu Lilin Pajang Solo | Tags: Budaya
« Prev Post
Next Post »