Ndalem Sasono Mulyo Masih Terawat Indah

Ndalem Sasono Mulyo Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Foto : Yani.

GUGAT news.com. SOLO.

Sepertinya sudah sewajarnyalah jika pihak pemerintah pusat, Dirjen Kebudayaan serta Kementerian PUPR peduli dengan keberadaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dalam hal ini Ndalem Sasono Mulyo. Meski bangunan yang usianya sudah ratusan tahun lalu itu masih tampak wah, megah dan gagah, namun ada bagian tertentu yang harus direnovasi, revitalisasi serta perbaikan lainnya. Pasalnya, memang sudah ada beberapa bangunan mulai rapuh dan keropos tiangnya.

Ndalem Sasono Mulyo Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tampak depan. Foto : Yani

Semasa di jaman Sinuhun Paku Buwono IV Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, keberadaan Ndalem Sasono Mulyo ini biasa digunakan untuk kegiatan acara besar sekaligus penyambutan tamu undangan pejabat dan kegiatan keraton lainnya. Bahkan kebiasaan tersebut masih dipergunakan hingga sekarang ini. Bahkan juga dipergunakan laiknya gedung pertemuan, sehingga biasa dipakai untuk hajat pernikahan Putra Putri Ndalem Sinuhun Paku Buwono XII saat itu juga PB XIII sekarang ini.

Masih melayani pembelian di Kota Solo

Bukan hanya sekedar untuk keperluan hajat pernikahan melainkan kegiatan acara keraton lainnya. Bahkan juga dipakai sem semacam persemayaman jenazah keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sebelum dimakamkan di pemakaman milik keraton. Ada di Imogiri, Bantul, Yogyakarta, juga sedikit Kota Gede serta Pasareyan Ndalem Ki Ageng Henis Laweyan juga Ngenden, Pajang. " Juga dipakai markas Prajurit Keraton setiap hari Sabtu sore sebelum menggelar Devile Drumband Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di depan Kori Kamandungan," jelas KGPH Adpt Dipo Kusuma, Pengageng Parintah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

KGPH Adpt Dipo Kusuma

Siang itu, Selasa (25/1/2022) tampak beberapa tukang bangunan beristirahat di bangsal yang ada di sebelah Timur Ndalem Sasono Mulyo, pasalnya suasana hujan mengguyur sekitar area keraton. Bisa jadi, keberadaan mereka para tukang bangunan tersebut merupakan bagian dari rencana keinginan pemerintah pusat yang dalam hal ini Dirjen Kebudayaan serta Kementerian PUPR yang ingin mewujudkan kepeduliannya terhadap keraton. Setidaknya ada sekitar 12-13 titik bangunan keraton yang akan direnovasi, direvitalisasi dan perbaikan oleh pemerintah.