Tapak Noto Kaki Sinuhun Paku Buwono X Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat
GUGAT news.com BOYOLALI
Lokasinya tidak begitu jauh dari Pesanggrahan Pracimoharjo Paras, Cepogo, Boyolali. Hanya sekitar 1 km dari Pesanggrahan Pracimoharjo Paras Sinuhun Paku Buwono X Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, naik ke atas atau tepatnya ada di Desa Sumbung, Cepogo, Boyolali. "Ini situs peninggalan sejarah leluhur Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, beliau Sinuhun Paku Buwono X,"terang Kanjeng Gusti Pangeran Haryo ( KGPH) Puger.
Ditambahkan Gusti Puger, panggilan akrab KGPH Puger salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini, Tapak Noto merupakan batu prasasti yang ditinggalkan oleh beliau Sinuhun PB X bersama permaisurinya. Saat itu, Sinuhun PB X bersama permaisurinya dan abdi dalem, Sentana Ndalem juga prajurit keraton tengah beristirahat selepas dari Pesanggrahan Pracimoharjo Paras untuk menuju Susuh Angin.
"Susuh Angin ini posisinya ada sekitar 1 km dari Tapak Noto yang perjalanannya cukup sulit. Harus menempuh jalan setapak dan terjal menuruni semak belukar yang banyak ditumbuhi rumput ilalang setinggi pinggang. Dan lokasinya juga tidak sembarang orang mampu mencapainya, semacam adanya gua kecil di atas arus aliran sungai. Dan tidak jarang besarnya hembusan angin, menimbulkan bunyi yang cukup membawa rasa misteri tersendiri," papar Gusti Puger.
Kembali ke Tapak Noto, masih menurut penuturan Gusti Puger, begitu Sinuhun PB X beristirahat bersama permaisurinya yang juga dikawal prajurit, mendadak ada peristiwa aneh sekaligus menakjubkan. Telapak kaki kanan dari Sinuhun Paku Buwono X, menimbulkan bekas, semacam cetakan tapak kaki pada batu gumpalan dari Gunung Merapi yang diinjaknya. "Bukan hanya itu saja, tidak jauh dari bongkahan batu yang diinjaknya dan meninggalkan bekas, ternyata juga terjadi pada Prameswari nya," tutur Gusti Puger, serius.
Sekitar 15 meter dari batu Tapak Noto Sinuhun PB X, lanjut Gusti Puger, ternyata bongkahan batu yang berukuran sedikit agak kecil yang ada di depannya serta diinjak oleh sang permaisuri juga menimbulkan bekas telapak kaki. Hanya saja yang membedakan, selain batu bongkahan nya sedikit agak kecil, juga Tapak Noto kaki injakan permaisuri juga berukuran kecil, layaknya seorang ibu. "Hingga saat ini, bekas Tapak Noto kaki Sinuhun PB X dan permaisuri masih berbekas dan bisa dilihat meskipun usianya sudah ratusan tahun,"terangnya. #V1K / Yani
Thanks for reading Buwono X Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat | Tags: Peristiwa
« Prev Post
Next Post »