Cagar Budaya Masjid Laweyan dan Ki Ageng Henis
GUGAT news.com SOLO
Ditemui di angkringan yang tidak jauh dari Masjid Laweyan, Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger, salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, mengaku jika dirinya sudah meminta kepada salah satu panitia renovasi Masjid Laweyan agar tidak semua tembok di tutupi dengan batu alam
"Karena sudah masuk ranah Cagar Budaya, sebaiknya harus ada ijin dulu dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) saat hendak merenovasi tembok Masjid Laweyan. Saya tidak tahu, sudah adakah ijin dari BPCB, kalau sudah keburu diganti dengan batu alam, jangan semuanya, sisa kan sedikit!" saran GPH Puger.
Sebaiknya, lanjut Gusti Puger, panggilan akrab GPH Puger, kalau memang belum berijin, di berhentikan dulu merenovasi nya. Diskusikan kepada yang lebih tahu prosedurnya biar tidak menjadikan masalah di kemudian hari.
"Bukan kah di struktur kepengurusan ada semacam penasihat. Ada Mas Wali Gibran Rakabuming Raka dan KGPH Adipati Diokusumo, pastinya mereka sangat faham prosedural nya. Karena sudah terkategori masuk BPCB, segala sesuatunya harus diketahui BPCB," jelas Gusti Puger.
Seperti diketahui, belakangan ini ruang utama dari Masjid Laweyan, masjid tertua di Kota Solo (1546) semasa pemerintahan Kasultanan Pajang dengan Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet, Joko Tingkir tengah dilakukan renovasi.
Pada dinding yang usianya sudah ratusan tahun itu dan sepertinya masih tampak kokoh bahkan cat hijau muda nya juga kelihatan tidak mengelupas harus diganti, ditutupi dengan keramik batu alam.
Bisa jadi, dimaksudkan agar ruangan yang sudah ber AC itu akan lebih serasa sejuk, nyaman dan dingin sehingga betah berlama-lama untuk bermunajat kepada Gusti Kang Murbeng Dumadi Akaryo Jagad, Allah SWT dengan pasangan keramik batu alam berwarna hitam.
"Merubah apalagi merusak, sama sekali bukan. Hanya saja merubah suasana warna tembok aslinya. Semoga saja, BPCB bisa memaklumi dengan keterlanjuran pemasangan batu alam. Semoga saja, malahan perijinan sudah diurus!" pungkas GPH Puger, prihatin. #Yani
Thanks for reading Bermasalahkah Renovasi Masjid Laweyan Dengan BPCB | Tags: Peristiwa Budaya
« Prev Post
Next Post »