GUGAT news.com SOLO
Malam itu, Sabtu (18/11) yang biasanya Makam Astana Oetara, Nusukan yang tampak sepi, tidaklah demikian pada hari itu. Suasana tampak sedikit gemerlap dengan sorot lampu pengiring sesaji untuk ritual sakral Jumenengan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA ) Mangkunegara VI yang ke 127 tahun.
Bersama warga masyarakat Kampung Nusukan, Banjarsari, Situs Cagar Budaya Astana Oetara kembali gelar acara tahunan Tinggalan Jumenengan (kenaikan tahta) beliau KGPAA Mangkunegara VI yang ke 127 tahun. Itu semua dimaksudkan guna melakukan rasa syukur atas Rahmad dan Rudhlo Ilahi Rab, Allah SWT sekaligus penghormatan akan kebesaran perjuangan KGPAA Mangkunegara VI.
Mangkunegara VI diangkat menjadi pemimpin Kadipaten Mangkunegaran pada 21 November 1896. Sehingga Tingalan Jumenengan ini menjadikan agenda rutin masyarakat Nusukan khususnya Kota Solo pada umumnya. Mengingat akan jada besar Mangkunegara VI dalam mengembangkan perekonomian, pendidikan, sosial dan budaya di Puro Mangkunegaran saat itu.
KGPAA Mangkunegara VI seorang pemimpin visioner di penghujung abad 19 dan awal abad 20 yang mewarnai banyak perubahan pesat dalam melewati zaman edan dengan ugal ugalan. Mendobrak tradisi lama dengan dasar kebijaksanaan ala Jawa yang bertumpu dengan modernisasi melalui semangat segalitet, mulai dari perubahan mendasar dalam urusan keuangan, fashion, aturan tata krama, gaya hidup di Puro Mangkunegaran.
Rangkaian Peringatan Jumenengan diawali dengan prosesi Wilujengan (Syukuran) yang diisi dengan doa bersama dan pembacaan ayat suci Al Quran. Kegiatan dilanjutkan dengan prosesi Prosesi Ganti Langse atau mengganti Tirai Penutup Makam. Sebuah prosesi yang syarat dengan makna syukur dan wujud kecintaan masyarakat dalam melestarikan peninggalan budaya. Dalam Prosesi ini dilakukan arak-arakan dari Pendopo Handayaningrat yang ada dilokasi ke cagar budaya ke area Kedaton Makam Mangkunegoro VI. Prosesi Ganti Langse diselenggarakan dengan penuh khidmat diiringi dengan doa yang dipimpin oleh sesepuh dan ditutup dengan tabur bunga oleh kerabat dan keturunan Mangkunegoro VI.
Kegiatan diakhiri dengan pagelaran tembang Macopatan yang dipersembahkan oleh Paguyuban Macopat dan Laras Madyo PAGERNAYA.
Tembang Macopatan melantunkan syair yang sarat akan makna dan pesan tentang kearifan dalam menjalankan kehidupan yang selaras dengan perintah Tuhan Yang Maha Esa dan cerita tentang ketauladanan sikap Mangkunegoro VI
Masih dalam rangka peringatan Jumenengan 127 tahun Mangkunegoro VI, Kelurahan Nusukan menggelar kegiatan Gelar Budaya Grebeg Astana Oetara 2023 yang diselenggarakan di Lapangan Prawit, Desa Nusukan, Surakarta (19/11). Kegiatan Gelar Budaya menampilkan berbagai ragam tarian dan kesenian dari berbagai daerah persembahan dari berbagai kelompok masyarakat yang ada di wilayah Surakarta dan sekitarnya. informasi mengenai kegiatan Gelar Budaya dapat dilihat pada akun instagram astanaoetaraofficial dan kelurahan_nusukan.
***
Thanks for reading 127 Tahun Jumenengan KGPAA Mangkunegara VI | Tags: Budaya
« Prev Post
Next Post »