Gusti Puger Bicara Tentang SRI PB X

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

GUGAT news.com SOLO

Ditemui di sela-sela kegiatannya yang setiap hari merakyat, membaur bersama warga masyarakat umum, khususnya di Angkringan, Wedangan Gus Plengeh yang ada di Kampoeng Batik Laweyan, Rabu (31/8/2022) pukul 09.00 WIB, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo ( KGPH) Puger, salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang juga adik kandung Sinuhun Paku Buwono XIII yang bertahta sekarang ini, tengah asyik berbincang dengan pengunjung angkringan seputar Siaran Radio Indonesia ( SRI).

KGPH Puger salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

Menariknya, ditambahkan Gusti Puger, panggilan akrab KGPH Puger, Siaran Radio Indonesia ini milik Sinuhun Paku Buwono X Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (1866-1939) jauh sebelum Indonesia merdeka, beliau Sinuhun PB X sudah lebih dahulu menyebutkan nama Indonesia. Siaran Radio Indonesia yang telah mengudara di seantero penjuru Nagari Surakarta dengan beribukota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan sekitarnya.

Kembali ditambahkan Gusti Puger, untuk keberlangsungan SRI pada saat itu, semasa bertahtanya Raja Sinuhun Paku Buwono X surut bersamaan dengan surutnya Beliau Sinuhun PB X pada 1939. "Bisa jadi, waktu itu hak siarnya SRI dibekukan oleh VOC Belanda. Yang istimewa, Sinuhun PB X begitu meninggal dunia, enam tahun setelah itu berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 17 Agustus 1945. Lebih dahulu PB X menyebutkan nama Indonesia," jelasnya bangga.

Sebagai pangeran Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, lanjut Gusti Puger, dirinya merasa memiliki kewajiban untuk melestarikan budaya, nguri uri budaya warisan leluhur. Sehingga untuk itu, Gusti Puger membuat pemancar radio di Sitihinggil Lor Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, radio khusus kebudayaan, Radio Kerti Budaya (RKB) pada tahun 2001.

"Sayangnya belum begitu lama mengudara RKB harus tutup untuk sementara waktu, masalahnya bersamaan surut atau wafatnya Sinuhun Paku Buwono XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, tidak lama kemudian sekitar tahun 2004 ada gesekan kecil di antara Putra Putri Ndalem Sinuhun Paku Buwono XII. Dampaknya, hingga sekarang ini dengan bertahtanya Raja Sinuhun Paku Buwono XIII (Hangabehi), RKB tetap belum bisa kembali mengudara menjumpai pendengar,"terang KGPH Puger sambil menambahkan ada sponsor mengudara lagi RKB. #V1K / Yani