Para santri Pesantren Yatim Balita Adsha
GUGAT news.com. SUKOHARJO
Tidak disangka, setelah ditemukannya anak hilang akhirnya mempertemukan GUGAT news dengan sebuah pesantren anak yatim balita. Mungkin karena tempat berada ditengah kampung atau tepatnya di kampung Gambiran RT 0O2 RW 002 Cemani, Grogol, Sukoharjo.
H.Mundhofir ,M.Pd bersama asuhannya di pesantrennya
Sehingga membuat orang banyak yang tidak tahu. Rumah sederhana itu ternyata menampung 30 anak dengan berbagai cerita asal dari anakanak itu. Mereka diketemukan ada yang masih dari kandungan ,bayi dan anak balita.
GUGATnews akhirnya bisa ketemu Pendiri Pesantren Yatim ini, beliau seorang Guru Pendidikan, namanya H. Mundhofir,MPd . Dari pertemuan ini, banyak kisah dari beliau yang kami dapatkan.
H.Mundhofir ,M.P.d saat membimbing anak- anak santri.
Dari awal berdirinya Pesantren Yatim Balita ini, Mundhofir mengakui sangat terpanggil mendirikan karena melihat permasalahan sosial dijaman sekarang ini semakin banyak, seperti perceraian dan anak terlantar karena orangtua meninggal, bayi dibuang.
Marak sekaligus ceria dan bahagia saat mereka anak beraktivitas
Bahkan termasuk anak terlantar akibat kesulitan ekonomi yang membawa korban sianak. Namun kenyataannya menurut Mundhofir, mereka yang terlantar dan masih balita inilah ternyata justru tidak tertampung di umumya panti sosial yang ada akibat terlalu banyaknya aturan yang sangat ketat seperti anak harus umur 7 tahun yang bisa diterima di panti asuhan.
Pesantren Adhsa yang ada di Gambiran, Grogol, Sukoharjo.
Ditambah belum aturan yang lain lagi. Dari permasalahan ini Mundhofir menjawab panggilan nuraninya dengan dimulai menerima 3 bayi yang akhirnya memulai kisahnya mengasuh,mendidik dan mengelolanya, tentunya juga semua itu berawal dengan sarana dan prasarana yang sangat terbatas.
Sehingga Untuk tempatnyapun diawali dari kontrak rumah kemudian yang dipinjami rumah donatur sampai akhirnya Allah S.WT memberikan hadiah wakaf yang sekarang ditempati menjadi pesantren ini dari seorang Donatur H.Oni Sya’roni.
Adsha spirit of Surga inilah yang memotivasi Mundhofir terus semangat mengelola dengan dibantu 6 orang pengasuh dan ada 5 ustad yang siap membimbing. Pesantren Yatim Adsha ini tidak terasa perjalananya sudah 9 tahun.
Pak Mundhofir mengatakan, suka dukanya “Sangat sedih kalau lihat ada anak yang sakit sebaliknya seneng banget kalau lihat anak- anak ceria karena sehat semua.” Untuk kegiatan pesantren Yatim Adsha ini lebih banyak Ngaji dan Ibadah tetapi juga ada sekolah umum , TPQ termasuk tambahan ketrampilan, kecakapan hidup ( life skill) dan kemandirian .
Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini Solusi Di Saat Pandemi Covid-19
Tentunya semua yang diberikan sesuai perkembangan fase anak karena umurnya berbeda- beda. Tentang syarat masuk Pesantren Yatim Balita Adsha ini Mundhofir mengatakan, bisa bayi sampai umur 5 tahun, anak yatim piatu, anak dhuafa atau anak terlantar. Banyak harapanharapan kedepannya buat anak santri Pesantren Yatim Balita Adsha seperti menjadi anak yang beriman, anak yang cerdas ,anak yang mandiri dan masih banyak harapan lainnya, namun tentunya semua kesuksesan dan keberhasilannya mereka ini tidak bisa lepas dari doa restunya, dukungan relawan serta tidak luput juga bantuan dari para donatur.
Makanku praktis dan tidak ribet
Silahkan bagi yang ingin memberi support bisa datang di Pesantren atau berupa finansial bisa melalui ke rekening Bank BRI No. Rek 6859-01-010721-53-4 atas nama Pesantren Yatim Balita Adsha.# Naskah dan foto: Taufik
Masih melayani pembelian di Kota Solo
Thanks for reading Lebih Dekat Dengan Pesantren Anak Yatim Balita Adhsa | Tags: Budaya Sosial
« Prev Post
Next Post »