Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tampak megah meski di dalamnya keropos. Foto : Yani
GUGAT news.com. SOLO.
Keropos? Ya itulah kenyataannya. Maksudnya, memang bangunan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dari luarnya tampak megah, mewah sekaligus wibawa ini, tidaklah demikian dengan kondisi di dalamnya. Hampir kesemuanya bangunan yang memiliki nilai sejarah sangat tinggi, sebagai akhir dari Dinasti Mataram Islam bannyak bangunan yang mulai rusak dan keropos. Baik bangunan gedung, kayu cagak sebagai penyangga atap, termasuk kayu pada atapnya rapuh dan keropos. Tragisnya, lantainya pun kotor sekali.
Kori Brojonolo, pintu utama masuk menuju Kamandungan dan langsung pintu utama keraton sangat megah dan gagah. Foto : Yani.
Bukan hanya sekedar ngomong saja, kebetulan beberapa tahun lalu setidaknya ada puluhan wartawan, dan tanpa terkecuali GUGAT news.com juga termasuk di dalamnya diundang oleh beliau Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng untuk maduk dan jalan jalan di seluruh dalam tembok keraton. Memprihatinkan, kesan pertama dari mereka para jurnalis. Bagaimana tidak, bangunan bersejarah yang di bangun pada tahun 1745 itu mulai rusak dan keropos di sana sini. Bukan hanya itu saja, tampak kumuh, kotor dan berbau. Lantai keramik warna warni yang kini pastinya sudah tidak ada di pasaran itu, banyak di warnai dengan gundukan kotoran tikus. Pastinya, berbau.
Pastinya, itu kejadian sudah beberapa tahun lalu yang mana pada saat itu Gusti Moeng masih bisa leluasa keluar masuk keraton, tidaklah seperti sekarang ini. Boleh jadi, kondisi sudah direnovasi atau setidaknya telah terjadi perbaikan. Namun, bisa juga malahan sebaliknya. Runtuh dan roboh di sana sini. Bukan tanpa alasan, saat itu saat puluhan wartawan diajak anjangsana oleh Gusti Moeng melongok sejenak keberadaan Keraton, beberapa bangunan telah banyak cagak kayu jati sebagai penyangga atap, banyak diganti untuk sementara waktu dengan bambu Petung, bambu berdiameter besar besar. Semoga saja masih kuat menyangga beban kayu Usuk, Reng, Bandar atau juga genteng sirap, genteng kayu jati.
Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini Solusi Di Saat Pandemi Covid-19
Barangkali saja, seandainya mereka para Putra Putri Ndalem Sinuhun Paku Buwono XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini berkenan islah, rujuk dan damai dari keluarga besar Putra Putri KRAy Pradapaningrum, KRAy Pujaningrum, KRAy Retnodiningrum, KRAy Rogasmoro, KRAy Dayaningrum serta KRAy Kusumaningrum berkumpul duduk bersama untuk membahas keberlangsungan kondisi keraton yang semakin merana ini, suasana keraton bisa dipastikan lagi akan gemah Ripah loh jinawi Toto tenteram kerta Raharja ijo royo-royo dan subur makmur seperti di jaman bertahtanya Sinuhun PB XII.
Semoga saja apa yang menjadikan keinginan warga masyarakat Indonesia dan khususnya warga Kota Solo terwujud. Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali moncer dan Kuncoro. Boleh jadi, mumpung Presiden RI Ir H Joko Widodo masih berkuasa di pemerintahan Indonesia, bukan hanya keraton kembali berjaya saja, siapa tahu Daerah Istimewa Surakarta (DIS) bisa diurus dan kembali ke Solo. Semoga saja dengan kehadiran Gibran Rakabuming Raka, Walikota Surakarta yang juga putra sulung Presiden Jokowi ke keraton akan membawa angin kebaikan bersama. Keraton, Putra Putri Ndalem Sinuhun Paku Buwono XII serta masyarakat Kota Solo. Rahayu.... Rahayu... Rahayu. # Achmad Yani.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Thanks for reading Warga Solo Harapkan Keraton Solo Segera Kuncoro | Tags: Budaya Sosial
« Prev Post
Next Post »