KGPAA Mangkunegara X kagumi Al Qur'an Batik yang ada di rumah batik Mahkota Laweyan. Foto : Yani.
GUGAT news.com SOLO
Minggu (14/7) Pagi sekitar pukul 09.15 WIB, apa yang menjadikan penantian emak emak warga masyarakat Kampung Batik Laweyan, kampung tertua di Kota Solo itu terjawab sudah dengan kedatangan KGPAA Mangkunegara X ke lokasi Kuliner dan Bazar Randu Alas Laweyan. Gusti Mangkunegara....sahut mereka serentak.
Tak pelak lagi, begitu Gusti Mangkunegara X keluar dari mobil, ratusan emak emak yang menunggu sejak pagi langsung berhamburan mendekati Pengageng Puro Mangkunegaran itu. Selesai dari saling berjabatan tangan, foto bersama, Gusti Mangkunegara X pun memberikan sambutan.
Selesai dari sambutan, kembali sesi foto bersama Gusti Mangkunegara X bagi emak emak yang sebelumnya tidak sempat foto. Menariknya, dengan senantiasa tersenyum ramah, santun meskipun seorang Adipati penguasa Puro Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara X menerima permintaan emak emak untuk berfoto ria.
Suasana keceriaan dilanjutkan lagi dengan jalan sehat dari Kuliner dan Bazar Randu Alas Laweyan menuju ke rumah budayawan pemilik Batik Mahkota Laweyan, Ir Alfa Bella. Tampak Gusti Mangkunegara X mengagumi apa yang diterangkan oleh Ir Alfa Bella tentang Al Qur'an Batik tulis. " Bagus sekali dan indah," tutur Gusti Mangkunegara X.
Lagi lagi terulang, di Rumah Batik Mahkota Laweyan, emak emak yang hadir dan belum berkesempatan bisa berfoto dengan KGPAA Mangkunegara X, mohon ijin untuk berfoto ria dengan latar belakang Al Qur'an Batik tulis. Kembali sikap pribadi selaku orang nomor satu di Puro Mangkunegaran, ditunjukkan yang njawani ditunjukkan dengan berkenan foto bersama.
Perjalanan jalan sehatpun dilanjutkan dengan menyusuri gang gang sempit untuk menuju ke Masjid Laweyan, masjid tertua di Kota Solo (1546) peninggalan dari Ki Ageng Henis, ulama besar dari Kerajaan Kasultanan Pajang Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet yang lebih populer dengan sebutan Joko Tingkir. Kuliner dan bazar Randu Alas, Batik Mahkota Laweyan hingga Masjid Laweyan, tidak kurang sepanjang 1 km berjalan.
Sayangnya, begitu rombongan KGPAA Mangkunegara X bersama emak emak Kampung Laweyan tiba di masjid, ruang utama Masjid Laweyan masih tertutup rapat, dikarenakan belum datangnya waktu shalat lohor, sehingga hanya bisa mengamati-amati bangunan kuno pendopo serta bedug kulit kerbau yang usianya sudah ratusan tahun.
"Karena memang jadwalnya silaturahmi KGPAA Mangkunegara X hanya datang ke Kuliner dan Bazar Randu Alas saja, sehingga panitia tidak menyiapkan waktu untuk silaturahmi ke lokasi lainnya. Saat itu tiba di Randu Alas waktunya sudah selesai, ya kami ajak ke Rumah Batik Mahkota Laweyan yang dekat dengan Randu Alas. Gusti Mangkunegara X juga berkenan jalan ke Masjid Laweyan, ya sudah kita jalan. Nggak tahunya ruang utama ditutup," jelas Yuli, salah satu panitia kunjungan silaturahmi KGPAA Mangkunegara X ke Randu Alas.
Dikonfirmasi hendak berziarah makam leluhur Ki Ageng Henis yang merupakan cikal bakal berdirinya Dinasti Mataram Islam, termasuk Mangkunegaran, yang kebetulan makamnya ada di sebelah Masjid Laweyan, dijawabnya singkat," Alhamdulillah...sudah sampai di Masjid Laweyan meski tutup. Untuk ziarah makam saya sering setiap bulan Syakban, Ruwahan," pungkas KGPAA Mangkunegara X #Yani.
Thanks for reading KGPAA Mangkunegara X Silaturahmi Ke Kuliner dan Bazar Randu Alas Laweyan | Tags: Politik
« Prev Post
Next Post »