Pernak pernik tampak hiasan di rumah joglo padepokan merah putih.
GUGAT news.com SUKOHARJO
Senin 12 September 2022 meski sudah Pukul 20.00 WIB, namun suara musik gamelan serta aksi Reok Ponorogo masih terdengar menggema di kampung Kaliniti RT 02 RW 04 , Siwal, Baki, Sukoharjo.
Penabuh maupun penari yang sedang berlatih.
Ditempat itu Puluhan remaja,anak-anak termasuk bapak-bapak berkumpul sehingga ada yang sedang menari dan menabuh gamelan Reok. Rupanya suasana seperti ini bisa ditemui tiap hari Senin dan kamis mulai pukul 17.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB.
Purwanto(48) berbaju batik bersama tamu dari keraton Surakarta RM Djoko Budi Suharnowo
Dan ditempat yang sama, pasalnya kedatangan para penari itu ternyata mereka sebenarnya sedang latihan menabuh gamelan maupun menari seperti Tari Reok, Ganong, barong maupun Jatil.
Batu Patilasan duduk Danang Sutawijaya yang dikenal Panembahan Senopati tersimpan di Padepokan merah putih.
Diketahui dari nama pemilik tempat latihan sekaligus pengelola para penari itu adalah bernama Purwanto ( 48 tahun ) sedang tempat itu dinamakan Padepokan Merah Putih.
Dalam kesempatan bertemu dengan GUGAT news, Purwanto mengatakan bilamana pentas Reok Ponorogo di Padepokan ini dimainkan oleh penari reok dari beberapa tempat seperti dari Windan, Baki, Gonilan dan Gatak.
Ditambahkan lagi oleh Purwanto yang mengatakan kalau Padepokan yang belum lama didirikan ini tujuannya untuk menyatukan para pemuda agar mereka bisa saling rukun, sekaligus padepokan menjadi tempat nguri-nguri budaya disamping untuk menambah persaudaraan.
Tampak bangunan Joglo dengan pernak –pernik barang kunopun seperti lampu maupun topeng menghiasi di bagunan Padepokan. Beberapa topeng Barong juga tidak ketinggalan ada di joglo Padepokan.
Namun tidak kalah pentingnya ternyata di kawasan lokasi padepokan ini ada sumur tua yang konon peninggalan Danang Sutawijaya termasuk keberadaan batu Patilasan yang sekarang disimpan Purwanto diletakkan di Joglo Padepokan.
Dan di dalam sejarahnya batu Patilasan itu adalah tempat duduk pertapaan Danang Sutawijaya yang lebih dikenal sebutan Panembahan Senopati yang dalam sejarahnya sebagai pendiri Kerajaan Islam Mataram.
Purwanto menceritakan, bahwa semua proses berdirinya padepokan ini juga melalui jalan yang diluar dugaan atau penuh misteri, pasalnya barang yang datang tang dan telah dipasang di padepokan termasuk bangunan joglo semua tidak memerlukan biaya sama sekali. Sebagai contohnya dari barang kuno yang diterima hampir semuanya tidak mau dibayar tetapi justru minta didoakan agar hajatnya terkabul.
Makanku Makanan Sehat Siap Saji Masa Kini
Purwanto mengakui bahwa selama ini memang banyak prihatin dan laku jalan kaki ditambah sering sholat Tahajud .tanpa putus . Harapan Purwanto yang sekarang lebih dikenal sebagai sesepuh di desa Kaliniti ini hanya berharap sekali hidupnya bisa bermanfaat bagi orang lain. #Naskah dan foto: Taufik/Yan
Thanks for reading Padepokan Merah Putih Di Kaliniti Menjadi Ajang Pertemuan Penari Reog Ponorogo Serta Banyak Menyimpan Sejarah | Tags: Budaya Peristiwa
« Prev Post
Next Post »