Mighrab Musholla yang ada di Sidoluhur, Laweyan, Solo. Foto: Yani
GUGAT news.com SOLO
Adalah Rosyadi (70), warga Kampung Setono, Laweyan kepada GUGAT news.com yang menjumpai di Angkringan Gus Plengeh, menceritakan akan sejarah keberadaan Mighrab Musholla yang ada di setiap rumah saudagar batik di Laweyan.
Saat itu, adanya masjid di Kampung Batik Laweyan hanya Masjid Ki Ageng Henis, ulama besar di jaman Kasultanan Pajang yang terkenal dengan Rajanya Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet dan lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir, sekitar abad 15.
Sedangkan Kampung Laweyan, juga merupakan kampung tertua di Kota Solo yang bersamaan dengan Keraton Pajang. Laweyan ini berdampingan dengan Pajang. Sehingga bisa dipastikan lagi, sebagai saudagar batik yang waktunya banyak dipergunakan untuk kerja usahanya, sehingga untuk jalan ke masjid butuh waktu tersendiri.
Sebagai seorang pengusaha muslim, pastinya tidak akan pernah mau ketinggalan waktu shalat wajib. Sebagai konsekuensinya, pengusaha yang tidak pernah berani meninggalkan shalat lima waktu, dibuatlah setiap rumah akan musholla, surau atau langgar pada bagian rumah mereka.
" Bisa dibangun di belakang atau depan rumah, tapi kebanyakan di depan rumah karena harus menjorok ke jalan mighrab nya. Mighrab itu ruang pengimaman salat wajib. Karena di lantai atas sehingga tidak mengganggu jalan di bawahnya, dan ini banyak dimiliki oleh setiap rumah di kampung Laweyan yang kebanyakan pengusaha batik," jelas Rosyadi.
Ditambahkan Rosyadi, kalau sekarang ini memang masih ada beberapa bangunan musholla, surau atau langgar di rumah saudagar batik Laweyan. Hanya saja, bisa dihitung jari, paling tidak lebih dari 10. Pasalnya, lantaran usianya yang sudah ratusan tahun silam, banyak kayunya yang mulai keropos.
" Kalau pun masih ada, mungkin banyak yang sudah berubah fungsi. Bisa dimanfaatkan sebagai gudang penyimpanan barang bekas atau fungsi lainnya. Bisa jadi, karena faktor usia sehingga sudah tidak memungkinkan lagi untuk naik turun tangga. Selain itu, di Kampung Batik Laweyan juga sudah banyak dibangun masjid, selain Masjid tertua di Kota Solo, Masjid Laweyan yang dulu dikenal Masjid Ki Ageng Henis," pungkas Rosyadi. #Yani.
Thanks for reading Sejarah Mighrab Musholla Di Setiap Rumah Di Laweyan | Tags: Sosial
« Prev Post
Next Post »