Bunker untuk menyimpan emas picis raja brono atau kekayaan harta benda untuk keamanan dari mereka para perampokan. Foto : Yani
GUGAT news.com SOLO
Di Kampung Batik Laweyan yang merupakan kampung tertua di Kota Solo ini, sepantaran dengan berdirinya Kerajaan Pajang dengan Rajanya Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15 silam selain dikenal sebagai wisata batik juga wisata religi dan sejarah.
Ada beberapa peninggalan sejarah di kampung yang mana masa kecilnya Danang Sutawijaya yang selanjutnya disebut sebagai Panembahan Senopati pendiri Dinasti Mataram Islam, dihabiskan. Selain di Kerajaan Pajang untuk mengikuti bapak angkat nya Joko Tingkir, Danang Sutawijaya juga setiap harinya bermain di Kampung Batik Laweyan, yang mana kakeknya tinggal, Ki Ageng Henis.
Sehingga tidaklah mengherankan lagi, jika di Laweyan ini banyak diketemukan peninggalan sejarah. Salah satu diantaranya Bungker atau Bangker yang ada di bawah bangunan rumah untuk menyimpan harta kekayaan. Di rumah Harun Muryadi (Almarhum) yang ada di Kampung Setono, Laweyan ini, mungkin tinggal satu satunya Bungker yang ada di Laweyan.
"Dahulunya Bungker di kampung Laweyan ini, bisa dikatakan hampir dimiliki oleh mereka para saudagar batik Laweyan. Selain untuk menyimpan harta kekayaan sekaligus dipakai untuk semacam perlindungan dari perampokan. Dan Bungker ini saling berkesinambungan satu rumah dengan rumah lainnya." ujar Iwan, tokoh pemuda di Kampung Batik Laweyan.
Bukan tanpa alasan, lanjut Iwan, kenapa Bungker rumah satu dengan rumah lainnya bersambungan. Pasalnya, di kampung Laweyan ini, keluarga satu dengan lainnya merupakan saudara. Selain Bungker, sebenarnya juga masih ada yang bisa untuk saling berhubungan keluarga satu dengan lainnya, yaitu adanya pintu Butulan. Pintu Butulan yang ada di rumah bagian belakang ini, menyambung rumah satu dengan lainnya. #Yani.
Thanks for reading Di Kampung Laweyan Ada Bunker Usianya Ratusan Tahun | Tags: Budaya El
« Prev Post
Next Post »
