Gunungan Grebeg Besar 1445 H keluar dari Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta. Foto : Yani
GUGAT news.com SOLO
Sehari setelah shalat Iedul Adha di halaman Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sekaligus potong hewan kurban, keesokan harinya Selasa (18/6) dari mulai pukul 09.00 WIB suasananya halaman. Kori Kamandungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sudah ramai pengunjung dari berbagai daerah di Soloraya.
Bahkan pengunjung yang berdatangan dari luar Kota Solo seperti Jakarta, Bandung, Surabaya bahkan Ponorogo juga tidak sedikit. Mereka berdatangan untuk melihat secara langsung jalannya acara Gunungan Gerebeg Besar atau Iedul Adha 1445 H. Sehingga ada yang melihat langsung dari halaman Kori Kamandungan serta Masjid Agung PB III Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
"Acara nantinya dimulai dari pukul 10.00 WIB hingga selesai menjelang lohor. Dikeluarkan 2 Gunungan Gerebeg Besar dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk didoakan oleh KRAT KH Muhtarom Tafsir Anom Ulama Masjid Agung PB III, termasuk jodang berisikan ribuan nasi tumpeng kecil kecil. Selesai didoakan, baik jodang maupun gunungan dibagikan," jelas KGPH Adp Dipo Kusumo.
Sebenarnya, masih menurut penuturan Gusti Dipo panggilan akrab KGPH Adp Dipo Kusumo, baik seribu tumpeng kecil Sego Gurih atau nasi gurih yang ada di dalam puluhan jodang serta Gunungan Gerebeg Besar Kakung, laki juga isteri atau perempuan itu, tidak diperebutkan. Melainkan dibagikan setelah selesai didoakan. Hanya saja, lantaran perkembangan zaman yang mulai banyak pengunjung yang kurang sabar berharap berkah langsung dirayah, direbut ramai ramai.
Bukan hanya itu, lanjut Gusti Dipo, dahulunya hanya dibagikan kepada mereka yang berada di Masjid Agung PB III Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sekarang ini dibagikan pula kepada pengunjung yang berada di halaman Kori Kamandungan. Di Kori Kamandungan akan dibagikan Gunungan Gerebeg Besar perempuan yang berisikan makanan kering. Gunungan laki berisikan sayur mayur diperebutkan di halaman Masjid Agung.
Ritual sakral Gunungan yang merupakan peninggalan sejarah dari Dinasti Mataram Islam Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645), raja termasyhur Dinasti Mataram Islam ini senantiasa diuri uri dan dilestarikan oleh Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat hingga saat ini. Ada 3 ritual sakral Grebeg Gunungan, Grebeg Gunungan Besar Iedul Adha, Grebeg Gunungan Iedul Fitri dikenal Grebeg Puasa dan Grebeg Gunungan Maulud atau Sekatenan. #Yani.
Thanks for reading Gerebeg Besar Iedul Adha 1445 H Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat | Tags: Peristiwa Budaya
« Prev Post
Next Post »