Selain ada makam Pangeran Benowo atau Mbah Pinggir yang ada di Dusun Benowo, Ngringo, Jaten, Karanganyar, juga ada peninggalan dari Pangeran Benowo berupa lembaran kayu jati berukuran besar yang dipakai untuk jembatan Benowo yang airnya mengalir ke barat atau Sungai Bengawan Solo yang juga tak jauh dari lokasi Makam Pangeran Benowo.
Memang, kalau pada siang hari bisa dipastikan lagi akan suasananya lalu lintas senantiasa ramai sekali melintas di Jembatan Benowo. Menariknya, tiada satupun mobil, motor bahkan sepeda di saat melintas di atas Jembatan Benowo berani menginjakkan ban roda nya di atas kayu jati peninggalan Pangeran Benowo. Kabarnya, lembaran kayu jati berukuran besar itu saat ditemukan berdampingan dengan jasad Pangeran Benowo.
Sepertinya sah dan wajar saja, manakala lembaran kayu jati berusia ratusan tahun silam itu, dikeramatkan oleh warga setempat sehingga tiada yang berani menginjakkan ban mobil, motor atau sepeda nya saat melintas di Jembatan Mojo. Bisa jadi, itu semuanya berkaitan dengan peristiwa lembaran kayu jati milik Pangeran Benowo yang tidak bisa di aspal. Padahal, lainnya yang dipakai sebagai jembatan bisa lengket di aspal. Anehnya, tidak dengan lembaran kayu jati peninggalan Pangeran Benowo, di aspal selalu mengelupas.
Kepada GUGAT news, Mbah Mulyono (78) warga setempat yang saat itu tengah duduk duduk santai di Wedangan di depan pintu masuk ke Makam keramat Pangeran Benowo dan tak jauh dari Jembatan Benowo, mengungkapkan jika keberadaan lembaran kayu jati di Jembatan Benowo peninggalan Pangeran Benowo itu memang unik dan keramat. "Tidak ada yang berani melintas di atas lembaran kayu jati peninggalan Pangeran Benowo. Entah kenapa kami tidak tahu," jelas Mbah Mulyono.
Kembali dilanjutkan Mbah Mulyono, padahal tidak ada aturan yang resmi melarang saat berkendara melintas di atas lembaran kayu jati peninggalan Pangeran Benowo itu, namun anehnya juga tidak ada yang ban mobil, motor atau sepeda mau melintas di atasnya. Lebih memilih menghindar lewat kanan atau kiri daru lembaran kayu jati yang tidak bisa di aspal tersebut.
"Anehnya, baik pagi atau siang, sore hingga malam hari meski penerangan lampu cukup terbatas, namun tidaklah pernah terjadi kecelakaan yang cukup fatal. Dahulunya memang banyak yang kepleset demi menghindari lembaran kayu jati bertuah itu. Ya mungkin karena sudah kebiasaan dan hafal, sehingga tidak kepleset nyelip lagi," tutur Mbah Mulyono tersenyum.
Kabarnya, sudah beberapa kali saat perbaikan aspal Jembatan Benowo, lembaran kayu jati keramat peninggalan Pangeran Benowo itu juga ditutup aspal. Anehnya, pagi hari ditutup aspal, keesokan harinya aspal penutup nya retak dan pecah kembali seperti semula. Menariknya, perbaikan aspal pada sisi kanan maupun kiri nya tidak ada masalah. Tertutup rapat dan rapi.
Bisa jadi, apa yang pernah disarankan oleh tokoh masyarakat setempat agar lembaran kayu jati dicopoti dari Jembatan Benowo dan dipindahkan di sekitar area pemakaman Pangeran Benowo yang ada di sebelah dan tidak begitu jauh dari Jembatan Benowo, mungkin jembatan bisa di aspal. Bisa jadi, usulan seorang alim desa setempat itu mendatangkan berkah kebenaran. Waallahu Allam BI syawab. #Yan 1.
Thanks for reading Misteri Jembatan Pangeran Benowo Di Karanganyar | Tags:
« Prev Post
Next Post »