Lokasi Bekas Keberadaan Bandar Semanggi yang ada di Kampung Mojo, Semanggi, Pasar Kliwon. Foto ; Yani.
GUGAT news.com. SOLO
Bagi kalian di saat melintas di Jalan Kyai Mojo, Semanggi, Pasar Kliwon, dari arah barat atau dari Kota Solo, bisa saja meluangkan waktunya barang sejenak untuk beristirahat sambil mengenang sejarah tempo dulu, ratusan tahun silam dengan singgah di area destinasi wisata di bekas Bandar atau pelabuhan Semanggi.
Bukan berarti dari arah timur yang selesai keluar dari jembatan Mojo tidak boleh barang sejenak untuk beristirahat sambil mengenang kehebatan leluhur di dunia perairan, pastinya boleh boleh saja. Tinggal menyeberang ke kanan langsung masuk ke lokasi destinasi wisata di bekas Bandar Semanggi. Suasananya cukup nyaman untuk sejenak beristirahat sambil menikmati taman Semanggi Harmoni sekaligus mengenang sejarah tempo dulu dengan lokasi bekas Bandar Semanggi.
Selesai dari menikmati indahnya suasana di bekas Bandar Semanggi dengan melihat hiasan taman, membaca sejarah tentang Bandar Semanggi dengan Kota Solo nya, ber-selfie ria untuk foto bareng bareng di depan replika perahu, pastinya bisa menikmati kopi, teh pada angkringan yang ada di sebelah Utara taman sekaligus bisa kok kalau mau ke toilet umum yang jelas ga ada di sebelah Utara taman Bandar Semanggi.
Cukuplah tidak perlu adanya semacam Guide, pemandu wisata dengan membaca paparan sejarah singkat yang ada di papan di sebelah Utara replika perahu. Lengkap sudah wisata sejarah leluhur di bekas Bandar Semanggi, bandar yang 500 tahun silam sangat ramai ini. Bandar, pelabuhan sungai di jaman Kasultanan Pajang Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir abad 15 silam.
Bisa jadi, lantaran keberadaan Bandar Semanggi ini menempati urutan terakhir dari 44 bandar dari sepanjang Gresik, Jawa Timur ini sehingga dibuatlah replika tonggak bersejarah dari Pemkot Solo. Sebenarnya, lima ratusan tahun silam itu juga ada bandar yang juga tidak kalah ramainya lalu lintas kapal perdagangan dari berbagai daerah di Nusantara, termasuk Kerajaan Majapahit. Bandar Nusupan juga ada tak jauh dari Bandar Semanggi.
Masih ada pula bandar di daerah Kampung Batik Laweyan yang juga cukup ramai lalu lalang perahu perdagangan melalui kapal. Adalah Bandar Kabanaran yang juga tidak jauh dari lokasi berdirinya Kerajaan Kasultanan Pajang. Bisa jadi, untuk Bandar Nusupan yang sekarang ini masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo, setidaknya bisa diberikan tetenger seperti Bandar Semanggi yang ada di Solo. Syukur bisa dibuat semacam Destinasi wisata.
Tidak ada salahnya, Pemkot Solo Jogja ga berkenan menjadikan semacam destinasi wisata air untuk lahan lokasinya bekas dan kini menjadi situs Bandar Kabanaran, Laweyan. Mungkin pula bisa bersinergi dengan Kabupaten Sukoharjo, lantaran keberadaan Bandar Kabanaran ini membelah Laweyan, Solo serta Banaran, Grogol, Sukoharjo.
Bahkan saat itu, beliau Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger, salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pernah membuat konten vidio yang ditujukan kepada Presiden Jokowi dan Mas Gibran Rakabuming Raka agar berkenan menjadikan Situs Bandar Kabanaran menjadi destinasi wisata air selain wisata religi juga wisata batik. #Yani.
Thanks for reading Destinasi Wisata Keluarga Bekas Bandar Semanggi | Tags: Peristiwa Budaya
« Prev Post
Next Post »