Titik Nol Tugu Ireng Kampoeng Batik Laweyan. Foto : Yani
GUGAT news.con SOLO.
Kepada GUGAT news, Muhammad Syahrini (88) warga Kampoeng Batik Laweyan yang saat ini tinggal tidak jauh dari tempat berdirinya Tugu Ireng Titik Nol Kampoeng Batik Laweyan mengatakan, jika dahulu rumah yang ditempati oleh leluhurnya itu merupakan Pasar Lawe. "Pastinya ratusan tahun silam dan saya belum lahir, jaman Kerajaan Kasultanan Pajang, Joko Tingkir abad 15," cerita Sarun.
Plang petunjuk masuk ke wilayah Kampung Kidul Pasar. Foto : Yani
Ditambahkan Sarun, cerita itu merupakan cerita run tumurun dari leluhurnya. Sebagai buktinya, hingga sekarang ini di sebelah selatan rumahnya yang saat ini dipakai pemakaman umum, dahulunya di sebut kampung Ndul Pasar, maksudnya Kidul, selatan pasar. "Sampai sekarang ini, kampung kidul pasar di Kampoeng Batik Laweyan itu masih ada," jelasnya.
Sehingga tidak mengherankan lagi, lanjut Sarun, kalau Kampoeng Batik Laweyan ini merupakan kampung tertua di Solo, bahkan bisa jadi jogjakarta. Pasalnya, sebelum Kasultanan Ngayogyakarta berdiri, Kampoeng Batik Laweyan sudah ada sejaman dengan Kerajaan Pajang 1546. Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang lebih dulu dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat ada pada 1745.
Mbah Muhammad Syahrun
Sampai saat ini, masih menurut penuturan Sarun masih ada beberapa peninggalan Kasultanan Pajang yang ada di Kampoeng Batik Laweyan dan pastinya tertua di Solo bahkan Jogjakarta. Misalkan adanya Masjid Laweyan dengan Makam Ki Ageng Henis, pemakaman tertua dan Bandar Kabanaran yang ada di sebelah selatan dari Kampoeng Ndul Pasar ini. "Bandar Kabanaran merupakan pelabuhan sungai di jaman Joko Tingkir," ujar Sarun.
Pastinya, masih menurut penuturan Sarun, kesemuanya itu tidaklah terlepas dari jasa Ki Ageng Henis, ulama besar di jaman Kasultanan Pajang yang masih merupakan keturunan Majapahit. Dari Ki Ageng Henis inilah yang akhirnya menurunkan Dinasti Mataram Islam. " Yang terkenal Panembahan Senopati Dinasti Mataram Islam I, Hanyokrowati II, Sultan Agung Hanyokrokusumo III hingga Paku Buwono II Kartasura dan pindah ke Solo 1745," pungkasnya. # Yani.
Thanks for reading Cikal Bakal Kampoeng Batik Laweyan, Pasar Lawe | Tags: Peristiwa Budaya
« Prev Post
Next Post »