Tata Sarmanta seorang pelukis pensiunan Guru Seni Rupa di Palembang datang di Solo mengembangkan karyamya
GUGAT news.com KARANGANYAR
Merasa sudah Paripurna sebagai pengajar seni di salah satu sekolah SMSR Negeri di Palembang, Pelukis Tata Sarmanta ingin mengisi hidupnya kembali ke daerah asalnya di Banukan RT 03 RW 09 MalangJiwan, Colomadu, Karanganyar.
Karya Tata beraliran kaligrafi kontrmporer.
Ternyata Tata yang berencana tetap melanjutkan kegiatan seni lukisnya justru akhirnya di Solo mendapat banyak sambutan dari para seniman Solo. Bahkan sampai saat ini kesibukan Tata tidak lepas dari kegiatan seninya baik berupa Onthespot , pameran maupun ikut berbagai lomba lukis.
Pemandangan bergaya imajinatif
Ditemui di studio lukisnya, akan terlihat puluhan lukisan. Ada yang terpajang dan ada yang ditumpuk. Bahkan beberapa lukisan ada yang masih kosong juga ada yang bergambar sketsa.
Tata mengatakan, kalau dirinya setiap ide yang muncul langsung diaplikasikan di kanvas meski hanya sketsa. Bagi Tata ide itu mahal karena datang tiba-tiba dan cepat menghilang maka Tata segera menuangkan di kanvas yang sudah dipersiapkan.
Karya lukis Tata berjudul kawin lari
Dalam usahanya menghemat biaya dalam berkarya, Tata tidak segan-segan semuanya dibuat sendiri baik dari kanvasnya, spangramnya termasuk piguranya bahkan catnyapun mengoplos sendiri.
Tekat Tata dalam berkarya sangat serius sekali termasuk keinginannya untuk bisa pameran tunggal memang sudah menjadi impiannya dalam mengisi hidupnya.
Studio lukis Tata di Malang Jiwan, Colomadu, Karanganyar
Tentang proses perjalanan berkarya seni lukis, awalnya Tata suka gaya palet tapi gaya palet ternyata gaya ini banyak dipakai para seniman akhirnya ditinggalkan.
Dan kemudian Tata bereksperimen dengan lukis yang dibuat titik-titik mirip gaya Pointilis. Seiring lamanya waktu berkarya dengan gaya lukis ditik-titik ini ternyata Tatapun menemukan rasa kenyamanan tersendiri.
Kali Pepe Land Destinasi Wisata di Desa Banaran Gagaksipat Ngemplak Boyolali
"Saya sebagai lukis main-main . Dengan rasa nyaman dan main-main mulailah karya demi karya lukisan yang saya buat bermotif ala titik-titik dengan obyek lukisan yang dibuat secara imajinatif." papar Tata.
Selain itu, Karya-karya koleksi Tata hampir ada ceritanya dan bukan hanya sekedar imajinatif saja, diantara karya yang sudah jadi berjudul kawin lari, penghijauan, Adam dan Eva, pemandangan ,kaligrafi dan lukisan buah.
Tata melihat obyek yang dilukis dengan mata imajinatifnya ditambah gaya ala titik-titiknya maka jadilah lukisan yang unik beda dari yang lain. Untuk obyek pemandangan Tata hampir selalu menyelipkan pohon cemara, karena bagi Tata pohon Cemara bukan milik satu umat saja tetapi semua umat bisa melukisnya.
Beberapa lukisan Tata menampilkan kaligrafi kontemporer yang obyeknya masih berhubungan dengan pemandangan namun pastinya tidak lepas gayanya imajinatif.
Sehingga rasanya patut diapresiasi kalau lukisan Tata memang sudah memiliki karakternya sendiri serta pastinya akan mewarnai gaya lukisan-lukisan seniman Solo Raya . Kalau boleh disebutkan gaya lukis yang dimiliki Tata ada haluannya bergaya milik pelukis Van Gogh pelukis terkenal dari Belanda. #Taufik / Yani.
Thanks for reading Perupa Tata Gaya Lukisnya Menyerupai Vincent Van Gogh | Tags: Budaya Sosial
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »