Pemberian hadiah ini sendiri adalah upaya dari Puspo Wardoyo untuk mengubah perilaku dari warga di sekitarnya, untuk tekun beribadah. Sebab dengan iming-iming hadiah itu, akhirnya banyak warga yang sebelumnya akrab dengan kemaksiatan, berubah menjadi alim.
Nama Al Hijrah sendiri sengaja dipilih oleh Puspo Wardoyo untuk menandai perubahan hidup yang dijalaninya. Di mana dia telah meninggalkan kemaksiatan, dan memilih hidup di jalan Allah.
"Allah akan selalu menolong dan mengangkat derajat siapapun yang berhijrah. Dan hal itu saya rasakan sendiri, hingga jadi seperti sekarang ini," aku Puspo Wardoyo.
Puspo pun menyadari bahwa manusia memiliki sifat suka dengan materi. Karena itulah dengan kelebihan materi yang dimilikinya, dia berusaha mengubah perilaku dari warga di sekitar tempat tinggalnya, yang akrab dengan berbagai kemaksiatan. Caranya yaitu dengan iming-iming hadiah bagi yang mau berubah.
Hal itu ternyata efektif. Selain Masjid Al Hijrah menjadi begitu makmur karena memiliki banyak jamaah, perilaku negatif dari warga di sekitarnya juga mulai banyak yang berubah.
"Dulu di sekitar situ yang namanya molimo itu sudah biasa. Sampai akhirnya sekarang sudah tidak ada lagi, karena sedikit-demi sedikit mulai ditinggalkan warga," imbuh Puspo Wardoyo.
Hingga kini setidaknya sudah 18 sepeda motor yang diberikan Puspo Wardoyo kepada warga. Dan hal itu akan terus dilakukan, agar warga semakin tekun beribadah.
Purwanto, salah seorang takmir Masjid Al Hijrah menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan Puspo Wardoyo terbilang efektif. Karena saat ini Masjid Al Hijrah menjadi masjid yang begitu makmur. Di mana tiap kali digelar shalat berjamaah, seluruh shaf yang ada selalu penuh.
Adapun kriteria dari penerima hadiah tersebut adalah mereka yang paling rajin shalat berjamaah, terutama subuh. Dan untuk itu Puspo Wardoyo mempercayakan penilaiannya pada Purwanto, yang kebetulan tinggal tepat di depan masjid.
"Hadiah itu diberikan untuk mereka yang rajin shalat berjamaah, terutama subuh. Dan saya bisa tahu siapa-siapa orang yang rajin dan tidak, karena kebetulan saya diberi mandat untuk melakukan pengecekan itu," ujar Purwanto.
H. Puspo Wardoyo |
Salah satu penerima hadiah sepeda motor adalah Tri Priyatmo Cipto Hadi, yang sehari-hari kerap didapuk sebagai imam dalam shalat berjamaah di masjid itu. Pensiunan pegawai Dinas Perdagangan Kabupaten Karanganyar ini mengaku senang, karena sepeda motor itu bisa digunakan oleh anaknya untuk kuliah.
"Saya sebenarnya sudah berencana beli motor baru untuk anak saya. Tapi Alhamdulillah malah dapat hadiah dari Pak Puspo. Semoga apa yang saya dapat ini benar-benar mendatangkan manfaat. Dan untuk Pak Puspo semoga segala amalnya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT," ucap Tri Priyatmo.
Sayembara sepeda motor memang menjadi salah satu pembeda dari Masjid Al Hijrah dengan masjid yang lain. Sebab bisa jadi tidak ada yang pernah menyangka kalau masjid dengan arsitektur snagat sederhana ini, menawarkan iming-iming yang sangat menggiurkan bagi siapa saja yang beribadah di sana.
Masjid Al Hijrah selalu dipenuhi jaah di tiap waktu shalat |
Namun demikian sejauh ini sayembara itu masih dibatasi untuk kalangan internal warga di sekitar masjid. Karena bagaimanapun tujuan utama didirikannya masjid itu adalah untuk menghijrahkan warga di sekitarnya yang akrab dengan molimo.
Meski demikian tidak tertutup kemungkinan bahwa suatu saat juga akan meluas ke warga dari wilayah lain. Karena bagi Puspo Wardoyo yang terpenting adalah membuat orang untuk meninggalkan maksiat dan dekat dengan Allah.
Sementara di masa pandemi saat ini, serangkaian aturan ketat diterapkan oleh takmir untuk mencegah penularan Covid-19. Tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Hal itu terlihat dari sebuah spanduk berwarna hijau yang terpasang di dekat pintu masjid, yang isinya terkait upaya takmir menerapkan protokol kesehatan untuk jamaah yang beribadah.
Di antara aturan itu adalah mereka yang shalat di masjid itu harus dalam kondisi sehat, lalu membawa sajadah sendiri, serta memilih surat yang pendek untuk dibacakan saat shalat.
Sedangkan untuk pelaksanaan shalat Jumat, di masa pandemi ini takmir membatasi hanya khusus untuk warga setempat. Sehingga di tiap waktu shalat Jumat, jalanan di depan masjid ditutup, untuk mencegah adanya warga luar ikut bergabung.
Para takmir di masjid ini memang tegas dalam menerapkan aturan. Karena bagaimanapun mereka juga mendapat insentif tersendiri dari Puspo Wardoyo untuk menjaga Masjid Al Hijrah. Yang menurut Puspo hal itu adalah bagian dari upayanya untuk memakmurkan masjid.
"Memakmurkan masjid itu tidak hanya dari aspek religinya, di mana membuat banyak jamaah yang datang. Tapi lebih dari itu kita juga harus memakmurkan warga di sekitarnya juga. Karena bagaimana mereka bisa tekun beribadah, kalau masih dipusingkan dengan kesulitan ekonomi. Maka dari itu ekonomi mereka juga harus dibangkitkan," tandas Puspo Wardoyo sembari menambahkan bahwa pihaknya juga memberikan modal usaha untuk warga, agar mereka bisa menjadi seorang wirausahawan. //Yan1
Thanks for reading Hadiah Sepeda Motor Siap Didapat dari H. Puspo Wardoyo, bagi Mereka yang Rajin Shalat di Masjid Al Hijrah | Tags: Sosial
« Prev Post
Next Post »