5 Kebo Bule Dikirab Mapak Tahun Baru 1 Syuro 1957

 Tepat di depan Gapura Gading penjagaan diperketat oleh petugas.

GUGAT news.com SOLO

Tepat pukul 00.00 WIB, yang dimaksudkan sudah mulai masuk tanggal 1 Syuro 1957 atau bertepatan dengan 1 Muharram 1445 Hijriah dan masuk ke hari Kamis dinihari (19/7) iring iringan kirab pusaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dimulai.

Diawali sebagai cucuk lampah atau posisi paling depan dalam kirab pusaka Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, adalah 5 ekor Kebo Bule bertuah dan keramat Kyai Slamet dari pemberian Kiai Hasan Besari, Ponorogo, Jawa Timur ratusan tahun silam. Dari Kori Kamandungan bergerak melewati Kori Brojonolo Lor.

Selanjutnya kirab pusaka memasuki area Supit Urang Kulon yang diteruskan menyusuri jalan di antara Masjid Agung dan Alun alun Lor. Tak lama kemudian, rombongan kirab yang membawa beberapa pusaka keramat milik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat itu memasuki halaman bundaran Gladag.

Terus berjalan ke arah Utara hingga Tugu Pamandengan yang ada di depan Gedung Balai Kota Solo, iringan kirab berbelok ke kanan memutari Benteng Vastenburg untuk masuk ke Jalan Kapten Mulyadi hingga lurus berjalan ke arah selatan sampai di perempatan Baturono, Pasar Kliwon. 

Tidak bosan bosannya dari sepanjang perjalanan kirab, petugas selalu menghimbau agar pengunjung yang berdesak-desakan di sepanjang jalan yang dilalui kirab, untuk tidak mengenakan pakaian ataupun kain berwarna merah. Dikhawatirkan ada dampak kurang baik yang akan dilakukan 5 Kebo Bule itu

Bukan hanya itu saja, petugas pun meminta kepada yang mengambil foto agar tidak menggunakan lampu blitz. Lebih ketat lagi, begitu kirab hendak memasuki area Gapura Gading, puluhan petugas dibantu warga masyarakat yang melihat kirab, diminta menutup rapat jalan masuk menuju Alun alun Kidul.

Hal itu dimaksudkan agar 5 Kebo Bule tersebut tidak akan memaksakan menerobos barisan pagar orang di jalan masuk Gapura Gading untuk pulang ke kandangnya. Tampak dari arahan Srati atau pawang, 5 ekor Kebo Bule itu pun menurut. Melenggang meninggalkan Gapura Gading tepat pukul 01.00 WIB.

Menurut rencana, rombongan kirab setelah melalui Jalan Veteran hingga perempatan Gemblegan, lampu merah Nonongan, Pasar Pon, Bundaran Gladag langsung memasuki Sapit Urang Wetan, kembali masuk Kori Kamandungan dan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, waktu menjelang dikumandangkan adzan subuh.

Hal itu dimaksudkan agar setelah kembali masuk ke keraton, bisa untuk melepas lelah barang sejenak. Kesempatan sedikit luang waktu itu, oleh mereka para abdi dalem hingga Sentana Ndalem seusainya kirab, bisa langsung menunaikan Qiyamullail, shalat tahajud berharap akan Rahmad dan Rudhlo Ilahi dan langsung shalat subuh berjamaah di Masjid Pudjosono yang ada di dalem Cepuri. #Yani

Thanks for reading 5 Kebo Bule Dikirab Mapak Tahun Baru 1 Syuro 1957 | Tags: Budaya

TERKAIT