Malam Takbiran Di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Foto : Yani
GUGAT news.com SOLO
Malam ini, Selasa (9/4) usai bakda shalat Isya kumandang suara Takbir bergemuruh di seluruh penjuru tanah air, tanpa terkecuali Kota Solo. Kali ini GUGAT news mencoba memantau kegiatan malam takbiran di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Puro Mangkunegaran. Memang ada sedikit perbedaan.
Kalau berbicara masalah kemeriahan, jauh suasana Malam Takbiran di Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang mengelilingi Beteng Cempuri Keraton, lebih ramai dan meriah jika harus dibandingkan dengan Malam Takbiran di Puro Mangkunegaran yang diawali dari Masjid Al Wustho Mangkunegaran.
Malam Takbiran Di Mangkunegaran dimulai dari Masjid Al Wustho.
Namun demikian, untuk gelaran ritual sakral malam takbiran malam ini jauh lebih mengena yang dilakukan oleh Puro Mangkunegaran, meski baru kali pertama malam ini setelah puluhan tahun vakum, kosong dari kegiatan Malam Takbiran. Suasananya, serasa melukiskan keberadaan ratusan tahun silam di jaman kerajaan.
Bagaimana tidak, suara lantunan gema takbir senantiasa berkumandang dari dalam serambi Masjid Al Wustho untuk mengiringi jalannya mereka para abdi dalem pembawa oncor atau obor lengkap berbusana tradisional khas Jawa, disusul oleh barisan Hadrah yang terus saja mengumandangkan gema takbiran.
Tepat di belakangnya, barisan mereka para abdi dalem yang berbusana lengkap tradisional Jawa. Barulah selanjutnya disusul iring iringan anak anak, serta remaja dan dewasa dari Masjid Al Wustho. Iring iringan keluar dari Masjid Al Wustho untuk mengelilingi tembok Puro Mangkunegaran yang berakhir di Pamedan atau lapangan luas di depan pintu masuk Puro Mangkunegaran.
Akan halnya malam takbiran di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, juga ada pawai oncor atau obor yang menggambarkan suasana tempo dulu, ratusan tahun silam. Hanya saja, suasananya sakral sepertinya kurang begitu kental. Suara gema takbir harus kalah keras dengan suara dentuman kembang api, sound sistem bersuara keras serta tabuhan musik dari bedug Inggris alias drum.
Permainan semburan bara api dari mulut laki laki pemberanipun mewarnai malam takbiran di depan Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat itu. Bukankah ini cukup membahayakan bagi pengunjung yang ada di depannya? Meriah dan ramai sekali memang iya. Kalau untuk tontonan pasti baguslah, namun bukan untuk tuntunan. Sumonggo. #Yan
Thanks for reading Malam Takbiran Di Kasunanan dan Mangkunegaran | Tags: Budaya
« Prev Post
Next Post »