GPH Puger : Kulit Di Kori Brojonolo Lor Bukan Kulit Manusia

Juli 19, 2024
Jumat, 19 Juli 2024


 Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger, salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat . Foto : Yani.

GUGAT news.com SUKOHARJO.

Ditegaskan oleh beliau Gusti Pangeran Haryo (GPH) Puger, salah satu Putra Ndalem Sinuhun Paku Buwono (PB) XII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang juga merupakan adik kandung Sinuhun PB XIII, bilamana adanya kulit yang tertempel pada dempel pintu kayu jati bagian atas Kori Brojonolo Lor itu bukan dari kulit tubuh' manusia melainkan dari asli kulit sapi.

"Sebenarnya bukan hanya Kori Brojonolo Lor saja yang dipasangi sayatan kulit sapi melainkan Kori Brojonolo Wetan, Kidul juga Kulon. Hanya saja yang masih menempel di Kori Brojonolo Lor, ketiganya Kori itu sudah terlepas. Semuanya itu hanya merupakan memet, tetenger tahun pembuatannya saja, semacam sengkalan tahun," terang GPH Puger.

Ditambahkan Gusti Puger, panggilan akrab GPH Puger, sengkalan di Kori Brojonolo Lor yang digambarkan kulit sapi itu, "Walulang Sapi Salogo" yang menandakan bahwa tahun berdirinya Kori Brojonolo Lor pada tahun 1782. Sekali lagi biar tidak hoax, itu bukan kulit orang namun benar benar blebekan sayatan kulit sapi.

Memang, masih menurut penuturan Gusti Puger, dahulunya hingga sekarang ini senantiasa beredar cerita turun temurun dari mereka para orangtua, jika kulit yang dipasang pada kayu dempel pintu Kori Brojonolo Lor itu terbuat dari kulit manusia. Sobekan kulit perut yang disayat dari tubuh pethut atau pencuri sakti Sandiman sang pembuat onar di keraton saat berkuasa bertahtanya Sinuhun PB III. Hal itu tidak benar, bukan kulit orang tapi kulit sapi.

"Dahulunya memang banyak beredar cerita demikian, namun setelah saya kaji dari beberapa buku keraton, kulit yang dipasang di dempel pintu Kori Brojonolo Lor itu kulit sapi bukan kulit manusia. Memang insiden pethut, maling sakti itu benar kejadiannya saat berkuasanya Sinuhun PB III dan beliaulah sendiri yang berhasil menangkapnya sekaligus menjatuhkan hukuman mati untuk Sandiman pencuri sakti pembuat onar penduduk keraton," jelas Gusti Puger.

Ceritanya memang perampok sakti Sandiman saat itu benar-benar sakti mandraguna, sehingga sangat ditakuti masyarakat di sekitar keraton. Konsekuensinya sebagai raja yang melihat masyarakat nya ketakutan lantaran ulah maling sakti, turun tangan lah Sinuhun PB III untuk menangkap sekaligus memberikan hukuman. Akhirnya dengan matinya Sandiman, kawula, warga masyarakat Nagari Surakarta yang saat itu ibukotanya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali aman, tenteram dan selalu rukun. #Yani.

Thanks for reading GPH Puger : Kulit Di Kori Brojonolo Lor Bukan Kulit Manusia | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

TERKAIT

Show comments

HOT NEWS