Bungker Laweyan yang berdampingan dengan Sungai Jenes, terancam erosi banjir. Foy : Yani
GUGAT news.com SOLO
Belakangan ini, saat musim penghujan beberapa waktu lalu mengguyur Kota Solo dan sekitarnya, tidak terkecuali Kampung Batik Laweyan, Kampung tertua di Kota Solo terkena dampaknya. Banjir bandang yang berkepanjangan di Sungai Jenes, Laweyan ternyata sampai menggerus, menggerogoti bantaran di seberang Masjid Laweyan.
Lebih tepatnya di halaman sebelah barat dari rumah Bungker Setono, Laweyan. Heritage sejarah tersendiri di kampung batik Laweyan. Kalau saja tidak segera mendapatkan perhatian khusus tersendiri bagi yang berkompeten, bisa dipastikan lagi akan terus erosi kedalam, imbasnya, bungker akan rusak.
Bisa jadi, tidak akan rusak lagi melainkan hancur bersama rumahnya Lantara banjir bandang. Semoga saja, tidak ada ucapan nantinya bermunculan jika penyesalan itu datangnya selalu terlambat. Artinya, mumpung belum berdampak, sehingga tiada salahnya segera dibangun talud. Sehingga dengan adanya penyangga erosi, kesemuanya tidak berdampak pada heritage bunker.
Kepada GUGAT news, Ketua Forum Kampung Batik Laweyan, Ir Alfa Bella mengungkapkan, sebenarnya akan lebih baik lagi jika bukan hanya di talud saja untuk menahan erosi banjir Kali Jenes, melainkan sekalian dibuatnya jembatan penyeberangan dari depan Masjid Laweyan menuju masuk ke rumah Bungker.
"Yang jadi kendala, pastinya dana, memang tidak sedikit dana akan dikeluarkan untuk talud dan jembatan. Ini yang perlu dipikirkan lebih jauh, biaya talud saja sudah besar. Sehingga kalau saja pemerintah berkenan membantu, tidak sedikit kampung Laweyan ini yang bisa dikembangkan wisata nya selain wisata batik. Ini perlu dicarikan solusi," papar Ir Alfa Bella.
Ditambahkan Pak Bella, panggilan akrab Ir Alfa Bella, selain wisata batik, ada wisata religi dengan adanya makam tertua dan Cikal Bakal Dinasti Mataram Islam, Ki Ageng Henis serta Ki Ageng Beluk sekaligus dengan peninggalannya, Masjid tertua di Kota Solo, Masjid Laweyan. Serta ada pula wisata airnya. Bandar Kabanaran.
Bandar Kabanaran, lanjut Pak Alfa, mosok heritage bersejarah yang sangat tinggi mangkrak begitu saja. Barangkali dsn pastinya hanya pemerintah Pak Jokowi dan Mas Gibran Rakabuming Raka lah yang bisa menjadikan gemah ripah loh jinawi tata tentram titi kerto raharjo ijo royo-royo. Dibenahinya situs Bandar Kabanaran.
"Hanya Pak Jokowi dan Mas Gibran Rakabuming Raka yang bisa menjadikan situs Bandar Kabanaran menjadi semacam wisata air. Kalau memang tak bisa dilebarkan karena kendala rumah di bantaran, cukup di perdalam dan dibendung sepanjang 1 km lah untuk perahu wisata. UMKM baik Sukoharjo dan Solo, bisa ditata rapi di bantaran sungai. Sumonggo Pak Jokowi dan Mas Gibran, kami menunggu," pungkas Ir Alfa Bella, berharap.# Yani.
Thanks for reading Bungker Laweyan Terancam Erosi Banjir | Tags: Budaya
« Prev Post
Next Post »