Usai pengguntingan untaian melati PB XIII berfoto dengan panitia Sekaten.
GUGAT news com SOLO
Sore itu, Jum'at (8/9) sekitar pukul 15.30 WIB atau tepatnya bakda dikumandangkannya adzan ashar dari Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang tidak jauh dari Bangsal Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, tempat Upacara pembukaan Sekaten Sinuhun Paku Buwono XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat berkenan menggunting untaian melati.
Pengageng Perintah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat KGPH Adipati Dipokusumo
Selesai memotong untaian melati, kembali Sinuhun PB XIII melakukan pemukulan Kenong yang resmi pertanda dibukanya, dimulainya acara tradisi tahunan perayaan Sekaten untuk memperingati hari kelahiran Nabi besar Muhammad SAW. Pemukulan Kenong pun juga turut di lakukan pula oleh Prameswari Gusti Kanjeng Ratu ( GKR) Paku Buwono XIII, Pengageng Perintah Keraton, KGPH Adipati Dipokusumo serta panitia Sekaten.
Tampak hadir dalam acara pembukaan Sekaten itu, beberapa Putra Putri Ndalem Sinuhun Paku Buwono XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Ada GKR Alit, GKR Wandansari Koes Moertiyah yang didampingi suami KP Edhie Wirabhumi serta KGPH Adipati Dipokusumo bersama istri RAy Febri Hapsari serta kerabat Ndalem dan para abdi dalem.
Hanya saja, seremoni pembukaan tradisi tahunan perayaan Sekaten tahun ini tidaklah seperti tahun tahun sebelumnya, tiadanya Sinuhun PB XIII dan Putra Putri Ndalem Sinuhun PB XII sekaligus kerabat Ndalem untuk berkenan melakukan peninjauan stand. Baik stand UMKM dari puluhan kuliner, souvernir, batik hingga semacam kerajinan tangan.
Begitu selesai pengguntingan untaian melati serta tabuh Kenong, Sinuhun Paku Buwono XIII berkenan melakukan foto bersama. Usai dari itu beliau langsung pamit meninggalkan Bangsal Sasana Sumewa Pagelaran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk selanjutnya masuk ke Keraton. Bisa jadi, itu semua lantaran sepinya kehadiran tamu pejabat Pemkot Kota Surakarta.
Dalam kesempatan itu, selaku Pengageng Perintah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Adipati Dipokusumo mengatakan kepada wartawan jika Sekaten merupakan adat tradisi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk mengenang sekaligus memperingati hari kelahiran Nabi besar Muhammad SAW dari semenjak berdirinya keraton tahun 1745. " Sekaligus mengevaluasi perekonomian rakyat pada saat itu," jelas KGPH Adipati Dipokusumo.
Pesta rakyat, masih menurut penuturan Gusti Dipo, panggilan akrab KGPH Adipati Dipokusumo, sudah ada sejak berdirinya keraton ratusan tahun lalu. Hal itu dimaksudkan guna memantau perkembangan perekonomian rakyat. Dengan kegiatan pasar malam, kegiatan perekonomian rakyat bisa terpantau. "Seiring perkembangan jaman, mulai banyak perubahan. Kalau puncaknya acara Sekaten masih masih sama. Gamelan dan Gunungan Maulud," jelasnya.
Mulai tahun ini, Sekaten akan dibuat lebih tertib dan Islami. Sesuai dengan ratusan tahun silam. Pedagang yang berasal dari berbagai daerah di Soloraya bahkan Jateng, Jatim, Jabar serta DIY akan ditata rapi sehingga tidak menggangu jalannya arus lalu lintas di seputar keraton dan pasar Klewer. " Waktunya jam shalat juga harus istirahat dan melakukan.shalat terlebih dahulu, baru dilanjutkan dagangannya," tegas Gusti Dipo.
Sebagai puncak acara Sekaten, lanjut Gusti Dipo, nanti sepekan sebelum pas hari kelahiran Nabi besar Muhammad SAW. " Sekitar tanggal 21 September, kedua gamelan yang ada di halaman masjid gede ditabuh, berhenti ditabuh saat waktunya shalat. Tepat 28 September puncak acara Gunungan Sekaten yang berisikan pernah pernik sayuran, buah buahan dan makanan diperebutkan kepada pengunjung setelah selesai di doakan oleh ulama keraton di serambi Masjid Gede," pungkas Gusti Dipo. #Yani
Thanks for reading Sinuhun PB XIII Buka Sekaten | Tags: Peristiwa Budaya
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »