Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Segera Diambil Alih Negara

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang akan segera diambil alih oleh negara. Foto : Achmad Yani.

GUGAT news.com. SOLO.

Boleh jadi, apa yang menjadikan keinginan warga masyarakat Indonesia dan yang lebih khusus warga Solo, untuk menginginkan kembalinya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ijo royo-royo tata tenteram kerta raharja kuncoro kuncoro dan kuncoro seperti sebelum sebelumnya. Dari Sinuhun Paku Buwono III hingga Sinuhun Paku Buwono XII sekitar 20 tahunan lalu, tidak akan terwujud. Hanya saja, barangkali merupakan kabar gembira bagi warga Kota Solo namun tidaklah demikian dengan mereka para Putra Putri Ndalem Sinuhun Paku Buwono XII, kerabat, sentana ndalem sekaligus abdi dalem. Pasalnya, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang kini berusia 276 tahun itu akan segera diambil alih oleh negara.

Gedong Diesel roboh dan mangkrak yang sudah lebih setahun. Foto : Yani.

Bukan tanpa alasan jika negera hendak mengambil alih Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Bukan tanpa alasan pula, bilamana negara sudah beberapa tahun ini menghentikan kucuran dana untuk pengelolaan keraton. Itu semua bukan tidak lain dari akibatnya dampak berkepanjangan diantara konflik internal keluarga besar Putra Putri Ndalem Sinuhun Paku Buwono XII. Dari tahun 2004 hingga kini, 17 tahun sudah pertikaian keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tak pernah selesai. Dari adanya dualisme raja, Sinuhun Paku Buwono XIII Hangabehi dan Sinuhun Paku Buwono XIII Tejowulan. Selesai? Belum lah.

Kori Brojonolo, pintu utama masuk menuju keraton, tampak masih megah meski di dalamnya keropos. Foto : Yani.

Muncullah Lembaga Dewan Adat (LDA) yang dipimpin oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari Koes Moertiyah MPd yang juga adik kandung Sinuhun Paku Buwono XII Keraton Hangabehi. Akan halnya Sinuhun Paku Buwono XIII Tejowulan yang pada akhirnya berlapang dada duduk menjadi Maha Menteri Panembahan Agung Tejowulan. Sah dan resmi sebagai Raja di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Sinuhun Paku Buwono XIII Hangabehi. Tetap saja, bahkan hingga kini malah masalah dengan LDA tidak pernah berakhir. Terus saja ada saja gejolak masalah muncul. Kompleks sekali permasalahan. Sehingga wajar saja, jika banyak bangunan yang mulai rusak. Menyelesaikan masalah internal saja 17 tahun tak kunjung usai. Mana sempat memikirkan keraton.

KP Bambang Pradoto Nagoro SH Humas dan Tim kerja Maha Menteri Tedjo Wulan. Foto : Achmad Yani.

Ditegaskan KP Bambang Pradoto Nagoro SH selaku Humas dan Tim Kerja Maha Menteri Tedjo Wulan, kepada wartawan di Sasana Purnomo Badran Laweyan, belum lama ini mengatakan jika keraton selaku pemilik atau yang menguasai, wajib memelihara Kawasan Cagar Budaya (KCB) sebagaimana yang diatur UU No 11/2010 tentang Cagar Budaya sebagaimana pasal 75 ayat 1. "Setiap orang wajib memelihara CB yang dimiliki atau dikuasai. Sedangkan ayat 2 "CB yang ditelantarkan oleh pemilik yang menguasai, dapat dikuasai oleh negara". Bisa jadi, kunjungan Dirjen Kebudayaan belum lama ini, bisa menjawab semuanya. Artinya, keraton masih bisa diurusi oleh keluarga besar Putra Putri Ndalem Sinuhun Paku Buwono XII."Semoga saja keegoisan mereka bisa ditekan, sehingga Dirjen leluasa melakukan tugasnya,"harap KP Bambang Pradoto Nagoro SH, optimis.

Ditambahkan Kanjeng Bambang, sapaan akrab KP Bambang Pradoto Nagoro SH, bukan tanpa alasan, jika negara hendak mengambil alih kepengelolaannya. Pasalnya, oleh pemerintah pusat, pihak keraton dianggapnya lalai, sehingga keraton jadi rusak dan kumuh. Padahal sudah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya bukan hanya Cagar Budaya saja. "Semoga kedatangan Mas Gibran, walikota Solo silaturahmi ke keraton belum lama ini, akan membawa kembali terwujudnya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Kuncoro dan Kuncoro," pungkas KP Bambang Pradoto Nagoro SH sambil menambahkan secepatnya pihaknya akan beraudiensi berkordinasi dengan penguasa keraton. #Achmad Yani.