Pusara makam Kyai Adipati Jangrono II Bupati Soerabaya 1703-1709 (tengah) dan dua pengawalnya. Foto : Yani
GUGAT news.com SOLO
Bisa jadi, insiden Kyai Adipati Jangrono II Bupati Soerabaya (1703-1709) inilah yang akhirnya berdampak menjadi "marah nya" arek Suroboyo terhadap Wong Solo atau orang Solo. Padahal saat insiden tersebut Kota Solo belum lahir. Lahirnya Kota Solo bersamaan dengan pindahnya Keraton Kartasura Hadiningrat menuju Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (17-2-1745).
Peristiwa Keraton Kartasura Hadiningrat yang dilakukan oleh Sinuhun Paku Buwono ( PB) II terhadap pembunuhan Kyai Adipati Jangrono II Bupati Soerabaya saat itu yang dituduh telah mengkhianati Sinuhun PB II, berdampak ke Masyarakat Kota Solo, puluhan tahun silam. Kini, semuanya telah berlalu yang merupakan ukiran sejarah leluhur.
"Dulu puluhan tahun silam, memang ada cerita ketidaksukaan arek Suroboyo terhadap Wong Solo yang dikarenakan peristiwa Kyai Adipati Jangrono II Bupati Soerabaya ratusan tahun lalu itu. Padahal, saat kejadian Kota Solo belum ada. Itu peristiwa Keraton Kartasura Hadiningrat membunuh Bupati Soerabaya," jelas Marsudi (70) juru kunci makam Setono.
Disini, lanjut Marsudi, di Makam Setono yang ada di sebelah Utara Bandar Kabanaran peninggalan Joko Tingkir, jasad Kyai Adipati Jangrono II Bupati Soerabaya yang terkenal sakti mandraguna guna itu dimakamkan bersama dua pengawalnya. Sehingga tidaklah mengherankan lagi, jika banyak warga Surabaya sering berziarah ke Makam Jangrono, pada malam hari.
Saat dikonfirmasi tentang tokoh siapa Jangrono? Marsudi hanya menjawab singkat, jika dirinya hanyalah warga setempat yang biasa membersihkan area cungkup makam leluhur Kyai Adipati Jangrono II Bupati Soerabaya. Masalah Sejarahnya Marsudi mengaku tidak banyak mengetahui.
" Dari adanya cerita orang-orang tua secara turun temurun di Kampung Setono, Laweyan ini, katanya Kyai Adipati Jangrono II Bupati Soerabaya, saat itu dibunuh Sinuhun PB II Keraton Kartasura Hadiningrat, lalu dimakamkan di Laweyan. Cerita Sejarah lainnya saya kurang faham," jelas Marsudi yang mengaku banyak cerita sejarah berbeda-beda.
Ada yang mengatakan, lanjut Marsudi, saking saktinya Adipati Jangrono yang tidak mempan dengan senjata apa saja saat dipanggil dari Surabaya ke Keraton Kartasura, akhirnya dipaksa untuk diminumkan larutan cairan timah panas ke dalam mulutnya. Dan wafat lah Kyai Adipati Jangrono II. Belum puas sampai disitu, dicor lah makam nya dengan cairan timah panas.
"Untuk masalah ini, saya sendiri hanya mendengar dari penuturan warga kampung Laweyan yang penyuka sejarah. Masalah kebenaran nya, sumonggo, silakan saja. Saya hanya menyampaikan cerita yang banyak beredar di sekitar Kampung Laweyan. Intinya, Bupati Jangrono dipanggil ke Kartasura untuk dibunuh," pungkas Marsudi. #Achmad Yani
Thanks for reading Adipati Jangrono Dibunuh Sinuhun PB Ii | Tags:
Next Article
« Prev Post
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Next Post »