Iwan Suryana Deputi Iklim Penanaman Modal Kemeninvest BKPM RI sangat kagum dengan sejarah Solo, khususnya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Foto: Yani
GUGAT news.com SOLO
Siang itu, Kamis (2/5) suasananya Pendopo Loji Gandrung Rumah Dinas Walikota Solo saat Rakabuming Raka tampak meriah. Bagaimana tidak, puluhan wartawan tengah diundang dari Panitia Solo Great Sale 2024 untuk jump pers di ruang bersejarah itu.
Tampak hadir, Ketua Panitia Solo Great Sale 2024, Ferry S Indrianto, wakil walikota Surakarta Teguh Prakoso, perwakilan Bank Indonesia ( BI), Budi serta utusan Kementerian Investasi BKPM RI, Iwan Suryana, Deputi Iklim Penanaman Modal Kemeninvest BKPM RI serta salah satu menantu Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, RAy Febri Hapsari Dipokusumo.
Dalam sambutannya, Iwan Suryana terlebih dahulu menyebutkan sekaligus menyanjung jika peranan Kota Solo ini terhadap terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sangat besar sekali. Adalah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. "Maaf, kalau sejarahnya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat saya kurang tahu, maklum saya orang Jawa Barat. Mungkin bisa dikonfirmasikan ke Mas Ferry!" ujarnya.
Gayung pun bersambut, disela-sela acara jumpa pers sambil menikmati makanan ringan dan minuman, Ketua Umum Solo Great Sale 2024, Ferry S Indrianto berkenan menjawabnya dari seputaran pertanyaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. " Jauh sebelum negeri ini terbentuk, peran Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat cukup besar sekali," ujarnya.
Selain monarki atau kerajaan yang kali pertama mengakui kemerdekaan Republik Indonesia pada 1945, adalah Sinuhun PB XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, barulah disusul oleh KGPAA Mangkunegara VIII. Sehingga saat itu pula, oleh Presiden RI Soekarno, dianugerahilah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan rajanya Sinuhun PB XII, sebagai Daerah Istimewa Surakarta (DIS).
Jauh lebih tua keberadaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat jika dibandingkan dengan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, selisih 10 tahun. Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat berdirinya 1745, sedangkan 10 tahun kemudian lahir Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat 1755. Dari Perjanjian Giyanti.
Dua tahun selanjutnya. 1757 lahir Puro Mangkunegaran Solo dan Pakualaman Yogyakarta, kesemuanya dari munculnya Perjanjian Salatiga. Lagi lagi peranan VOC Belanda untuk menggerogoti wilayah kekuasaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. "Dari data inilah, Kasunanan Surakarta Hadiningrat merupakan Dinasti Mataram Islam terakhir, bukan Kasultanan Ngayogyakarta," tandas Ferry.
Sebagai buktinya lagi akan jasa besar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, adalah Jenderal Jati Kusumo yang oleh Presiden RI Ir Soekarno - Hatta, diangkatlah menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD). Jenderal dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat tersebut merupakan salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono X. " Pantas bukan, Kota Solo memiliki sejarah yang sangat tinggi?" papar Ferry S Indrianto, menutup pembicaraannya. #Yani.
Thanks for reading Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Andil Besar Terbentuknya NKRI | Tags: Sosial
« Prev Post
Next Post »
