Kanjeng Pangeran Haryo Adipati (KPHAdp) Purbodiningrat. Foto : Yani
GUGAT news.com SOLO
Ditemui di rumahnya Ndalem Daryonagaran yang tidak jauh dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Pangeran Haryo Adipati (KPHADP) Purbodiningrat yang akrab disapa Kanjeng Koes ini, mengaku prihatin sekaligus kecewa akan peristiwa penembakan dan penenggelaman Kapal Slamet Riyadi.
"Kenapa harus ditenggelamkan? Yoh kalau memang sudah tidak layak pakai lagi bisa untuk keperluan lainnya. Misalkan dipakai untuk museum atau yang lainnya. Setidaknya masih bisa dipakai untuk memperkenalkan anak cucu akan sejarah Kapal Perang Slamet Riyadi. Lha bagaimana mau bercerita kalau wujudnya sudah tidak ada?" tutur Kanjeng Kus prihatin.
Lagipula, lanjut Kanjeng Koes, kalau memang tidak menyukai akan jada besar seorang pahlawan yang bernama Slamet Riyadi, kenapa kapal yang tidak salah harus menanggung resikonya. Sedangkan ketidaksukaan terhadap Slamet Riyadi itu ada masalah dan bermaksud apa? "Saya ga habis pikir, kenapa Kapal Perang Slamet Riyadi harus dimusnahkan?"
Sebabarnya kalau menilik sejarah, masih menurut penuturan Kanjeng Koes, beliau Slamet Riyadi itu keturunan dari abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Ayahnya merupakan prajurit perang dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat semasa Sinuhun Paku Buwono X. " Bisa dipastikan lagi beragama Islam!" tegasnya.
Memang, ada peristiwa yang menjadikan beliau Slamet Riyadi harus berpindah agama non muslim secara terpaksa. Dalam suasana keadaan terpojok dan tiada satupun yang berkenan menolong pada saat sakitnya, akhirnya melalui bujuk rayu demi kesehatannya, beliau Slamet Riyadi harus meninggalkan agama Islam dan memeluk agama lainnya. #Yani.
Thanks for reading Kanjeng Kus Sesalkan Penenggelaman Kapal Perang Slamet Riyadi | Tags: Peristiwa Budaya
« Prev Post
Next Post »