KGPH Adipati Dipo Kusumo Penasihat Masjid Laweyan. Pengageng Perintah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.Foto : Yani
GUGAT news.com SOLO
Ditemui di sela-sela kegiatan acara Wilujengan Nagari, doa untuk keselamatan negara dengan ritual Mahesa Lawung, Senin Pon (13/11) pagi di Sitihinggil Lor Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, seputar perubahan karakteristik tembok Masjid Laweyan, Pengageng Perintah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Adipati (KPHAdp) Dipokusumo, mengaku kecewa.
Kanjeng Pangeran (KP) Dr Edhie Wirabhumi SH MH. Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
"Lho kok bisa begitu ya? Saya selaku penasihat Masjid Laweyan tidak pernah diberitahu sebelumnya, dan alasan apa kok temboknya ditutup dengan batu alam sekaligus penutupan jendela? Sudahkah ada kajian dan perijinan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya ( BPCB) tentang pemasangan batu alam?" tanya KGPH Adipati Dipo Kusumo kepada GUGAT news.com
BRM Dr Kusumo Putro SH MH. Advokad yang juga Ketua FBM.
Dalam waktu dekat, lanjut Gusti Dipo, panggilan akrab KGPH Adipati Dipo Kusumo, pihaknya akan segera ke sana, Masjid Laweyan untuk mengecek secara langsung akan kebenaran nya. "Saya sebenarnya sering ketemu dengan salah satu pengurus Masjid Laweyan saat di pertemuan di Kantor PMI. Namun tidak pernah bercerita tentang pemugaran sekaligus pemasangan batu alam pada dinding ruang utama," jelas Gusti Dipo.
Dr MS Kalono SH MH. Dewan Penasihat FBM.
Sebelumnya, begitu berita telah terjadi perubahan karakter tembok pada ruang utama Masjid Laweyan pada YouTube LIBERTY tayang, keesokan harinya Kamis (9/11) sekitar pukul 12.30 WIB, ada pertemuan di ruang tengah Masjid Laweyan, Tanto selalu Pengurus Ketua Harian Masjid Laweyan, Ir Alfabela tokoh budayawan Kampoeng Batik Laweyan dan GUGAT news.com.
KP Bambang Pradhoto Nagoro SH. Advokad yang banyak menangani kasus cagar budaya. Foto : Yani
Sayangnya, pertemuan tidak membuahkan hasil yang positif, malahan ada semacam argumen tidak masuk akal dari Tanto selaku Ketua Pengurus Harian Masjid Laweyan dan pastinya cukup disesalkan. Dari ucapannya, menyatakan jika harus masuk penjara masalah insiden perubahan karakter tembok Masjid Laweyan, adalah Ketua Umum M Iqbal bersedia menjalani.
Tembok Masjid Laweyan yang berubah karakternya. Dari hijau muda menjadi hitam batu alam. Foto : Yani
Dari ucapannya Tanto, bukan hanya Ketua Umum bersedia Pasang badan masalah hukumnya, juga dikaitkan nya dengan Masjid Madinah dan Mekkah yang banyak mengalami perubahan. Saat itu langsung diluruskan oleh Itu Alfabela yang turut diiyakan GUGAT news.com. " Tidak perlu Pasang badan tentang hukum perubahan karakter maupun perbandingan dengan masjid Medinah dan Mekkah!" ujar Ir Alfabela.
Saat itu pula, pertemuan tidak membawa hal yang positif, tiada kejelasan yang bisa dipakai rujukan. Dan kami pun keluar masjid Laweyan, sambil menerima pesan dari Ir Alfabela selaku pakar Cagar Budaya dan tokoh budayawan di Kampoeng Batik Laweyan, meminta agar GUGAT dan LIBERTY YouTube untuk sementara' waktu diam tanpa pemberitaan dulu, sambil menunggu hasil laporan Panitia Masjid Laweyan ke BPCB.
Adalah BRM Dr Kusumo Putro SH MH selaku pengacara yang juga Ketua dari Forum Budaya' Mataram, saat di temui GUGAT news.com di ruang kerjanya, Rabu (15/11) siang hari, cukup menyayangkan adanya perusakan karakter tembok Masjid Laweyan yang sebelumnya belum ada kajian dan BPCB. "Nanti saya ke Masjid Laweyan untuk melihat langsung perubahan itu!" ujarnya.
Masalah perubahan karakter tembok Masjid Laweyan ini, banyak disayangkan oleh mereka para konsultan hukum yang banyak menangani adanya pelanggaran hukum Cagar Budaya. Selain BRM Dr Kusumo Putro SH MH ada pula Dr MS Kalono SH MSi dan Kanjeng Pangeran (KP) Bambang Pradhoto Nagoro SH serta Kanjeng Pangeran (KP) Dr Edhie Wirabhumi SH MH dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. #Yani.
Thanks for reading Perubahan Karakteristik Masjid Laweyan Disesalkan | Tags: Peristiwa Budaya
« Prev Post
Next Post »