Sendang Siwal peninggalan Joko Tingkir Airnya tidak pernah surut meskipun musim kemarau berkepanjangan dan setiap hari diambil warga. Foto : Yani
GUGAT news.com SUKOHARJO
Sebelum memasuki area Sendang Siwal, layaknya memasuki ke sebuah hutan. Pasalnya, banyak pohon pohon berukuran besar dan pastinya usianya sudah ratusan tahun sekaligus banyak pula bertebaran daun daun jati kering. Suasananya sepi sehingga menambah kesan tersendiri akan kesakralan Sendang Siwal.
Sendang Siwal yang kabarnya merupakan peninggalan dari Kerajaan Pajang Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15 silam ini, berada di Desa Siwal, Baki, Sukoharjo. Kebetulan jarak Siwal ke Pajang ini tidak lebih dari 3 km ke arah Utara.
Menariknya, meskipun dahulunya terbuka tidak seperti sekarang ini, tertutup rapat atasnya serta dikelilingi tembok pagar kecuali hanya ada satu pintu, sehingga tampak kesakralan itu tidak seperti dahulu lagi. Sebelum dibangun, dahulunya Sendang Siwal ini terbuka dan berada di bawah pohon beringin yang sepertinya turut ditebang.
"Mungkin waktu itu maksudnya biar bisa masuk cagar budaya dengan cara dirapikan dengan ditembok keliling dan diberi atap, sehingga yang mandi ngalap berkah tertutup. Malahan kesan sakral itu justru sepertinya mulai pudar dengan sepinya pengunjung," cerita Purwanto yang mengaku prihatin.
Ditambahkan Purwanto, warga masyarakat tinggal tidak jauh dari Sendang Siwal ini, dari cerita turun temurun Sendang Siwal ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Pajang Sultan Hadiwijaya yang biasa ritual mandi sekaligus berwudhu, sehingga kondisi Raja Islam ini selalu dalam keadaan bersuci.
Sehingga untuk persyaratan ngalap berkah, berharap berkah rudhlo Ilahi akan keturunan, agar memiliki momongan atau anak, diharuskan berwudhu terlebih dahulu sebelum melakukan ritual mandi dengan 7 ember guyuran air dan disudahi dengan 11 kali guyuran. Angka 7 dan 11 itu memiliki makna tersendiri secara spiritual.
Angka 7 dalam bahasa Jawa disebutkan Pitu yang bermakna akan pitulungan, pertolongan dari Gusti Kang Murbeng Dumadi Akaryo Jagad, Allah SWT. Sedangkan 11 bermakna kawelasan, artinya welas asih, kasih sayang dari Allah SWT, sehingga datangnya pertolongan serta kasih sayang dari Allah SWT.
" Manusia hanya bisa berbuat dan berharap, kuasa ada di tangan Ilahi. Insyaallah... dengan beberapa kali mandi di Sendang Siwal ini akan membawa berkah tersendiri bagi yang mandul dan belum memiliki keturunan. Pastinya, ada pemandu tersendiri untuk wanita ya ibu ibu, sedangkan pria dipandu bapak bapak. Pastinya tidak lupa terus berdoa di rumah," pungkas Purwanto. #Yani.
Thanks for reading Berharap Ridhlo Ilahi Akan Keturunan Di Sendang Peninggalan Joko Tingkir | Tags: Budaya
« Prev Post
Next Post »