Gardu Listrik PB X Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang ada di Baluwarti.Foto : Yani
GUGAT news.com SOLO
Puluhan tahun silam, keberadaan dari bangunan Gardu Listrik PB X Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini masih bisa dijumpai di berbagai kampung yang ada di Solo. Pasalnya, keberadaan Gardu Listrik PB X saat itu merupakan bangunan yang berkaitan langsung dengan listrik di daerah tersebut yang kini sudah sulit dijumpai.
Setidaknya ada puluhan bangunan Gardu Listrik peninggalan Sinuhun Paku Buwono (PB) X bertebaran di kampung kampung di Solo. Pada 1901 Sinuhun PB X selain sudah menjadikan listrik menerangi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang pastinya Kampung Baluwarti, juga mulai memberikan penerangan jalan utama di Solo.
GPH Puger Putra PB XII
"Dahulunya ada beberapa titik bangunan Gardu Listrik PB X di Kota Solo ini selain di Baluwarti sendiri khusus untuk penerangan keraton. Gardu yang berada di luar keraton untuk penerangan jalan jalan umum, belum masuk kampung apalagi rumah penduduk," jelas Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger
Dijelaskan oleh Gusti Puger, panggilan akrab salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini, cukup disayangkan belakangan ini sudah sulit ditemui bangunan bersejarah peninggalan Sinuhun PB X berkaitan dengan kelistrikan, Gardu Listrik PB X. Mirisnya lagi, hilang, rusak dan rata dengan tanah.
"Keberadaan Gardu Listrik PB X ini sekarang bisa dihitung dengan jari. Selain di Baluwarti, Utara Masjid Paramosono yang kini mangkrak dan memprihatinkan juga masih ada di Ngarsopuro depan' Puro Mangkunegaran yang sepertinya dirawat oleh PLN," terang Gusti Puger, prihatin.
Yah, sepertinya hanya tinggal dua Gardu Listrik PB X Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, lanjut Gusti Puger, ada di Ngarsopuro dan Baluwarti. Yang di Kebon Rojo Sriwedari, sudah hilang, juga Kabangan, Laweyan serta Semanggi, Pasar Kliwon, sudah rata dengan tanah.
Bisa jadi, masih menurut penuturan Gusti Puger, nantinya yang di Baluwarti ini juga akan rusak dan tergeser, mungkin hilang. Masalahnya, tidak seperti yang di Ngarsopuro di rawat PLN. Lha yang di Baluwarti ini malahan dipergunakan warga untuk jemuran dan rumah gudang.
"Cagar Budaya yang perlu dilestarikan bukan malahan dipergunakan untuk keperluan yang tidak jelas. Jemuran dan penaruhab barang barang gudang yang menjadikan tampak kumuh, kotor. Memang bangunan masih utuh, semoga saja tidak rusak apalagi dirusak!" harap GPH Puger. # Yani
Thanks for reading Gardu Listrik PB X Baluwarti Memprihatinkan | Tags: Peristiwa Budaya
« Prev Post
Next Post »